🍪TIGA BELAS🥥

68.9K 3.9K 45
                                    


Delta, Aksa dan kepala sekolah mereka kini berada di ruang cctv, mereka ingin tau siapa orang yang menempel foto Delta di mading sekolah.

Cctv yang merekam Mading tadi malam mulai berputar, tidak ada keanehan dari rekaman itu.

"Coba percepat!" Perintah pak Bram, kepala sekolah mereka.

Rekaman mulai dipercepat, sampai akhirnya sosok berhoodie hitam mulai memasuki area cctv, dia membelakangi kamera, membuat wajah sosok itu tidak tertangkap kamera.

Sosok itu membuka pintu Mading lalu menempel satu persatu foto itu, sesaat dia berbalik dan menghadap cctv, seakan dengan sengaja ingin menunjukkan dirinya, hanya saja sosok itu mengenakan topeng LED yang sangat dikenali Delta.

303.

Sosok itu mengacungkan kedua jari tengahnya ke arah cctv, sebelum benar-benar pergi dari tempat itu.

"Pak, tolong bantu kami menemukan orang itu," ucap Delta pada pak Bram, kepala sekolah itu mengangguk.

"Iya, saya akan segera mengirim rekaman ini ke kantor polisi, kalian tenang saja."

Delta mengangguk sementara Aksa terus menatap rekaman itu, tangannya terkepal kuat.

🍪🥥

Delta masuk dalam kelasnya dengan perasaan campur aduk, sosok 303 yang sudah lama menghilang itu kini muncul kembali, seakan ingin menunjukkan dirinya yang sebenarnya pada Delta.

Audrey yang melihat Delta langsung menghampiri cewek itu dan menariknya agar duduk di bangku mereka.

"Lo gak apa-apa kan Del?" Tanya Audrey raut wajahnya terlihat sangat khawatir, Delta hanya tersenyum lalu menggeleng pelan.

"CK! SIAPA SIH YANG ISENG NEMPEL FOTO ITU!" Teriak Audrey, seisi kelas pun kompak menatap ke arah cewek berambut pendek itu.

"AWAS AJA! KALO PELAKUNYA SALAH SATU DARI KALIAN!" Teriaknya lagi sambil menatap tajam ke arah teman sekelasnya.

"GUE BAKALAN TELANJANGIN ORANG ITU DI LAPANGAN SEKOLAH!"

Andre yang tengah bermain game, sontak mendongak menatap heran ke arah sahabatnya itu, "Hm? Siapa Drey? Siapa yang mau di telanjangin?"

"Orang yang nempel foto Delta di mading!"

"Hm? Foto apaan?"

"IIIIHHHHHHH! NGGAK USAH NGOMONG LO! NGGAK USAH NGOMONG! NYEBELIN BANGET SIH! BIKIN DARAH TINGGI AJA! DASAR KUDET! NOLEP!"

"Kita remaja bukan nolep," ucap Liam sambil menatap serius ke arah Audrey, "Kita hanya remaja yang ingin beristirahat dari kerasnya kehidupan," sambungnya sambil berlagak seperti calon kades yang tengah berkampanye.

Audrey menggeram lalu melempar tasnya ke arah Liam.

🍪🥥

Bel pulang berbunyi 10 menit yang lalu, semua siswa sudah bergegas pulang, termasuk Devan yang kini berjalan menuju kelas adiknya.

Devan memainkan game online-nya sambil berjalan menyusuri koridor, tangannya dengan lincah menari di atas layar ponsel, dia semakin gencar ketika musuh-musuhnya semakin banyak yang tumbang, cowok itu terus bermain sampai tubuhnya tidak sengaja menabrak punggung kecil di hadapannya.

"Aduh."

Devan reflek berhenti bermain dia terkejut melihat seorang cewek yang kini terjatuh ke lantai karena ulahnya.

"Shit!" Devan menepuk keningnya sendiri, cowok itu pun berjongkok di samping cewek yang dia tabrak tadi.

"Duh, sorry banget gue nggak sengaja," cewek itu mendongak, mereka tertegun beberapa saat, "Eh, Aluna bukan sih?" Tanya Devan, Aluna tersenyum.

Putus Or Mampus? [Terbit]Where stories live. Discover now