❄️DUA PULUH TUJUH☄️

41.4K 2K 51
                                    


Rani, Delta dan Devan kini sarapan bersama di ruang makan, Delta tampak fokus makan tanpa bicara sepatah kata pun, sama halnya dengan Devan, dia memakan nasi gorengnya sambil sesekali membalas pesan yang terus beruntun masuk ke ponselnya.

Delta berdecak sebal, dia yakin itu pesan dari Aluna, cewek itu melahap nasi gorengnya dan berusaha tak memperdulikan suara notifikasi menyebalkan itu.

"Kakak, makan! Jangan main hp terus!" Tegur Rani ketika melihat putranya yang tengah makan sambil memegang ponsel di genggamannya.

Devan mendongak lalu menampilkan senyum ke arah Rani, dia meletakkan ponselnya di atas meja dan kembali fokus melanjutkan kegiatan makannya.

"Kalian tumben banget hari ini nggak ngobrol, kenapa? Lagi marahan ya?"

"Nggak."

"Nggak."

Ucap Devan dan Delta bersamaan, Delta melirik tajam ke arah Devan sementara Devan hanya menghela nafas pelan, Rani tersenyum melihat interaksi kedua anaknya, dia meraih tangan Delta lalu mengelusnya lembut.

"Kakaknya kenapa Dek? Nakal ya sama kamu?"

Tak terdiam beberapa saat, dia melirik Devan yang kini menatap ke arahnya menunggu jawaban dari cewek itu.

"Nggak sih...Delta cuma sebel sama pacarnya kakak."

"Kalo boleh tau kenapa kamu sebel sama dia? Dia gangguin kamu ya di sekolah?"

"Nggak sih...cuma kakak lebay banget sama dia, kakak juga lebih khawatir ke dia daripada ke Delta, Delta yakin dia cewek nggak baik."

"Adek, jangan berprasangka buruk sama orang lain, nggak baik, ada sendiri mau nggak dicap jahat sama orang yang bahkan belum kenal lama sama adek?"

"Nggak Ma."

Delta ingin menyangkal dan ingin memberitahu tentang semua ke-lebay-an Aluna kepada mamanya, namun cewek itu memilih bungkam, terlalu malas untuk memperpanjang masalah.

Rani beralih menatap Devan, wanita itu tersenyum kecil lalu menepuk pundak putranya.

"Kakak juga, se-cinta-cintanya kakak sama cewek di luar sana, Kakak harus lebih mengutamakan keluarga, inget kalian berdua ini saudara, harus saling jaga. Paham ya, Kak? Dek?"

Delta dan Devan kompak mengangguk.

"Udahan dong marahnya, Mama jadi nggak semangat pulangnya kalo kalian kayak gini terus."

Devan menatap Delta, cowok itu tersenyum, dia meraih tangan Delta dan menepuk pelan punggung tangan adiknya, "Maaf ya Dek?"

Delta menghela napas lalu mengangguk pelan, bibirnya terangkat membentuk seulas senyuman.

❄️☄️

Delta duduk diundakan tangga sambil mengikat tali sepatunya, sesaat kemudian terlihat motor Aksa berhenti di depan pintu gerbang.

Delta berdiri lalu melambaikan tangan, cewek itu meraih tes punggung dan bekal yang sudah dia siapkan untuk cowok itu.

"Udah? Ayo berangkat."

Delta tersenyum lalu mengangguk, cewek itu menyodorkan bekal buatannya ke arah Aksa, cowok itu menaikkan sebelah alis sambil menatap bingung ke arah Delta.

"Buat gue?"

"Ya iya lah buat siapa lagi? Satpam sekolah?"

"Tumben."

" 'Makasih sayang' gitu dong!"

"Iya, makasih sayang," ucap Aksa dengan dengan nada datar sambil memasukan bekal itu ke dalam tas punggungnya.

Putus Or Mampus? [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang