KEMBARRA ; BAGIAN 3

1.5K 202 240
                                    

Lagi mood ngetik, haw!😭

Jangan komen dispam mulu. Ayo dong disetiap paragraf, biar keliatan rame gitu, yaaaaaaaa😉💅

TANDAI TYPO🐛

—Happy Reading—



BAGIAN 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAGIAN 3. JANGAN SUKA, NA

Kamar Barra senyap. Hanya ada suara gesekan antara kertas yang terdengar. Nampak pemuda pemilik kamar itu, sibuk belajar sambil mendengarkan musik dari headphone. Bibir tipis itu, sesekali bergerak mengikuti alunan lagu—Sweet Cigarettes After Sex yang sedang di-play.

Pada sudut kamar Barra, terdapat beberapa piagam perhargaan, piala-piala dan medali disebuah lemari kaca, semua hampir menempati juara kedua. Tanpa terkecuali. Walau begitu, tidak ada kebanggaan diri pada Barra. Mereka belum puas terhadap prestasi Barra sedari kecil. Mereka akan selalu menganggap itu kurang—karna Barra, tidak bisa menempati posisi pertama. Yang artinya, harus mengalahkan seorang Panglima Sky Silas. Itu jelas terdengar mustahil. Barra sudah mencobanya. Tapi tidak berhasil. Barra tidak akan pernah bisa menggeser posisi laki-laki itu.

Mendesah pelan, Barra menutup buku sejarah itu. Memijat kening. Kepalanya pusing entah karna apa.

Barra nampak beranjak, saat mendengar deru motor dari luar. Menyingkap gorden, laki-laki itu dapat melihat Azura yang baru saja diantar pulang Elang. Barra dapat melihat, bagaimana Elang memeluk gadis itu, seolah menenangkan Azura. Entah apa yang terjadi antara keduanya. Yang dipikirkan Barra, mungkin Azura kembali merajuk karna tidak bisa mengikuti konser salah satu boyband Korea itu lagi.

Mengambil ponsel, Barra dapat melihat banyak pesan dari grup Elsalvador. Tapi tidak ada pesan dari gadis itu.

“Tumben ...”

🍡

Fazura Rachella, si gadis tomboy Jisung garis keras—yang biasa disapa Azura itu, nampak memasuki rumah yang sepi itu dengan tergesa-gesa. Langkahnya berayun, menuju kamar sang kembaran. Azura tidak menahan diri untuk mengetuk pintu, gadis itu langsung mendobrak kencang pintu kamar Barra sampai sang empu terlonjak.

“Lo nggak punya sopan santun, ya?! Ketuk dulu kalo mau masuk, Zura!” kesal Barra, menatap gadis yang berstatus adik kembarnya dengan tajam.

Azura tertawa kesal. Kini emosinya tersulut kembali. Nampaknya, sia-sia Elang menenangkannya tadi. “Lo nanya gue punya sopan santun gak, huh? Terus lo gimana, Bar?! Punya otak gak, hah?!”

“Apa maksud lo?” tanya Barra tak mengerti, Azura jarang seemosi ini.

“Jangan pura-pura tolol, deh Bar.” balas Azura berdecak, mendorong dada laki-laki itu dengan jari telunjuknya. “Gue muak sama lo, sialan!”

KEMBARRA [DITARIK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang