KEMBARRA ; BAGIAN 4

1.8K 214 306
                                    

Yang digantung berabad-abad. Tandai kalo ada salah kata. Aku gak lagi males ngerevisi. Kuy, spam.

“Lo sendiri penyebab dia berubah, kenapa seolah lo yang paling tersakiti?!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Lo sendiri penyebab dia berubah, kenapa seolah lo yang paling tersakiti?!”

...

“Lima belum ada kabar?” ia menatap inti Elsalvador, nampak resah.

“Belum ada kabar, Bar.” Zico menggeleng.

Kini inti Elsalvador sedang kebingungan, dengan Ketua mereka yang tidak ada kabar dari dua hari lalu. Sejak hari dimana mereka Panglima mengikuti seorang siswi dengan seragam SMA KARTANEGARA atas perintah Bima, laki-laki itu belum kembali sampai sekarang. Jelas sekali mereka dibuat khawatir dan bingung bersamaan.

“Zar, lo udah bisa lacak Lima?” tanya Diego sekali lagi, pertanyaan yang sama dengan pertanyaan dua jam yang lalu.

“Gak bisa, anjir.” keluh Zares frustasi.

Barra mendesah pelan. Bangkit dari sofa yang ada di rooftop. Ia lalu beranjak tanpa kata lagi meninggalkan inti Elsalvador. Barra tampak banyak pikiran, selain tidak tahu menahu soal keberadaan Panglima, Barra juga sedang dipusingkan dengan Winona. Gadis itu jarang terlihat sekarang—selalu terlihat menghindari Barra.

“KAK BARRA!”

Langkah laki-laki itu sontak berhenti, ia berbalik menatap Nesa.

“Kak Barra, nanti pulang bisa antar aku ketoko buku gak?”

Barra menggeleng. Menepuk puncak kepala Nesa. “Maaf, Nes. Tapi gue ada urusan. Ada masalah yang gak bisa gue tinggalin.”

Kening Nesa mengkerut. “Bukan urusan sama Kak Wini, 'kan, ya?”

Barra kembali menggeleng. Riak wajah laki-laki itu nampak berbeda. “Bukan. Tapi urusan geng.”

“Oh, aku kira urusan sama Kak Wini.” Nesa tersenyum simpul, penuh arti. “Kak Barra udah janji sama Papa, kalo gak bakal deket-deket sama Kak Wini lagi. Kak Barra gak lupa kan? Kita bakal tunangan Kak, Kak Barra jangan lupa.”

Barra mendesis pelan. “Gue tau, Nes.”

Nesa menganggukan kepala. “Kak Barra sekarang mau kemana?”

“Gue mau bolos, ke markas. Ada urusan.”

***

“Lo liat Winona?”

Barra tampak menanyakan Winona, pada setiap siswa yang ditemuinya dikoridor sepi itu. Nyatanya, urusan geng yang beberapa saat lalu menjadi alasan Barra agar bisa lepas dari Nesa, adalah omong kosong belaka. Barra sekarang hanya ingin menemui Winona. Entah ada dimana gadis itu saat ini.

Dijam pelajaran pertama tadi, ia sudah membolos bersama inti Elsalvador. Jadi sekarang—sebelum bel jam pelajaran kedua dimulai, Barra ingin segera menemui Winona. Karna setelah ini, ia harus kembali mencari Panglima. Ada kejanggalan dari hilangnya kabar laki-laki itu. Barra tentu tidak bisa abai begitu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEMBARRA [DITARIK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang