4

5.2K 493 20
                                    

Pagi hari di Mansion Deon kedatangan tamu tak terduga seperti pasangan Gilbert dan Winston, Xander Leonardo Gilbert & Alyosha Kenneth Gilbert serta Efendi Gerald Winston & Alison Adelard Winston. Kedua orang tua dari Deon dan Valerio.

Sekarang mereka tengah duduk di sana dengan Valerio yang memang bangun awal. Niatnya dirinya ingin membuat sarapan pagi. Ngomong-ngomong dirinya menginap di Mansion Deon dan tentu setelah izin dari kedua orang tuanya.

Kita beralih dengan alasan kedua pasangan Gilbert dan Winston ini datang ke Mansion Deon.

Untuk Alasan Xander dan Alyosha, mereka yang tidak mendapati sang anak berada di ruang inap nya panik apalagi mendengar bahwa sang anak pergi pasca setelah sadar dari keadaan kritis. Menelfon Yohan untuk meminta penjelasan yang lebih lengkap dan memutuskan untuk datang ke Mansion Deon, apalagi mendengar kehadiran Valerio yang membuat mereka senang terutama Alyosha sesaat sebelum merasa panik dan gelisah Deon berbuat sesuatu padanya.

Alasan Efendi dan Alison adalah pertama, mereka mendapatkan kabar bahwa anak bungsu mereka yang izin untuk menginap di Mansion Pribadi Deon, kedua setelah Valerio yang meminta izin selanjutnya datanglah Panggilan dari Deon dan berkata "Valerio tidur dirumahku, mungkin mulai sekarang dia akan tinggal bersamaku" dengan suara datar dalamnya. Panik? Gelisah? Khawatir? Oh tentu saja iya. Melihat perlakuan yang Deon berikan pada Valerio sebelumnya membuat mereka kaget ketar ketir dan berakhir lah mereka mendatangi langsung Mansion Deon.

Secara kebetulan yang sama kedua pasangan Gilbert dan Winston yang memang adalah sahabat karib akhirnya bertemu sekian lama membuat mereka saling berpeluk melepas rindu sebelum akhirnya ingat dengan tujuan awal mereka.

Dan di sini lah mereka berakhir sekarang meminta penjelasan Valerio membolak-balikkan tubuh nya melihat kondisi tubuh apabila terdapat luka dan nihil tidak ada satupun malahan uang mereka temukan sebuah tanda merah keunguan di bagian leher tulang selangka bawah. Terdiam beberapa saat saling memandang sedangkan yang mendapatkan tanda tersebut bingung melihat ekspresi mereka.

Yohan berada disamping Valerio ikut menjelaskan keadaan serta beberapa adegan romantis atau sikap manja tuan nya tanpa dilebih lebihkan maupun dikurangi.

Ekspresi mereka tentu menganga tidak percaya apalagi para alpha dominant yang mengalami pembekuan otak dan pemberhentian kerja otak pintar mereka mendapatkan informasi diluar nalar.

"Jadi... Deon benar benar terkena pencerahan ilahi pencuci otak? " Tanya Alyosha dengan wajah lola.

"Deon... Dia... Vale... Merengek...?... Benarkah... " lihatlah Alison bergumam dengan tatapan kosong menerawang jauh menembus logika luar angkasa.

Dan tiba tiba saja suara keras seperti sesuatu telah jatuh terdengar samar dari atas.

Semua orang yang awalnya sibuk dengan pikiran masing-masing sekarang kembali pada kesadaran nya.

"Suara apa itu...?" Alison menatap kearah tangga dan mengedipkan matanya beberapa kali.

Valerio menghela nafas, haah... Seharusnya ia tau bahwa hal ini akan terjadi memegang keningnya dengan tersenyum pasrah serta menatap Yohan seakan tau apa yang dimaksudkan oleh Valerio.

"Mungkin ini akan menjawab semuanya... " Ucap Valerio menatap kedua orang tuanya serta kedua orang tua Deon dengan tatapan yang memiliki banyak arti.

Yohan mulai melangkah menuju lantai atas dan saat dipertengahan jalan suara menggelegar terdengar.

"YOHAN!! "

Semua orang yang berada di ruang tamu terkejut bukan main mendengar suara keras dari sosok pemilik Mansion. Bahkan maid yang menggelengkan kepalanya melihat kepanikan level Up milik tuan mereka hanya karena tidak mendapati tuan Valerio si sisinya.

"AZA! AZA DIMANA AZA!! "

"AZA NGILANG YOHAN!! "

"YOHAN CARI AZA CEPAT!! "

Dan lagi lagi kejadian kemarin terulang kembali. Yohan menghela nafas tertekan harus menghadapi kelakukan tuannya yang makin menjadi-jadi. Bahkan kini ruang tamu senyap tanpa suara hanya terdengar suara teriakan Deon yang kelabakan mencari keberadaan Valerio.

Terdengar suara langkah kaki besar yang sangat jelas suaranya dari arah tangga, seakan keberadaan lift terlupakan dan lebih memilih memakai tangga dari pada teknologi canggih tersebut.

Valerio yakin Yohan pasti telah memberitahukan keberadaan nya pada Deon.

"Sebentar, aku ingin menghampiri nya dulu" Izin Valerio dan mendapatkan anggukan kaku dari mereka.

Tak jauh dari sana Valerio datang melangkah menghampiri Deon dan pelukan erat ia dapatkan, bahkan jantung Deon yang berpacu dengan cepat Valerio rasakan. Nafas tak beraturan serta keringat yang bercucuran pada dahi Deon.

Valerio menepuk punggung Deon menenangkan nya serta kata kata penenang agar Deon tidak panik lagi.

"Udah udah, Kenapa sih Ian teriak teriak mulu cari Aza kayak gitu... " tanya Valerio serta menepuk kepala Deon.

"Takut Aza ilang di ambil wewe gombel"

'Ouch

Valerio mencubit pinggang Deon gemas mendapatkan jawaban yang tak sesuai.

"Takut Aza ninggalin Ian, nanti Ian sendiri nangis setres jadi gila level up" Valerio menghela nafas lelah, beginilah Deon kalo lagi model senggol loyo nangis nangis. Kalo ditanya setengah serius setengah kagak setengah lagi nyeleneh jawabnya.

"Udah, udah lepasin pelukannya ada tamu" Valerio menepuk bahu Deon agar melepaskan pelukannya.

"Nggak mau, usir aja tamunya" Bahkan suara Deon masih terdengar jelas pada telinga beberapa orang yang berada si ruang tamu.

"Hush, mulutnya minta si sentil. Itu orang tua kita" Ucap mencubit pinggang Deon lagi yang membuat empu kesakitan.

"Lah, gak ada hujan gak ada angin gak ada badai gak ada konser gak ada pesta gak ada lamaran kok tiba tiba datang? " Deon berucap dengan wajah datarnya yang malah menjerumus menyebal kan.

"Udah ayo"  Valerio menarik tangan Deon berjalan menuju ruang tamu.

Sesampainya di sana Deon duduk di sofa single dan Valerio yang ingin duduk di sofa single lainnya ditarik oleh Deon dan berakhir mendarat di atas pangkuan nya.

"Loh! aku mau duduk disitu" ucap Valerio menunjuk salah satu sofa

"Tidak, tetap disini" Titah Deon dengan tegas. Ah, sekarang Deon sedang mode normal.

Pasangan Gilbert dan Winston yang sedari tadi melihat drama kedua orang tersebut dari awal hingga akhir hanya bisa diam memperhatikan.




TBC

Telat! Iya! Suka? Lanjut?
VOTE Woi anjer kmen lah tak potek hatimu

Helianthus AnnuusTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon