Ruangan Rahasia?

192 15 5
                                    


~~~

Dua puluh menit berlalu akhirnya pintu Kamar Mandi terbuka. Prilly keluar dari sana dengan handuk kimono yang terbalut di tubuhnya. Di tangannya terdapat handuk lain yang dia gosokkan di kepala untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

Saat berbalik untuk kembali ke Kamar, Prilly dibuat terkejut oleh seseorang yang bersandar di dinding seraya memandangi dirinya. Kedua tangannya pun perlahan turun.

"A-Ali?"

Laki-laki memakai celana pendek berwarna army dengan kaus hitam itu segera menegakkan tubuhnya, menghadap Prilly yang terpaku karena terkejut dengan keberadaannya.

"Lo ngapain disini? Kak Kirun mana?" Tanya Prilly gugup.

"Kak Kirun tadi minta gue buat gantiin dia jagain Lo disini. Katanya sih dia khawatir kalo ninggalin Lo sendiri. Sementara dia harus buru-buru mandi karena waktu magrib juga gak lama lagi," jawab Ali. Suaranya terdengar lebih tenang dibandingkan Prilly. Namun, tidak dengan detak jantungnya yang berpacu tak beraturan.

Prilly mengangguk-anggukkan kepalanya. Rasa canggung semakin melandanya mengingat dirinya masih menggunakan handuk di depan Ali.

"Um ... Kalo gitu gue balik ke Kamar dulu. Makasih udah mau gantiin Kak Kirun nungguin gue disini," ucap Prilly sebisa mungkin tidak memperlihatkan rasa canggungnya.

Ali mengangguk lalu meminggir memberikan Prilly sedikit jalan untuk pergi ke Kamarnya.

Prilly lantas mengayunkan kakinya bergegas menuju Kamarnya meninggalkan Ali di lorong itu seorang diri.

Sesudah Prilly benar-benar tak terlihat lagi oleh pandangannya, Ali mulai termenung.

Dia dan Prilly sudah saling berhadapan, tapi entah kenapa terasa seperti ada sekat yang membuat mereka tak bisa lebih dekat.

Di dalam benaknya, Ali bertanya, sampai kapan dia dan Prilly seperti ini? Apakah tidak ada kesempatan untuk mereka bisa sedekat dulu?

|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

Sementara itu di Ruang Utama, Ricu bertemu dengan Kevin yang baru saja masuk ke dalam Villa, sepertinya dia sempat berkeliling dulu di luar Villa. Laki-laki itu terlihat berjalan tergesa-gesa menghampiri dirinya.

"Cu, Lo ikut gue, ayo!" ajak Kevin seraya menarik tangan Ricu.

Melihat tangannya di tarik begitu saja, Ricu langsung menepis tangan Kevin membuat Kevin sontak menoleh dengan tatapan bingung. "Lo apaan sih? Main tarik-tarik tangan gue aja. Mau ajak gue kemana sih lo emangnya?"

"Gue mau nunjukin sesuatu sama lo," ucap Kevin.

"Sesuatu apa?"

"Ya pokoknya lo ikut gue dulu aja, deh! Gue gak bisa tunjukin sesuatu yang gue maksud itu sama lo karena sesuatu itu ada di dalam suatu ruangan di belakang Villa. Dan ruangan itu dikunci. Gue ngajak lo kesana karena mungkin aja kunci ruangan itu ada di elo," jelas Kevin.

Ricu terdiam sejenak, menghela napas pasrah lalu mengangguk setuju untuk ikut bersama Kevin.

Setelah mendapat anggukan setuju dari Ricu, Kevin kembali menarik tangan Ricu dan membawanya ke suatu ruangan di belakang Villa seperti yang dia katakan sebelumnya.

|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

Jessica menoleh ke arah pintu yang terbuka keras hingga menimbulkan suara gebrakan. Sesaat setelahnya Prilly datang dengan langkah terburu-buru, berjalan menuju kasur dan mendudukkan dirinya di sana.

Reuni GGSWhere stories live. Discover now