Waktu Berburu

225 22 15
                                    

~~~

Di sebuah Rumah sepetak, tampak seorang laki-laki berdiri gelisah di dekat jendela.

Ia mendongak menatap penuh penyesalan ke langit yang sudah gelap. Dari sebelah timur, bulan purnama mulai muncul menunjukkan cahayanya.

"Sorry, Cu. Gue seharusnya kasih tau lo tentang Villa itu. Tapi, gue gak bisa. Gue takut kalo nanti nyawa gue yang jadi taruhannya," gumamnya.

Pandangan laki-laki itu kemudian melirik tumpukan koran di Meja. Ia berjalan menghampiri Meja itu dan meraih koran tersebut.

Terlihat berita yang diluncurkan pada tahun 2018. Berita itu berjudul Darah Yang Tumpah Di Malam Bulan Purnama.

|
|
|
|
|
|
|
|
|
|


Seusai melaksanakan shalat Maghrib berjamaah, Kirun, Prilly dan Ali segera menemui yang lain di Depan Villa.

hanya ada Jessica dan Michelle disana yang terlihat menyiapkan bahan untuk memasak.

"Udah selesai shalatnya?" tanya Jessica sesaat mereka datang.

"Iya," sahut Kirun. Dia kemudian celingukan mencari keberadaan Kevin dan Ricu. Namun, dia tak menemukan keduanya di sekitar. "Ini kok cuma ada kalian? Kevin sama Ricu mana?" tanyanya.

"Katanya sih ke Belakang Villa. Gak tau mau ngapain," jawab Michelle terlihat mulai memotong-motong bawang.

Mendengar jawaban Michelle, Kirun hanya ber'oh ria saja. Walaupun dia juga agak bertanya-tanya tentang tujuan kepergian Kevin dan Ricu ke Belakang Villa.

"Guys!" suara seruan itu mengalihkan atensi semua orang.

Terlihat di kejauhan, Kevin dan Ricu berjalan menghampiri. Yang membuat semua orang terkejut adalah mereka melihat senapan di tangan Kevin.

"Kevin, kok ada senapan di tangan lo? Lo dapat senapan itu darimana?" tanya Ali.

"Jadi, sebelumnya gue sama si Ricu nemuin senapan ini di suatu Ruangan di Belakang Villa. Kayaknya sih buat berburu, ya. Tadinya gue mau gunain ini buat berburu kalo gue gak ada hiburan apalagi handphone gak berguna disini karena jaringannya gak ada. Tapi, pas ada rencana buat masak di luar Villa, sedangkan kata temennya si Ricu kita gak boleh keluar dari Villa kalo langit udah gelap, yaudah gue ambil aja senapan ini buat jaga-jaga kalo babi hutan turun dan nyerang kita." jelas Kevin panjang lebar.

"Nah, karena udah pada kumpul, mendingan sekarang kita bagi-bagi tugas buat bikin perapian supaya kita bisa makan malam ini." Ricu merubah topik pembicaraan agar mereka bisa cepat-cepat membuat perapian dan masak. Kebetulan perutnya juga sudah lapar.

"Oke. Siapa nih, yang bagi-bagi tugas? Lo aja deh, Run. Lo paling tua disini, kayaknya lo pantes jadi leader dan atur semuanya." Kevin menunjuk Kirun untuk membagi tugas.

"Gimana kalo para cowok pergi buat cari batu dan kayu bakar ke Hutan, sementara yang cewek-cewek disini siapin bahan masakan?" Kirun mengusulkan.

"Gak mau!" Prilly menolak usulan tersebut membuat semua orang menoleh dan menatap heran padanya.

"Kok gak mau, sih, Pril? Tugas kita cewek-cewek gampang loh daripada tugas cowok-cowok!" kata Michelle.

"Emang. Tapi, gue mau sama Kak Kirun. Gue takut kalo jauh-jauh dari dia!" balas Prilly.

"Ngapain takut, sih? Justru kalo lo ikut cari batu sama kayu bakar, yang ada lo bisa ada dalam bahaya. Udah, lo disini aja sama Michelle sama Jessica!" ujar Ricu tak mengizinkan Prilly ikut bersama mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reuni GGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang