Prolog

649 23 6
                                    


~

22 Februari 2015

Bagi para warga Ci Tanjak, keluar rumah pada malam hari adalah hal yang biasa meskipun mereka tinggal di daerah pegunungan yang masih rawan hewan buas.

Bahkan keluar pada malam hari sering digunakan para pemuda untuk berkumpul dan mengobrol bersama di Pinggiran Jalan maupun di Pos-Pos Ronda.

Namun, pada malam itu, tak seperti biasanya Jalanan terlihat sepi.

Kiri-kanan Jalan yang dipenuhi pohon-pohon besar semakin menambah suasana Desa Ci Tanjak jadi lebih mencekam. Terlebih lagi malam itu hujan baru saja reda.

Para warga Ci Tanjak tampaknya masih betah di dalam Rumah dengan selimut tebal yang menghangatkan tubuh mereka.

Tepat pukul 9 malam, seorang warga bernama Pak Tatang tampak keluar dari dalam Rumah, hendak melihat kambing miliknya yang sedang melahirkan di dalam Kandang.

Hanya perlu sekitar 2 menit untuk Pak Tatang sampai di Kandang Kambing.

Keadaan sekitar Kandang terlihat gelap. Untungnya Pak Tatang membawa senter dan menerangi ke arah Kandang.

Namun, ketika Pak Tatang mengarahkan cahaya senter ke Kandang, dia langsung terpaku di tempatnya. Seluruh badannya  terasa lemas dan tak dapat dia gerakkan.

Bagaimana tidak? Dengan mata kepalanya sendiri, Pak Tatang sempat melihat sosok bayangan setinggi pria dewasa baru saja pergi dari Kandangnya.

Bayangan apa itu? Mungkinkah sosok hantu?

Meskipun sebenarnya itu bukan kali pertama Pak Tatang melihat sosok ghaib. Tapi sosok tadi terlihat begitu nyata.

Atau, mungkinkah tadi adalah bayangan manusia yang ingin mencuri kambingnya?

Pak Tatang juga baru sadar jika dirinya tidak lagi mendengar suara kambing-kambing miliknya di Kandang sana.

Oh, tidak!

Apa bayangan orang tadi benar-benar pencuri?

Pak Tatang segera berjalan menuju Kandang dan melihat keadaan kambing-kambing di dalam sana.

Namun, ketika Pak Tatang masuk kedalam Kandang, tubuhnya kembali terasa lemas tatkala pandangannya menemukan semua kambing sudah tergeletak bersimbah darah.

Kambing Pak Tatang mati dalam keadaan yang cukup mengenaskan.

Organ dalam seperti jantung dan usus hilang dicuri. Lain dan bukan, bayangan tadi pasti adalah pencurinya.

Pak Tatang yakin!

"Kambing-kambing saya?! Tolong! Tolong!"

Sesaat teriakan Pak Tatang, beberapa warga berdatangan untuk melihat apa yang terjadi.

Pak Tatang menceritakan semuanya, tentang bayangan yang dia lihat hingga kambing-kambing miliknya yang ditemukan telah mati.

Semua mengira jika ada maling yang berkeliaran.

Mereka langsung mencari maling itu. Namun hasilnya nihil. Mereka tidak dapat menemukan maling tersebut. Dan Pak Tatang harus merelakan kambing-kambing miliknya mati.

Satu bulan berlalu, warga Ci Tanjak sudah melupakan kejadian yang menimpa Pak Tatang.

Namun, siapa sangka kejadian yang sama kembali terjadi.

Pada malam itu, tetangga Pak Tatang berteriak meminta tolong karena kambing miliknya mati persis seperti yang terjadi pada kambing-kambing Pak Tatang.

Para warga membantu untuk mencari si maling. Mereka yakin jika yang melakukannya adalah maling yang sama.

Tapi sayangnya maling itu juga tidak bisa ditemukan. Dia menghilang begitu saja.

Kejadian yang berulang itu membuat para warga memutuskan untuk memperketat penjagaan Desa.

Mereka mulai mengadakan ronda setiap malam dan seluruh pria di Desa Ci Tanjak wajib berpartisipasi dalam kegiatan ronda tersebut.

Tibalah di suatu malam,

Ketika bulan terlihat bulat sempurna, beberapa warga yang sedang berjaga tampak berbondong-bondong mengelilingi satu rumah ke rumah yang lain.

Mulanya semua tampak baik-baik saja.

Hingga kemudian tiba-tiba terdengar gesekan dedaunan di semak-semak.

Kentongan dan kayu sudah mereka pegang erat-erat untuk bersiap menyerang jikalau yang berada dibalik semak itu adalah maling yang selama ini membuat resah.

Tapi setelah menunggu cukup lama, tidak lagi terdengar suara di semak sana.

Mereka berpikir, mungkin tadi hanya tikus.

Namun, tak lama kemudian, terdengar suara jeritan dari arah belakang rumah seorang warga.

Dengan cepat mereka datang untuk membantu.

Dan ketika mereka sampai, mereka dikejutkan dengan seorang pria yang menjerit seraya menutup wajahnya.

"Kang, ada apa?" Tanya salah satu dari mereka.

Pria itu tak menjawab. Dia hanya menurunkan tangan dari wajahnya hingga suatu penampakan mengerikan membuat mereka terpekik.

Darah segar mengalir dari kedua mata pria malang itu.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Reuni
Ganteng Ganteng Serigala
🐺🐺🐺

Hi, teman-teman!

Apa kabar?

Semoga tetap dalam keadaan sehat ya.

Ini cerita baru saya.

Gimana part prolognya?

Kalau kalian suka, jangan lupa kasih vote dan komentar ya! Buat yang belum follow, jangan lupa follow.

Reuni GGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang