Bab 08 : Bermain game bersama

20.1K 1.6K 22
                                    

Sekolah memiliki dua hari libur, hari Sabtu dan Minggu. Karena itu Nathan di pagi hari di hari Sabtu, langsung membantu Paman Haiden.

Haiden seorang tukang kebun. Haiden sudah bekerja sangat lama di mansion. Ketika Nathan masih kecil, Haiden sering mengajaknya berkebun.

Saat ini Nathan, menyiram berbagai tanaman. Mulai dari sayuran, buah-buahan, dan bunga.

Keluar dari rumah kaca. Nathan berkata. "Paman, aku sudah selesai."

"Iya, Tuan muda. Letakkan saja Gembor nya di sana."

"Baik, Paman."

Setelah itu, dia pergi. Keluar dari kamar mandi bawah. Kemudian dia menuju ruang dapur dan memulai membuat sarapan.

Ketika sarapan. Ponselnya berdering. Nama Ayah tertera di sana.

"Hallo, Ayah."

"Sayang, bagaimana kabar mu?"

"Aku baik-baik saja. Ada apa?"

"Aku merindukan mu. Dua Minggu lagi ayah pulang. Bagaimana kalau kita, akhir tahun berlibur bersama?"

"Aku akan menunggu janji mu ayah."

"Baik. Ayah tutup teleponnya. Di sini sudah tengah malam, jadi ayah mengantuk. Sampai jumpa sayang."

"Mn."

Kembali melanjutkan sarapan. Tiba-tiba seorang pelayan datang. "Maaf, mengganggu sarapan Tuan muda. Ada seseorang di depan sana."

Nathan mengerutkan alisnya. Beranjak, ketika dia membuka pintu utama. Terkejut di depan sana Tuan kekurangan uang berdiri, wajah nya datar.

Nathan tersenyum, dan berkata. "Tuan kekurangan uang, apa yang membawa mu ke sini?"

Mark memalingkan wajahnya. Dia tidak bisa menjawab, sebenarnya dia ke sini hanya ingin melihat Nathan di depan gerbang Mansion.

Tetapi siapa sangka, pelayan mansion ini menemukan dan membiarkan nya masuk.

Tidak menunggu jawaban dari Mark. Nathan berkata. "Kebetulan sekali, aku bosan hari ini di mansion sendiri. Bagaimana kalau kita bermain game bersama."

"Bermain game?"

Nathan mengangguk, "Mn. Masuklah."

Kemudian Nathan membawa Mark ke dalam ruangan game. Ketika Mark melihat ini, sedikit terkejut.

Ruangan itu di penuhi berbagai macam game.

Nathan berkata. "Silahkan bermain game sepuas mu. Apa kau bisa bermain game?"

"Tentu."

"Aku akan pergi mengambil cemilan."

"Mn."

Di ruangan tersebut, terdapat meja biliar, Console game, PC game, dan banyak game lainnya.

Ketika Nathan kembali, terdiam melihat Tuan kekurangan uang hanya memakai pakaian tanpa lengan sambil bermain biliar. Lengan nya sangat kekar, kulit berwarna coklat gelap.

Kemudian Nathan menghampiri. Duduk di Bean bag dan meletakkan cemilan di meja kecil.

Nathan berkata. "Aku tidak menyangka kau bisa bermain biliar."

"Mn."

Nathan menatap Mark, yang terlihat serius bermain biliar. Kemudian dia bertanya. "Jadi, apa yang membuat mu ke sini?"

Mark menjawab. "Aku tidak tau."

Nathan hanya mengangkat bahu nya acuh tak acuh. Lalu dia mengambil buku novel yang di bawanya. Dan memulai membaca.

Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)Where stories live. Discover now