Saat ini Nathan sedang menidurkan Neron yang terbangun karena mimpi buruk. Nathan sempat melirik ke arah pintu dimana Mark sedang berdiri di sana menatapnya tanpa ekspresi.
Nathan berkata. "Pergilah tidur Mark."
Mark menaikkan salah satu alisnya.
"Lalu kau akan pergi dari rumahku begitu?" Balas Mark dingin.
"A-aku tidak akan pergi Mark, tapi aku juga tidak akan menginap." Kata Nathan gugup.
"Mn."
Setelah mendengar dengkuran halus dari Neron menandakan anak laki-laki itu sudah tidur. Nathan bangun dan duduk di tepi tempat tidur.
Nathan menatap Mark yang kini sedang menatapnya tajam. Dia kemudian menundukkan kepalanya kembali, sedikit takut melihat tatapan tajam dari pemuda itu.
Mark menghela nafas pelan. Kemudian dia keluar dari kamar Neron.
Nathan mengikutinya dari belakang.
"Kau yakin tidak ingin menginap?" Tanya Mark biasa.
Nathan segera menggelengkan kepalanya cepat.
Mark menarik sudut bibirnya. Kemudian berkata lembut. "Baiklah. Ini sudah larut malam, aku akan mengantarmu pulang."
"Tidak perlu, aku bisa-"
Mark langsung memotongnya. "Tidak ada, penolakan. Tunggu sebentar, aku akan mengambil kunci mobil."
Nathan mengangguk. "Mn."
......
Mark menghentikan mobilnya di depan gerbang mansion. Keduanya keluar dari mobil bersamaan.
"Terimakasih sudah mengantarku." Kata Nathan sambil tersenyum tipis.
"Itu sudah tugasku." Balas Mark biasa.
Nathan mengangguk. "Mn."
Lalu dia berkata. "Baiklah. Kalau begitu aku masuk ke dalam."
Tetapi baru satu langkah, pihak lain langsung menariknya lengannya sehingga Nathan berbalik badan. Kemudian Mark menarik pinggangnya dan langsung mencium bibir Nathan.
Lidah Mark menerobos masuk, kemudian lidah Mark mengaitkan pangkal lidahnya, dia menjalin dan menghisap lidah Nathan.
"Nnghh." Nathan melenguh pelan. Dia memegang lengan atas Mark erat.
Mark menggigit bibir bawah Nathan, lalu dia memasukkannya ke dalam mulutnya menghisap bibir itu sampai puas.
Setelah itu Mark menjilati bibir Nathan, kemudian ciuman itu turun menuju leher putih Nathan yang sudah di penuh tanda merah.
Mark kembali menghisap dan menggigit leher putih itu.
Kedua tangan Mark sudah masuk ke dalam pakaian Nathan, dia mengusapnya dengan lembut.
Nathan yang saat itu sedang memejamkan matanya, tiba-tiba pikirannya kembali tersadar. Nathan segera mendorong tubuh Mark sedikit keras, dengan wajah yang memerah Nathan langsung berlari masuk ke dalam tanpa melihat Mark.
"?"
Mark menarik sudut bibirnya melihat pihak lain berlari kencang. Dia menjilati bibirnya sendiri.
"Bibirnya sangat manis. Aku kecanduan dengan bibirnya." Gumam Mark sambil menyeringai.
Kemudian dia masuk ke dalam mobil, dan segera pergi dari sana. Suasana hati Mark saat ini sangat bahagia.
Di dalam mobil Mark tersenyum memikirkan adegan ciuman itu. Tiba-tiba saja bagian bawahnya mengeras kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)
Teen FictionNathan Mario Almerzio, seorang kutu buku, manis, kaya, nilai bagus. Tetapi pendek, tidak mengerti soal cinta. Mark Alvarez Webber, ketua gangster, tinggi, tampan, tidak kaya, tidak bersekolah. Sering melakukan balapan untuk mendapatkan uang, terkada...