Bab 42 : Hari Valentine

14.9K 1K 48
                                    

Hari Minggu, Mark tidak terbiasa bangun di pagi hari. Dengan matanya yang masih mengantuk, dia keluar dari kamar dan turun ke bawah, mencari Nathan.

Dari arah ruang dapur, Mark mendengar suara tawa.

"Cucuku, apa kamu akan pulang sekarang?" Tanya Nenek Nathan sedih.

Nathan mengangguk. "Mn."

"Besok aku harus sekolah. Saat libur panjang aku akan datang lagi." Kata Nathan lembut.

"Baiklah. Kau harus berjanji, dan bawa juga calon suamimu."

Nathan tersipu mendengarnya.

Saat Nenek Nathan melihat ke belakang, dia melihat Mark berdiri di pintu masuk dapur bersandar pada dinding.

Nenek Nathan tersenyum penuh arti, dan berbisik pada Nathan. "Lihat, suamimu sudah bangun. Nenek akan pergi menemui kakek di kebun."

Nathan langsung mengalihkan pandangannya ke belakang, dan melihat Mark berdiri di sana.

Saat Nenek Nathan sudah pergi, Mark mendekati Nathan.

"Bagaimana tidur mu?" Tanya Nathan lembut sambil mengusap lembut pipi Mark.

Mark hanya mengangguk pelan. Lalu dia menjatuhkan kepalanya pada pundak Nathan.

"Aku masih mengantuk."

Nathan tersenyum, dan berkata. "Itulah akibat selalu bangun tidur di siang hari."

"Mn."

Nathan mendorong pelan tubuh Mark.

"Mark tunggu di ruang makan, aku akan memasak sebentar."

Nathan segera berbalik dan melanjutkan acara memasaknya. Siapa sangka, sepasang tangan melingkar pada tubuhnya, Mark memeluk Nathan dari belakang.

"Mark jangan seperti ini, aku sedang memasak." Kata Nathan lembut.

Tetapi pemuda itu tidak menanggapi. Mark meletakkan kepalanya pada pundak Nathan sambil memejamkan mata.

Nathan hanya menghela nafas, dan membiarkan Mark seperti itu. Terkadang Nathan akan mengusap lembut kepalanya dan pipinya.

......

Di hari Minggu itu Mark sepanjang hari menemani Kakek Nathan bermain golf, berlatih menembak, berkuda.

Sedangkan Nathan dan Neneknya hanya melihat dari samping lapangan.

Pada sore hari. Nathan dan Mark sudah bersiap untuk kembali ke kota B.

"Nenek pasti akan merindukan kalian." Kata Nenek Nathan sambil memeluk Nathan dan Mark.

"Anak muda, terimakasih sudah menemaniku. Kau sangat berbakat."

Kakek Nathan menepuk pundak Mark. Mark hanya tersenyum tipis.

"Baiklah Kakek, Nenek. Kami pergi."

"Tunggu sebentar." Kata Kakek Nathan.

Keduanya menatap bingung Kakek Nathan.

Seorang pelayan datang dan memberikan sesuatu pada Kakek Nathan.

"Anak muda, terimakasih sudah membuat cucuku bahagia. Sebagai hadiah aku memberikan ini pada mu. Terimalah."

Mark sedikit terkejut, saat Kakek Nathan memberikan sebuah cek sebesar 100 juta.

Mark pada awalnya ingin menolak, tetapi matanya melirik kekasihnya. Nathan hanya tersenyum dan memberikan anggukan padanya untuk menerima.

"Terimakasih, Kakek." Kata Mark tersenyum tipis sambil menerima cek tersebut.

Setelah itu, keduanya masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Mansion besar itu.

Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang