07. With You

305 19 0
                                    

Malam harinya tidak ada yang berbeda. Rumah itu sunyi. Sunghoon yang entah melakukan apa di kamarnya. Sunoo yang memainkan handphone dan mengemil beunggoppang di ruang tamu dengan ditemani Jungwon yang membaca majalah.

"Kak, kau tau?"

"Um?"

"Aku mendapat kabar dari Kakek, kalau mereka akan kemari besok."

"Benarkah?"

"Um."

Jungwon jadi tidak tenang. Bagaimana jika Kakek dan Nenek dari sang suami tidak menyukainya? Tapi kan.. ia menikah karena mereka?

Bukan. Bukan Nenek.

Tapi Kakek.

Bagaimana jika ayah dari Taehyung itu tidak menyukainya? Bagaimana jika ia akan dijelek jelekkan olehnya? Bagaimana-

"Kak?"

"Ha?"

"Melamun Kan apa?"

"Tidak ada. Em.. Sunoo?"

"Ya?"

"Beberapa bahan dapur sudah berkurang, kau ingin menemaniku ke market terdekat?"

"Sekarang?"

"Tentu. Bagaimana?"

"Aku akan mengantarmu." Sunghoon dengan pakaian santainya menyela.

"Tuh ada Kak Sunghoon."

"Em.. tapi kau ikut saja. Kau berani di rumah sendirian?"

"Berani."

Jungwon kehabisan cara agar ia dan Sunghoon tidak hanya berdua saja. Saat akan mengatakan hal lagi, ia sudah mendengar suara mobil dihidupkan.

"Kak, cepatlah! Jangan sampai tertinggal."

"Em.. baiklah. Jika ada sesuatu hubungi aku atau Kak Sunghoon oke?"

"Iya iya, cepatlah!"

Jungwon mengangguk dan berjalan sedikit berlari keluar rumah. Duduk di bangku samping pengemudi.

"Kau akan membeli apa saja?"

"Hanya beberapa bahan makanan, Kak."

"Baiklah."

***

Sudah 1 jam Sunoo menunggu. Tapi orang itu tak kunjung datang. Hingga dimenit ke 3 dari pukul 19:20 malam orang itu datang.

"Maaf aku terlambat."

"Tak apa, duduklah dulu."

Sunoo dan pria itu duduk di satu sofa. Pria itu masih menetralkan nafasnya. Sunoo beranjak ke dapur dan menyuruh pria itu meminum air mineralnya.

"Maaf aku merepotkan mu." Ucap Sunoo lirih.

Pria itu tersenyum maklum lalu memeluk bungsu Park yang ia sayangi itu. Bahkan ada rasa cinta yang teramat dalam Sunoo rasakan dari pelukan itu.

"Tak apa. Aku yang seharusnya bisa lebih berani. Jika saja aku berani. Kita tak perlu cara ini."

"Jangan katakan seperti itu. Aku menerima mu apa adanya."

"Aku mencintaimu."

Cup

Pria itu mengecup kening Sunoo pelan. Dibalas kecupan ringan di pipinya dari Sunoo.

Cup

Sunoo juga membalas mencium pipinya, "Aku juga."

***

Marriage For Wealth  Where stories live. Discover now