73. Baby Born

177 25 24
                                    

Ruangan yang sama masih sepi. Setelah kemarin banyak pengorbanan kini kebahagiaan telah datang. Memang benar, jika kau mengharapkan sesuatu maka kamu harus berani bertaruh sesuatu.

Jungwon Park.

Nama yang tertulis di papan laporan semakin membuat semua orang yakin bahwa kemarin bukan sekedar hari biasa. Tepat tanggal 02 April, penerus keluarga Park lahir, menjadikan keturunan garis pertama yang selalu dipercaya sebagai penerus tahta utama.

Kembali pada ruangan. Tidak panas juga tidak dingin. Sejuk bercampur udara hangat membuat Jungwon ingin membuka kedua matanya. Ia perlahan menggerakkan kedua netranya dan melihat ke samping.

"Kak..." Lirihnya yang beruntung dapat di terima oleh Seokjin, nyatanya sang Ibu yang ada disampingnya.

"Oh? Jungwon. Kamu bagaimana hum? Ada yang sakit? Butuh sesuatu?" Tanya Seokjin yang terlihat sangat khawatir.

"Kak Hoonie," masih dengan lirihan itu Jungwon menjawab.

Seokjin mengangguk, "Sunghoon sedang membersihkan dirinya. Nanti ia juga ke sini."

"Papi..."

"Iya sayang?"

"Nggak mau lawan lawan Papi. Nggak mau jadi anak yang ngelawan."

Mendengar tangisan itu membuat Seokjin khawatir, "Hey ada apa? Masih ada yang sakit?"

"Nggak..."

Lalu Jungwon mengedarkan pandangannya, "Dedek...?"

"Di ruangannya. Setelah diperiksa, nanti dibawa ke sini."

"Papi, kak Hoonie tadi khawatir sama Wonie..."

Seokjin mengangguk, "Memang benar."

"Kak Hoonie sempet bilang, 'Kamu bisa' gitu ke Wonie. Wonie yakin itu bener bener dari kak Hoonie."

Setelah mengecup kening sang anak, Seokjin mencium hidung kecil Jungwon, "Anak bungsunya Papi udah jadi Bunda ya, sekarang hum?"

Mendengar sang ibu yang sangat perhatian padanya, Jungwon kembali menangis. Tentu Seokjin juga semakin khawatir, "Hey, kalo masih sakit bilang ya?"

"Iya."

Melihat seseorang masuk, Seokjin berangsur pamit keluar, ternyata Jungkook yang masuk ke dalam sana. Tentu Jake diam-diam ikut, ia penasaran dengan keadaan Jungwon.

"Hai hebatnya papi Kookie," Jungkook memang suka menggoda menantunya.

"Papi..." Lirih Jungwon begitu melihat sang ibu mertua.

"Uwon, masih sakit?"

"Dikit..."

Jungkook mengucapkan kata yang hampir sama dengan Seokjin. Tapi ia cepat pamit karena ia ingat bahwa Sunghoon juga membutuhkannya. Kini tersisa Jungwon dengan Jake.

"Jungwonie," panggil Jake dengan sangat lembut.

"Iya kak?"

"Masih sakit?" Pertanyaan itu bahkan sangat lirih.

"Dikit."

"Oh ya selamat buat bayi kembarnya. Twins!"

Jungwon tersenyum, "Terima kasih kak Jake."

"Mau aku ceritakan tentang Dedek kembar?"

Jungwon sepertinya tertarik, "Mau."

"Jadi tadi Jake sama yang lain lihat Dedek kembarnya. Tapi Sunghoon sama Papi Jin belum lihat. Dedeknya yang satu mirip Sunghoon, yang satu cuman hidungnya yang mirip."

Marriage For Wealth  Where stories live. Discover now