𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 29

2.1K 82 2
                                    

Halo halo semuaa.

Bertemu lagi dengan bubu yang cantik nan menggemaskan ini hehe.

Tinggalkan jejak votmen dan follow ywahh.

Terimakasih sudah mampir disini.

•••

Hari ini ruang rawat Alan sedang ramai diisi oleh beberapa anak King lion yang datang menjenguknya, hanya sang ketua yang tak hadir disini.

Sudah 3 hari Alan dirawat, dan hari ini ia sudah diperbolehkan pulang atas izin dokter. Dan saat ini Yerana sedang mengemasi barang Alan yang akan dibawa pulang.

Tadi malam Yerana sudah sepakat dengan Alan untuk memberitahukan pada teman-temannya bahwa Yerana dan Louis adalah adiknya yang sudah lama menghilang terlebih Yerana yang hampir dari kecil sudah berpisah dengannya.

"Gila gw masih ga nyangka kalo Yera adik lo" ujar Haidar yang masih tidak percaya akan cerita dari Alan.

"Jadi kalian gak pacaran? ternyata kalian malah kakak adek?" tanya Pandu lagi memastikan.

"Kalian masih gak percaya ya?" ujar Yerana terkekeh sedikit tersenyum melihat tingkah teman Alan yang lucu.

"Kak Yera cantik kalo senyum, jadi pacar Adit yuk" kata Aditiya nyleneh.

"Enak aja, gw gamau kak Rara pacaran sama bocil kaya lo" ujar Lousi yang memandang Aditiya tajam.

Aditiya pun tak mau kalah, ia juga menatap tajam Lousi, kenapa dia yang sewot.

"Biarin, kalo kak Yera mau lo gak bisa apa-apa ya" ujar Aditiya sinis.

"Emang kak Yera mau sana lo?" tanya Louis remeh.

"Mau lah yakali gamau sama cowo keren dan gemoy kaya gw" ujar Aditiya angkuh membuat Lousi mendengus sebal.

"Emang kak Rara mau sama monyet kek dia?" tanya Louis pada Yerana sambil menunjuk Aditiya.

Yerana hanya menggeleng, membuat Lousi tersenyum kemenangan sedangkan Aditiya yang melihat Yerana menggeleng kini berkaca-kaca. Tak siap menerima penolakan dari Yerana.

Yang lain hanya menyimak pertengkaran antara Louis dan Aditiya, mereka semua tertawa saat melihat mata Aditiya yang berkaca-kaca akibat penolakan Yerana.

Aditiya yang mendengar tawa dari teman-teman tambah berkaca-kaca, ingin menangis tapi malu karna ada Yerana. Sedangkan Yerana hanya tersenyum, ia mendekati Aditiya yang menahan tangis itu dan memeluknya. Mengelus rambut Aditiya agar ia tak menangis lagi, menatap tajam yang lain agar berhenti tertawa agar tangisan Aditiya segera mereda.

Saat dipeluk Yerana, Aditiya menyembunyikan wajahnya dileher jenjang Yerana. Louis dan Alan yang melihatnya hanya mendengus kesal akibat tingkah Aditiya yang modus pada Yerana.

"Udah gausah didengerin mereka, mending jadi adik kakak mau gak?" ujar Yerana sambil mengelus rambut belakang Aditiya.

Aditiya pun menganggu tanda setuju, dia pun tak melewatkan kesempatan emas dipeluk Yerana. Ia menyembulkan kepalanya dan menatap mengejek Lousi membuat Louis yang melihatnya hanya mengeram marah.

Yerana pun melepaskan pelukan tersebut setelah tak mendengar tangsian Aditiya lagi, sedangkan Aditiya dengan tak rela melepaskan pulang tersebut.

Yerana pun berjalan menuju ranjang Alan untuk melanjutkan mengemas barang Alan yang tinggal sedikit itu.

Yerana merasa ada yang kurang, setelah sesaat ia berpikir ia ingat bahwa Algarve tidak berada disini. Tumben sekali Algarve tak kesini, Yerana pun bertanya pada anggota King Lion yang berada disini.

"Kenapa Al gak ikut kesini?" tanya Yerana pada mereka.

"Alga dari kemaren gak bisa dihubungi, gatau tuh anak kemana." jawab Panji.

Memang benar Algarve tidak bisa dihubungi sejak kemarin, entah apa yang Algarve lakukan. Yerana yang mendengar jawaban tersebut hanya menganggu mengerti.

Setelah selesai mengemas barang Alan, akhirnya mereka akan pulang dengan diantar anggota King Lion. Awalnya Yerana menolak, tapi karna Alan sendiri yang meminta untuk menjaga mereka diperjalanan jadilah Yerana tak bisa menolak.

Mereka sudah berada diloby rumah sakit, didepan rumah sakit sudah ada mobil yang akan menjemput mereka. Yerana, Alan, Louis menggunakan mobil, sedangkan anak King Lion mereka mengikuti dari belakang.

•••

Beberapa saat  perjalanan akhirnya mereka sampai dimansion Yerana. Mereka semua takjub akan rumah milik Yerana, termasuk Alan yang memandang rumah atau mansion Yerana tanpa berkedip.

Rumah utama Delanga saja tak sebesar ini, bagaimana bisa rumah Yerana sebesar dan semewah ini. Sepertinya hidup Yerana cukup baik, pikir Alan.

Mereka pun segera turun saat pintu mobil dibuka, banyak maid yang berjejer menyabut Yerana. Mereka pun segera masuk kedalam setelah pintu dibuka oleh maid.

Setelah dibuat kagum dan takjub dengan keadaan mansion Yerana didepan gerbang saat masuk tadi. Sekarang mereka takjub dengan isi mansion Yerana, dengan cat dominan warna putih dengan ornamen mewah berwarna emas membuat kesan mewah dan elegan.

Yerana pun menyuruh mereka semua duduk, menyuruh bibi Huna untuk membuatkan minum untuk mereka semua.

Yerana pun membawa Alan untuk kekamarnya agar bisa beristirahat, Alan pun menurut saja karna ia tak sabar melihat kamarnya yang sudah Yerana siapkan untuknya.

Mereka menaiki lift menuju lantai 3 dimana kamar Alan berada, disitu juga berada kamar Yerana juga Louis yang saling bersebalahan. Setelah sampai Yerana membawa Alan menuju ruangan tepat disamping kamar bertuliskan nama Louis.

Membuka pintu berwarna biru dan menyuruh Alan untuk masuk, Alan tercengang akan kamar baru miliknya. Kamar dengan cat warna abu-abu putih dan juga banyak sekali koleksi robot Ultraman berbagai bentuk dan size yang berbeda dan juga mobil Tamiya kesukaan Alan sejak kecil.

Alan menatap Yerana dan tersenyum senang, Yerana ternyata masih ingat akan semua kesukaannya. Alan memeluk Yerana erat, mencium kening Yerana membuat Yerana tersenyum lembut dan membalas pelukan Yerana tak kalah erat.

"Terimakasih, abang sayang Rara" ujar Alan lirih memeluk Yerana erat seakan takut Yerana pergi lagi jika ia melonggarkan sedikit pelukan tersebut.

"Rara juga sangat menyayangi abang, maaf jika aku terlambat ya bang" ujar Yerana.

Sekarang Abang dan adiknya sudah kembali, tinggal sang ayah yang akan ia bawa kembali. Kebahagiaan Yerana akan segera lengkap, sebentar lagi dan semua akan selesai.

"Kakek lihat, aku sudah berhasil membawa mereka. Selalu awasi aku disana, terimakasih atas semuanya aku begitu menyayangimu kakek." Batin Yerana, menahan tangisnya karna teringat dengan sang kakek.

"Sudah sekarang bang El istirahat, aku ingin menemui mereka dulu setelah itu akan menemani Abang tidur oke" ujar Yerana lembut membuat Alan menganggu.

•••

Setelah itu Yerana kembali turun menuju lantai satu dimana temannya berada. Haa bisakah Yerana menyebut mereka teman sekarang? sepertinya bisa tentu saja kan.

Disana anggota King Lion sudah asik bermain kartu, Yerana tersenyum saat Louis juga ikut bermain. Adiknya pasti senang karna mendapatkan teman baru, Yerana berharap agar kebahagiaan ini selalu menyertainya.

Kejadian dahulu tak akan terulang lagi, dan selalu berdoa agar sang ayah segera kembali. Yerana akan menyingkirkan mereka yang telah memisahkan dirinya dengan keluarganya bahwa menjadi penyebab kematian sang ibu.

TBC

TINGGALKAN JEJAK DISINI 👉

TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR DISINI, DAN SELALU MENDUKUNG BUBU.

GOOD NIGHT AND SWEET DREAMS YAA.

SEE YOU NEXT PART SEMUA ❤️🙏

ALGARVE 【𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠】 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang