Chapter 12

761 71 2
                                    

Regano tersenyum menatap beberapa pelanggan yang memang terlihat sangat menyukai lagu yang barusan ia bawakan, karena lumayan banyak yang ingin diri nya menyanyikan lagu itu maka dari itu Regano melakukan semua nya.

Dan ternyata diri nya memang bisa melakukan semua ini walaupun sudah lama tidak bernyanyi namun tadi Regano merasa sangat tenang membawakan lagu yang cukup membuat beberapa orang merasa sedih itu.

Dengan pelan Regano mulai turun dari atas panggung dengan berjalan kearah pemilik cafe yang sudah menunggu diri nya, ia tersenyum menatap pemilik cafe yang sedang tersenyum kearah diri nya.

"Kerja yang sangat bagus, saya suka penampilan kamu malam ini. Dengan santai kamu bisa membawakan lagu yang memang ingin beberapa pelanggan dengar, seperti nya saya tidak salah memilih karyawan yang memang mempunyai bakat dalam hal seperti ini,"

Regano tersenyum karena ia juga merasa sangat bangga dengan diri nya sendiri sekarang, ia bisa melakukan semua hal yang dulu sangat ayah nya tentang karena menurut ayah nya dengan diri nya menjadi seorang gitaris bernyanyi, ia tidak akan pernah di hargai seseorang pun karena profesi selalu disepelekan orang-orang.

Sekarang Regano bisa melakukan semua hal yang ingin diri nya lakukan dulu tanpa merasa sedikit takut dengan ayah nya karena sekarang ia merasa sangat bebas karena sudah terlepas dari bayang-bayang ayah nya yang selalu bersikap kasar kepada diri nya.

"Terima kasih pak karena sudah mempercayakan saya untuk melakukan semua ini. Saya berjanji untuk kedepan nya nanti, saya tidak akan pernah mengecewakan bapak untuk kedepan nya nanti."jawab Regano dengan senyuman milik nya sebelum pamit untuk pulang karena diri nya memang mendapat satu kali bernyanyi untuk malam ini karena ini hari pertama ia kerja disini.

Mungkin Regano akan berkunjung kerumah Edward malam ini karena sudah dua hari diri nya tidak bertemu dengan pria itu, ternyata cukup membuat diri nya merasa sangat merindukan pria itu. Jadi malam ini Regano akan mendatangi rumah Edward sekalian berkunung serta menemui pria yang selalu bisa membuat ia merasa nyaman itu untuk bercerita tentang semua hal yang ia lewati selama dua hari ini kepada Edward, semua nya.

Dengan perasaan senang yang ada didalam hati nya, Regano berjalan kearah parkiran yang terdapat motor nya yang ada disana saat ia ingin naik keatas motor milik nya, tangan milik nya dicekal seseorang membuat Regano langsung menatap kearah belakang sebelum kedua tatapan milik nya terkunci pada satu titik, dimana ada ayah nya yang tengah menatap diri nya dengan tatapan meremehkan.

"Ternyata setelah pergi dari rumah, kau malah menjadi penyanyi seperti ini? Kau tau profesi yang sekarang kau ambil tidak akan pernah bisa menjamin kehidupan baik untuk dirimu apa lagi untuk kamu yang selalu bergantung kepada ibumu itu. Sekarang dengan pede nya kamu bernyanyi dan membangga-banggakan sesuatu yang sama sekali tidak ada nilai nya didunia ini? Saya jadi meragukan kamu memang anak saya atau anak orang lain bersama dengan ibu kamu yang sudah tiada itu,"

Bugh!

Dengan kedua mata memerah milik nya Regano memukul rahang tegas milik ayah nya dengan semua kekuatan yang ada didalam diri nya, mungkin jika ayah nya hanya menghina diri nya karena melakukan semua ini Regano masih bisa menerima nya karena itu sudah biasa ia terima tapi sekarang saat ayah nya itu membawa-bawa nama ibu nya Regano tidak bisa menahan diri nya lagi.

"Kenapa kau tidak terima dengan semua yang saya katakan tadi? Jika memang benar apa yang akan kau lakukan? Pantas saja kamu terobsesi untuk menjadi seorang penyanyi karena ibumu juga dulu nya seorang penyanyi yang saya ambil. Sekarang saya jadi meragukan semua ini karena kamu tidak pernah menurut dengan semua yang saya katakan bahkan sifat kita tidak ada yang sama. Berarti memang ada kemungkinan jika kamu bukan anak saya bukan?"

"Atau yang lebih parah nya lagi kamu anak yang sama sekali tidak mempunyai ayah karena ibumu bingung siapa ayah dari anak yang dia kandung, maka dari itu dia langsung menerima saat saya lamar dulu."

Regano mengepalkan kedua tangan nya sehingga kuku nya terlihat memutih karena terlalu keras di genggam, "gue tidak peduli, mau lo ayah gue atau bukan karena yang jelas gue anak nya ibu, dan sampai kapan pun akan kayak dulu. Mau sekelam apapun masa lalu nya, dia tetap ibu gue, wanita yang sudah melahirkan gue dengan taruhan nyawa nya. Gue malah seneng kalo ternyata lo bukan ayah gue, karena dengan itu semua gue nggak perlu susah payah untuk menjadi anak baik seperti yang lo inginkan."

Setelah mengatakan semua itu Regano langsung naik keatas motor milik nya sebelum membawa motor itu dengan kecepatan paling cepat yang ia bisa, sekarang diri nya merasa sangat terhina, bahkan ibu nya yang sudah tenang diatas sana juga mendapatkan hinaan yang seharus nya tidak ibu nya dapatkan. Ia merasa sangat bodoh karena tidak bisa membalas semua kalimat yang tadi ayah nya katakan karena terlalu emosi, saking emosi nya Regano sampai tidak sadar jika dihadapan diri nya ada mobil besar yang melaju dengan kencang juga.

Brak!

Bugh!

Rasa nya seperti melayang sebentar sebelum Regano merasakan rasa sakit dikepala nya, semua nya terasa sangat gelap sekarang membuat Regano hanya bisa pasrah sekarang. Mungkin ia tidak akan pernah bisa bertemu dengan Edward yang selalu bisa membuat diri nya tersenyum, ia tidak bisa menepati janji nya untuk tidak akan meninggalkan pria itu dengan melakukan bunuh diri karena sekarang tanpa ia melakukan itu semua, diri nya sudah dijemput dengan sendiri nya.

****

Nial menatap siaran yang ada di tv dengan serius karena malam ini cukup banyak berita yang terjadi dijalanan, mulai dari penculikan, pencopetan bahkan pembunuhan membuat pria cantik itu merasa sangat tertarik untuk melihat nya, sedangkan suami nya sendiri yaitu Ivander ia abaikan karena sekarang suami nya itu tengah tiduran diatas pangkuan milik nya.

"Berita malam ini, terjadi kecelakaan antara mobil dan juga motor dijalan xxx sekitar jam 9 tadi, pengendara motor terlihat banyak mengeluarkan darah dibagian kepala nya sedangkan orang yang berada didalam mobil hanya terluka sedikit."

Nial terdiam melihat berita itu sebelum diri nya melihat plat dari motor seseorang yang mengalami kecelakaan itu, plat itu tidak asing untuk diri nya sebelum Nial tersadar satu hal jika itu merupakan plat motor dari pemuda yang datang kerumah nya beberapa hari yang lalu.

"Mas, itu yang mengalami kecelakaan pemuda yang datang kesini beberapa hari yang lalu ..."ujar Nial dengan tatapab berkaca-kaca membuat Ivander langsung mendudukan diri nya untuk melihat berita itu dan ternyata memang benar.

"Kamu diam dulu dirumah, aku akan mencari tau dulu semua nya dengan datang secara langsung kesana. Kamu coba telpon Edward karena dia yang paling dekat dengan pemuda itu ya?" Ujar Ivander sebelum beranjak dari sana meninggalkan Nial yang langsung mengeluarkan handphone milik nya untuk menghubungi Edward yang sedang berada di Amerika.

"Iya mom?"

Nial tidak bisa berkata-kata untuk beberapa saat karena ia masih tidak percaya dengan berita yang sekarang masih ia lihat.

"Mommy?"

"Ed, Regano mengalami kecelakaan,"ucap Nial setelah terdiam beberapa saat sebelum panggilan itu terputus secara sepihak oleh Edward.

Bersambung..

Votmen_

TAKDIR { BXB } END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang