Chapter 26

1.3K 71 7
                                    

Regano menurunkan tubuh kecil milik Xiel didepan pintu kamar yang tertulis nama { Xiel Xalandraviandra } nama yang memang sengaja Regano serta Edward berikan untuk anak mereka sekarang, mereka berdua sengaja menambahkan nama belakang saja untuk Xiel agar balita itu merasa nyaman dengan nama nya sendiri.

Sedikit tak adil jika mereka mengganti nama balita itu karena mungkin saja nama itu memang diberikan oleh orang tua biologis anak itu jadi baik Regano maupun Edward hanya menambahkan nama belakang saja agar nama itu terlihat jauh lebih sempurna.

"Ini tamal na capa?"tanya Xiel yang merasa penasaran dengan pintu yang sekarang ada dihadapan dirinya, biasa nya pintu seperti ini merupakan kamar tidur saat berada dipanti jadi sekarang Xiel berpikir hal yang serupa, mungkin saja ini kamar orang tua nya? Atau bahkan kamar orang lain?

Regano menunduk untuk bisa menatap kearah Xiel sekarang, balita itu terlihat menatap kearah dirinya dengan tatapan bertanya serta menunggu jawaban yang dia berikan tadi membuat Regano tersenyum tipis dibuatnya.

"Ini kamar kamu, Xiel berani kan tidur sendirian?"ujar Regano dengan pelan mulai membuka pintu berwarna putih itu membuat Xiel langsung menatap daddy nya itu dengan tatapan berpikir.

"Xiel nanti na tidul cendili? Xiel celing tidul cama temen tapi dia tidul nya nda bica diem! Xiel jadi celing banun talo dia na nda diem," ujar Xiel dengan mengatakan jika ia sering tidur bersama dengan teman nya yang sama sekali tak bisa diam saat tidur sehingga membuat dirinya sering kali terbangun karena merasa terganggu.

Regano menganguk dengan menggenggam tangan kecil Xiel agar mengikuti dirinya masuk kedalam kamar yang memang khusus mereka buat untuk anak mereka, pintu sengaja Regano buka agar nanti Edward bisa lamgsung datang kesini setelah menyiapkan makan siang untuk mereka bertiga.

Lagi dan lagi tatapan kedua mata bulat itu terpaku pada interior yang ada didalam kamar yang sekarang ia masuki bersama dengan daddy nya, terlihat tempat tidur yang sangat luas ada didepan sana dengan pembatas kanan serta kiri juga ada, banyak mainan juga didalam sini, mulai dari boneka, robot, mobil-mobilan, karpet bulu, kursi kecil untuk belajar, lemari besar yang sangat luas, kamar ini terlihat sangat besar membuat Xiel berbinar-binar melihat nya.

"Ini tamal nya Xiel? Ciut?"ujar Xiel dengan semangat yang sangat membara, bahkan balita itu sekarang memeluk Regano dengan sangat erat seakan-akan menunjukan seberapa bahagia nya ia sekarang karena bisa mendapatkan semua ini.

Regano berjongkok sebelum memeluk tubuh Xiel dengan sangat erat, ia tahu pasti sekarang balita itu merasa sangat bahagia bisa mendapatkan semua ini walaupun saat awal-awal memilih semua ini ia tak yakin balita itu akan suka namun ternyata Xiel sangat menyukai semua ini.

***

Regano menggandeng tangan kecil Xiel untuk turun bersama dengan dirinya dengan pelan, ia baru saja mandi bersama dengan Xiel tadi sehingga sekarang anak serta daddy nya itu terlihat sangat segar jika dilihat, padahal baru jam setengah satu siang namun mereka berdua sudah mandi.

"Kamu suka baju nya?"tanya Regano dengan terus menggengam tangan kecil Xiel dengan sangat erat karena takut balita itu terjatuh nanti kita genggaman yang ia berikan terlepas.

"Cuta! Baju na banat banet tadi! Xiel campe pucing mau pate yang mana!"jawab Xiel dengan semangat, ia memang sedikit bingung untuk memilih pakaian yang akan ia kenakan tadi karena terlalu banyak nya pilihan yang ada sehingga pilihan terakhir nya jatuh pada baju berlengan pendek dengan bahan halus yang ada.

"Kalian berdua lagi bahas apa? Seperti nya menarik, mana sama-sama sudah mandi semua lagi. Aku sampai tidak diajak mandi bersama," ujar Edward yang baru saja selesai memasak makan siang karena memang selagi ada waktu ia pasti akan memasak namun jika sibuk maka semua urusan akan ia serahkan pada maid yang bekerja disini untuk mengambil alih semua pekerjaan yang ada.

Xiel tersenyum sebelum berlari kearah Edward, balita itu memeluk Edward dengan sangat erat membuat pria itu merasa bingung sehingga sekarang lamgsung menatap suami nya dengan tatapan bertanya, apa yang membuat anak mereka tiba-tiba memeluk nya seperti sekarang.

"Tadi tata daddy yang beliin baju na, ainan na, tulci belajal na, cemua na itu papa tan? Jadi Xiel mau bilang matacih talena udah beliin cemua itu! Xiel cuta! Cuta banet! Matacih papa!"ujar Xiel dengan senyuman menatap kearah Edward, ia memceritakan semua nya karena tadi Regano sempat mengatakan jika yang membelikan semua mainan itu papa nya jadi sekarang ia ingin mengucapkan terima kasih karena sudah dibelikan semua ini, ibu panti selalu mengajarkan agar ia mengucapkan terima kasih untuk semua hal yang diberikan untuk diri nya.

Edward menatap sang suami dengan senyuman tertahan, ternyata suami nya itu diam-diam menghanyutkan! Padahal  semua barang-barang itu uang dari Regano semua hasil dari kerja sampingan walaupun ada uang nya sedikit tapi kenapa suami nya itu mengatakan hal seperti itu pada Xiel jika bukan ingin membuat ia malu?

Ah suami nya itu sangatlah luar biasa, sosok suami serta ayah yang sangat baik, tak salah ia sampai jatuh hati.

"Mari kita makan siang, Xiel sudah laparkan?"ujar Regano dengan menatap kearah Edward denhan senyuman tipis milik nya, sedangkan Xiel langsung menganguk dengan mengikuti langkah lebar milik daddy nya.

***

Malam hari tiba, setelah menidurkan Xiel yang ada dikamar sebelah Edward berjalan masuk kedalam kamar dengan pelan, tatapan itu langsung mengarah pada Regano yang tengah berdiri didekat jendela kaca besar yang ada didalam kamar mereka.

Membuat Edward tersenyum kecil sebelum memeluk pemuda yang sudah mau menghabiskan waktu tua nya bersama dengan dirinya.

"Kamu sedang memikirkan apa sekarang?"tanya Edward dengan memeluk punggung tegap itu dengan sangat erat untuk melampiaskan rasa sayang yang ada didalam dirinya sekarang.

Membuat Regano tersenyum tipis sebelum membalik tubuh nya agar bisa membalas pelukan dari si manis, " aku sedang membayangkan bagaimana kehidupan kita kedepan nya nanti setelah ada anak, aku yakin semua nya pasti tidak akan mudah namun dengan ada nya anak, itu pasti akan membuat kita tambah bahagia walaupun masalah yang ada begitu banyak," ujar Regano dengan pelan.

Ia tiba-tiba memikirkan bagaimana keluarga kecil milik nya ini akan menjalani hari-hari bersama setiap hari nya nanti, menjalani semua nya seperti keluarga yang sangat lengkap seperti orang-orang lain nya walaupun mereka pasangan spesial.

"Siapa sangka pertemuan pertama kita dijembatan dulu berakhir seperti ini, semua ini tak pernah terbayangkan sebelum nya didalam hidupku karena yang hanyaku lakukan setiap hari nya hanya kerja, kerja dan kerja tapi sekarang? Semua nya berubah setelah bertemu dengan kamu, serta Xiel sekarang," ujar Edward dengan menatap Regano sekarang, bayangan akan pertemuan pertama mereka melintas begitu saja seperti rekaman yang penuh dengan kenangan, pertemuan yang tak disengaja namun meninggal bekas yang begitu sempurna.

Regano terkekeh mendengar itu semua, ia langsung mengingat semua masalah yang ada didalam dirinya dulu sehingga dengan berani mau bunuh diri, ia membayangkan bagaimana jika dulu ia memang benar-benar bunuh diri? Pasti ia tak akan merasakan semua ini sekarang jika semua itu terjadi.

"Terima kasih sudah membuatku yakin untuk bertahan sampai sekarang, sehingga sekarang aku bisa merasakan semua ini secara langsung."ucap Regano dengan memeluk Edward dengan sangat, ia tak bisa berkata-kata saking banyak nya kata yang sekarang berputar didalam kepala nya.

Pertemuan yang tak diduga namun berakhir dengan begitu sempurna seperti ini, tidak ada yang tahu tentang takdir jadi jangan pernah menyerahkan untuk semua hal yang terjadi karena bisa saja ada kejutan diakhir nanti yang akan membuat kita menangis dengan bahagia, bukan lagi tangisan akan rasa sakit yang ada.

SELESAI

TAKDIR { BXB } END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang