Chapter 13

762 91 2
                                    

Edward menatap khawatir kearah jendela yang ada didalam pesawat. Jika saja ia tidak memiliki pesawat pribadi sendiri mungkin saja sekarang diri nya tidak bisa pulang karena sudah larut, pasti tidak akan ada yang mau mengantar diri nya pulang walaupun Edward orang terkenal sekalipun, tapi karena ia punya pesawat sendiri Edward bisa langsung pulang sekarang.

Perkataan dari mommy nya tadi suskes membuat Edward merasa sangat syok karena setau diri nya Regano sudah tinggal sendiri di kost-an otomatis tidak akan ada yang akan datang untuk melihat kondisi pemuda itu sekarang, semoga saja Daddy nya bisa melakukan semua nya selagi diri nya belum pulang ke Indonesia. Edward juga merasa sangat takut sekarang, kecelakaan cukup membuat seseorang sekarat itu arti nya sekarang Regano tengah berjuang antara hidup dan juga mati nya.

Edward sangat yakin Regano bisa melewati semua itu tapi pasti akan sangat sulit untuk pemuda itu keluar dari kondisi sulit itu, jika sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan maka Edward akan menyalahkan takdir atas semua yang terjadi sekarang karena diri nya termasuk orang yang sangat mempercayai takdir.

Jika memang takdir ingin memisahkan mereka, kenapa dulu mereka dipertemuan untuk kedua kali nya? Sudah pasti tidak untuk dipisahkan bukan? Edward sangat yakin dengan takdir walaupun sekarang ia tidak tau apa yang memang perasaan nya inginkan.

Edward menutup mata nya sejenak untuk membuat diri nya tenang, karena jika ia tidak tenang maka pikiran nya tidak bisa berpikir dengan baik.

***

Saat sampai dibandara sebelum beranjak dari sana, Edward menghubungi mommy nya dulu untuk mencari tau dimana keberadaan Regano sekarang.

"Haloo mommy?"ucap Edward dengan berjalan kearah luar untuk melihat taxi yang sempat ia pesan tadi.

"Iya ed?"

"Sekarang Regano berada dirumah sakit mana mommy?"tanya Edward setelah mendengar jawaban dari mommy nya.

"Daddy kamu sudah membawa nya kerumah sakit keluarga kita. Sekarang mommy lagi menunggu di depan ruang operasi, untuk tau keadaan nya sekarang kamu langsung datang kesini ya."

Edward langsung mematikan sambungan secara sepihak, sebelum masuk kedalam taxi yang sempat ia pesan tadi. Langsung mengatakan tujuan nya untuk segera pergi kerumah sakit milik keluarga nya yang ada di kota A, mungkin membutuhkan waktu 10 menit untuk segera sampai disana.

Edward menatap dengan gelisah jalanan yang ada disamping, mendengar perkataan mommy nya tadi jika sekarang mommy nya tengah berada di ruang operasi cukup membuat Edward merasa takut. Sudah pasti kondisi Regano sekarang sangat parah sehingga harus melakukan operasi.

Andai diri nya tidak pergi untuk melihat masalah yang ada di Amerika mungkin semua ini tidak akan terjadi, ia akan selalu bersama dengan Regano sepanjang hari agar semua ini tidak akan pernah terjadi. Seketika Edward menyalahkan diri nya karena semua yang terjadi sekarang.

****

Nial menatap suami nya yang sekarang tengah duduk disamping diri nya dengan kedua tangan mengepal dengan sangat erat. Sejak diri nya datang tadi suami nya ini sudah seperti ini membuat Nial bertanya-tanya apa yang sekarang tengah suami nya itu rasakan sehingga bisa seperti ini.

"Mas? Ada masalah disana tadi ya?"tanya Nial dengan mengelus punggung tegap milik suami nya dengan pelan karena ia sangat yakin pasti ada sesuatu yang serius terjadi disana tadi sehingga menyebabkan suami nya menjadi seperti ini, apa lagi melihat darah yang terlihat begitu banyak dipakaian yang sekarang suami nya itu kenakan.

Ivander menatap kearah Nial dengan tatapan datar milik nya, namun tatapan kedua mata tajam itu terlihat memerah seakan-akan pria yang sudah tidak muds itu menyimpan sesuatu yang sangat berat.

Ivander menghembuskan napas berat milik nya sebelum mulai bercerita.

Flashback

Ivander keluar dari dalam mobil milik nya saat sampai dilokasi dimana pemuda yang sempat datang kerumah nya mengalami kecelakaan, tatapan nya bisa melihat secara langsung begitu banyak orang-orang yang memperhatikan sekitaran sana tanpa berniat memanggil Ambulans, dengan cepat Ivander berjalan mendekat sebelum tatapan milik nya mengarah pada wajah Regano yang penuh dengan darah serta kepala pemuda itu yang terlihat banyak darah yang keluar.

Ini sudah sangat lama tapi tidak ada yang bertindak dengan membawa pemuda itu kerumah sakit, apa yang terjadi sekarang.

"Apa yang kalian lakukan sekarang? Kenapa hanya memperhatikan saja tanpa berniat untuk membawa pemuda yang tengah sekarat ini kerumah sakit?"ujar Ivander dengan berjalan mendekat kearah pemuda yang sedang sekarat itu sebelum mengangkat nya.

"Kami sudah melaporkan semua kejadian ini kepada penjabat yang ada dikota ini, dan dia mengatakan jika pemuda itu habis mencuri dirumah nya. Mungkin saja ini karma jadi semua ini bisa terjadi."

Tatapan Ivander menajam karena ia tahu betul pejabat itu siapa, bagaimana seorang ayah bisa melakukan semua ini kepada anak nya sendiri? Padahal diluar sana banyak yang menginginkan seorang anak tapi tidak bisa mendapatkan nya tapi dia malah melakukan semua ini.

"Kalian percaya saja dengan tikus itu."ujar Ivander yang langsung membawa pemuda itu kerumah sakit menggunakan mobil milik nya.

Flashback end

"Pantas saja dia sampai berani untuk bunuh diri ternyata memang ayah nya seperti itu, aku jadi merasa bangga dengan anak kita karena sudah mau selalu mendengarkan pemuda itu. Kamu tau sendiri kan kalau aku paling tidak suka orang asing dekat dengan anak kita tapi sekarang aku berjanji jika pemuda itu berhasil melewati masa keritis nya maka aku akan menyetujui jika sewaktu-waktu mereka ingin mempunyai hubungan yang serius."

"Mom, dad," Edward berjalan dengan cepat kearah daddy serta mommy nya, tatapan khawatir itu terlihat sangat kentara sehingga membuat Nial langsung berdiri dari duduk nya untuk menyambut pelukan dari anak nya itu.

Edward langsung memeluk mommy nya dengan sangat erat, isak kan tangis dengan perlahan mulai terdengar karena diri nya merasa sangat takut sekarang.

"Tidak apa Ed. Kamu pasti yakin kan dia bisa melewati semua ini dengan cepat, jadi tugas kamu hanya memberi semangat untuk dia karena kamu adalah semangat dia."ucap Nial dengan sangat lembut membuat Edward menganguk pelan sebelum melepaskan peluk kan mereka.

"Kalo Ed nggak pergi ke Amerika mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi. Regano pasti masih berada disamping Ed tidak seperti sekarang," ujar Edward dengan menatap mommy nya membuat Nial menggeleng dengan cepat karena inu semua bukan kesalahan Edward.

"Ini semua bukan salah kamu Ed. Ini semua sudah takdir yang sudah ditentukan untuk pemuda itu, jadi kamu harus menerima semua ini dengan lapang dada."

Edward menganguk dengan pelan karena ia masih merasa takut sekarang.

Bersambung..

#walaupun cuman 18 orang per ch nya yang vote, gue masih tetap update🗿👍 tandai typo karena itu karya tak di sengaja

TAKDIR { BXB } END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang