Anak Pak Kades

669 78 9
                                    

Bagas dan Niko baru saja pulang dari balai desa untuk melaksanakan piket harian. Mereka berdua duduk bersandar di dinding ruang bersama sambil meluruskan kedua kakinya. Di sana juga ada Risa yang sedang sibuk dengan laptop nya.

"Ca, nanti anak cowo ga ikut ke TPQ ya," Ucap Bagas.

"Kenapa emangnya?" Tanya Risa tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar laptop.

"Nanti mau ikut main voli di lapangan depan," Jawab Niko.

"Kenapa ga habis dari TPQ aja?" Tanya Lita yang kini ikut duduk.

"Mulai mainnya abis ashar. Ga enak kalo telat," Ucap Bagas.

"Kok rajin banget kayanya tiap sore main voli terus deh," Heran Risa.

"Soalnya mau ada turnamen antar desa gitu tingkat kecamatan buat rangkaian lomba kemerdekaan," Jelas Bagas.

"Ntar pas lomba kita ikut nonton,"

"Kapan emangnya? Biar gue atur supaya jadwal kita kosong," Ucap Lita.

"12 Agustus,"

"Oh itu masuk rangakaian lomba kemerdekaan gitu ya?" Tanya Jefri yang baru bergabung dengan mereka.

"Hooh,"

"Yaudah ntar TPQ biar cewe-cewe yang handle. Urusan dokumentasi ada Nadin," Ucap Lita.

Selesai ashar tepatnya pukul 15:26, anak-anak cewe sudah siap berangkat ke TPQ. Tentunya mereka memakai pakaian yang sopan. Iya, ada yang pakai gamis ada yang pake rok. Nadin meminjam pasmina milik Fara untuk menutupi rambutnya. Anak-anak cowo sudah berangkat ke lapangan.

Jadwal TPQ hari ini hafalan surah pendek. TPQ Al-Huda ini ada 5 kelas, total pengajar TPQ ada 10 namun setiap harinya paling tidak 5 orang yang berangkat karena sibuk dengan kegiatan lainnya. Lita di kelas 1, Vania kelas 2, Kiara kelas 3, Gita kelas 4, terakhir Risa dan Fara di kelas 5 sedangkan Nadin bagian dokumentasi. Tentunya mereka di bantu oleh pengajar yang lain.

Pukul 16:40 mereka selesai dan murid TPQ mulai pulang ke rumah masing-masing. Nadin dan Vania sedang jajan cilok di depan TPQ. Risa, Lita, Kiara dan Fara berdiri di depan TPQ untuk menunggu.

"Mau langsung pulang nih?" Tanya Lita.

"Nonton voli dulu yuk?" Ajak Risa.

"Jalan kaki?" Tanya Lita.

"Iya sambil jalan-jalan sore," Ucap Kiara.

"Ih gue belom mandi," Ucap Nadin.

"Mandi nya ntar aja pulang dari lapangan,"

"Yaudah yuk,"

Mereka berjalan menuju lapangan. Lumayan jauh memang jika harus jalan kaki. Cahaya matahari sore yang cerah membuat suasana dingin menjadi lebih hangat.

"Airnya jernih banget ya?"

"Iya Van. Kapan-kapan kita main ke sungai nya yuk," Ucap Nadin saat mereka melewati jembatan.

"Eh iya kita juga belom eksplor daerah sini ya," Ucap Gita.

"Kata Mbah Surya ada air terjunnya,"

"Seriusan Ya? Di mana?" Tanya Nadin.

"Di deket kebun nya Mbah Surya. Nanti kalo Mbah Surya mau ke kebun bilang ke kita sekalian mau ngajak ke sana."

"Duduk di situ aja yuk," Ajak Risa ketika mereka sampai di lapangan. Risa menunjuk pinggir lapangan yang ada pohonnya. Walaupun hampir jam 5 sore namun sinar matahari masih cukup terik.

"Anjir cakep banget!" Ucap Nadin heboh.

"Mana? Mana? Mana?" Ucap Lita.

"Itu siapa sih? Kok gue baru liat ada permata indah di desa ini," Ucap Vania.

Kisah 3 SKS ✔Where stories live. Discover now