Tumpengan

421 57 27
                                    

Malam hari ini pada tanggal 16 agustus akan dilaksanakan lomba tumpeng di aula balai desa. Lita, Risa, Kiara, Agam, Niko dan Gavin akan bertugas sebagai juri. Selesai menunaikan ibadah shalat isya, mereka langsung berangkat ke aula balai desa. Sesuai ketentuan yang telah mereka bagikan, batas pengumpulan tumpeng adalah pukul 19:45 dan langsung merias tumpeng. Jadi waktu merias tumpeng mulai pukul 19:45 sampai 20:20. Setelah itu tim juri akan berkeliling untuk menilai. Jika sudah selesai menilai, acara syukuran akan di mulai.

Lita, Risa, Kiara, Agam, Gavin dan Niko duduk di kursi yang telah di siapkan untuk juri sedangkan yang lainnya di depan aula. Nadin dan Vania bertugas sebagai bagian dokumentasi. Fara dan Gita menyambut kelompok yang datang sedangkan Bagas dan Jefri sibuk mengobrol dengan Mas Baim dan Mas Jendra.

"Bentar lagi KKN selesai ya?" Tanya Mas Baim.

"Kurang lebih 11 hari lagi," Jawab Jefri.

"Pulangnya mau langsung hari jum'at nya atau sabtu?" Tanya Jendra.

"Kalo itu kita-kita belom bahas," Jawab Jefri.

"Eh Fara udah ada cowo apa belum ya?" Tanya Mas Baim.

"Udah. Lagi KKN juga. Dia kordes Jayasa," Jawab Jefri.

"Tuh kan gue bilang apa. Fara itu udah ada pacar. Ga percaya banget ke gue," Ucap Bagas.

"Temen cewe KKN kalian yang jomblo siapa aja? Si Mamak udah ngomongin masalah nikah mulu nih," Curhat Mas Baim.

"Nadin, Vania, Gita terus Kiara juga," Ucap Bagas.

"Jangan Nadin lah dia cerewet banget apalagi Vania galak. Gita kalem sih tapi ga tertarik kalo Kiara ntar banyak saingannya. Masa gue saingan sama Bagas," Ucap Mas Baim.

"Orang jawa kalo ngomong 'Gue' huruf G nya di baca tebel ya," Ucap Jefri yang tidak kuat mendengar Mas Baim berbicara. Sedari tadi Jefri sudah menahan diri untuk tidak tertawa.

"Mengko nek inyong ngomong basa jawa koe ora ngerti," Ucap Mas Baim.
(Nanti kalo aku ngomong bahasa jawa kamu ga paham)

"Tapi Mas Jendra engga tuh," Ucap Bagas.

"Kan gue anak rantau. Anak desa yang merantau ke kota," Ucap Jendra.

"Lo emang serius mau deketin Kiara, Gas?" Tanya Jefri.

"Belum tau. Tapi kalo Kia nya mau ya gas aja gue mah."

"Jangan di mainin keliatan banget kalo udah sayang sama orang tulus anaknya," Ucap Jendra.

"Widih diam-diam Mas Jendra memperhatikan Kiara ya," Goda Bagas.

"Koe seneng apa maring Kia?" Tanya Mas Baim.
(Kamu suka Kiara ya?)

"Rada tertarik sih tapi kasian ntar dia. Bapak kan nyuruh kalo gue udah nikah jadi warga sini aja ga boleh gue yang keluar."

"Pak Kades strict parents ya," Ucap Jefri.

"Iya gitu. Yesa aja ga dibolehin kuliah yang jauh. Ngekost pun yang bisa tiap minggu pulang," Curhat Mas Jendra.

Berbeda dengan suasana di luar aula, suasana di dalam lumayan berisik. Sekarang waktunya untuk sesi penilaian. Dari 12 RT ada 6 kelompok yang mengikuti lomba tumpeng karena gabungan 2 RT. Para juri mulai berkeliling di mulai kelompok 1 dan seterusnya.

"Tiap kelompok ada buah anggurnya," Ucap Agam secara pelan.

"Iya pada over budget ini padahal kita minta yang sederhana aja yang penting sesuai tema yaitu gizi seimbang," Ucap Lita.

"Tapi bagus dong. Effort mereka sangat bagus," Ucap Risa.

"Ayo mulai nyicipin," Ucap Niko.

Sekarang giliran mereka menilai tumpeng milik kelompok 4. Hiasan tumpeng milik kelompok 4 memang paling mewah walaupun telat pengumpulan tumpengnya.

Kisah 3 SKS ✔Where stories live. Discover now