Ucapara

396 53 20
                                    

Pagi hari pada tanggal 17 agustus yaitu memperingati hari kemerdekaan indonesia. Yang piket masak hari ini yaitu Fara, Vania, Gita dan Niko sangat di untungkan untuk tidak perlu menyiapkan masakan untuk sarapan. Bu Ayu sudah menyiapkan sarapan untuk mereka. Bu Ayu memang cukup sering menyiapkan sarapan untuk mereka sehingga mereka sangat bersyukur induk semang posko mereka sangat baik.

Selesai menunggu Gita dan Vania mencuci piring dan lainnya, mereka berangkat ke balai desa. Di sana sudah ada beberapa pegawai balai desa yang datang. Jefri dan yang lainnya mulai menyapa.

"Dari KKN udah datang semua?" Tanya Pak Kades.

"Sudah Pak," Jawab Jefri.

"Nanti yang perempuan ikut elf sama saya dan ibu-ibu. Untuk laki-laki bisa ikut mobil Mas Baim ya," Ucap Pak Kades.

"Baik Pak."

"Naik elf kita pasti kebagian belakang sendiri gak sih?" Tanya Nadin.

"Duh perut gue suka ga bersabahat kalo naik di belakang," Ucap Lita.

"Mba ada suka mual kalo naik elf ga?" Tanya Bu Ayu menghampiri cewe-cewe salengsar.

"Saya Bu," Ucap Lita.

"Nanti biar di depan ya," Ucap Bu Ayu.

Vania, Risa, Kiara dan Gita duduk di kursi paling belakang. Di depannya mereka ada Fara, Nadin dan Mba Ratna sedangkan Lita duduk di samping kursi pengemudi bersama Bu Tifa.

"Prokernya masih banyak yang belum terlaksana atau tidak Mba?" Tanya Bu Tifa.

"Kurang lebih masih ada 8 proker lagi Bu," Jawab Bu Tifa.

"Untuk yang petunjuk tiap RT sudah Mba?" Tanya Pak Kades.

"Belum Pak. Masih di toko material untuk papan nya. Paling lusa sudah jadi Pak," Lita sedikit memajukkan duduknya agar bisa melihat Pak Kades. Lita duduk di samping pintu sedangkan Bu Tifa berada di tengah.

"Nanti kalau perlu bantuan tinggal bilang ya. Gausah sungkan. Saya tau anak-anak muda jaman sekarang banyak ide yang kadang kalo orang dulu yang tau paling kalian yang di omongin. Katanya inilah itulah," Ucap Pak Kades.

"Siap Pak."

"Mba Fara sudah ada pacar atau belum ya Mba?" Tanya Bu Tifa.

"Kenapa memangnya Bu?" Tanya Lita balik.

"Saya suka sama Mba Fara. Kalem banget anaknya. Ramah suka nyapa warga juga. Kalau belum ada pacar mau saya jodohin sama Jendra," Ucap Bu Tifa.

"Loh emang Mas Jendra ga ada pacar Bu?"

"Udah putus. Cewe nya gamau kalo nanti nikah tinggal di sini. Ibu sama Bapak kan maunya nanti Jendra buat rumah di desa ini saja. Biar kalo ada apa-apa, Bapak sama Ibu gampang bantuinnya," Ucap Bu Tifa.

"Fara nya udah ada pacar Bu. Lagi KKN juga. Dia KKN di Jayasa," Ucap Lita.

"Oh iya? Yang mana anaknya?"

"Kordes Jayasa. Nanti kalo ketemu saya kasih tau Ibu."

"Di desa juga banyak loh Bu cewe-cewe yang cantik kaya Mba Sena, Mba Mira juga," Ucap Lita.

"Kaya nya pada gamau sama Mas Jendra Mba," Ucap Bu Lita.

"Kenapa Bu? Mas Jendra kan cakep masa pada gamau."

"Ibu juga gatau. Mba Lita aja ya yang sama Jendra?"

"Kalo itu saya juga ga bisa jawab Bu," Ucap Lita.

Setelah bersusah untuk mencari parkiran, mereka pun bersama yang di mobil Mas Baim menuju lapangan untuk upacara. Mereka sedikit terlambat sehingga ketika sampai di lapangan mereka dapat melihat pasukan paskibra bersiap untuk memasuki lapangan.

Kisah 3 SKS ✔Where stories live. Discover now