3

3.4K 441 63
                                    

"Bagaimana ini? Aku tidak siap bertemu dengannya." Xiao Zhan merasa sangat gugup, matanya sedari tadi tak henti-hentinya melihat jam yang tergantung di dinding kamarnya. Sebentar lagi waktu menunjukkan jam makan siang, dan Wang Yibo sebentar lagi akan menjemputnya.

Xiao Zhan tidak siap, sangat-sangat tidak siap untuk bertemu dengan Wang Yibo.

"Bagaimana jika dia benar-benar seperti yang dikatakan Cheng Xiao?" Xiao Zhan terus saja berpikir negatif tentang Wang Yibo, ia tidak bisa membayangkan jika harus menikah dengan seorang pria gendut, jelek, atau bahkan mesum seperti om-om pedo.

Xiao Zhan menggeleng brutal untuk mengenyahkan semua pikiran buruknya. "Astaga! Tidak, tidak. Aku tidak mau menikah dengan orang seperti itu."

"Ya dewa.. aku harus bagaimana?" Xiao Zhan benar-benar merasa frustasi dengan situasi yang dialaminya saat ini. Rasanya ia ingin kabur saja sejauh mungkin, tapi ia masih berpikir bagaimana nasib perusahaan peninggalan ayahnya jika ia melakukan hal tersebut.

Lama tenggelam dalam pikiran negatifnya, Xiao Zhan tak menyadari bahwa ia telah banyak membuang-buang waktu sampai seorang maid yang mengetuk pintu kamarnya mengembalikan kesadarannya.

"Ada apa?" Tanya Xiao Zhan setelah membuka pintu kamarnya.

"Itu tuan muda, tuan Wang sudah menunggu anda di bawah." Ucap maid yang bernama Shi Shi.

"Apa?!" Xiao Zhan membelalakkan matanya terkejut, "di-dia sudah sampai?" Tanyanya tak percaya.

"Sudah tuan." Jawab Shi Shi.

"Mampus!"

Brak!

Pintu kamar itu ditutup kasar, membuat Shi Shi yang masih berdiri di depan pintu terlonjak kaget.

"Astaga, tuan muda." Shi Shi hanya dapat mengelus dada melihat kelakuan tuan mudanya yang terlampau bar-bar.

Sedangkan di dalam kamar, Xiao Zhan kini tengah mengacak-acak isi lemarinya untuk mencari baju yang akan ia pakai.

"Mati aku, kenapa dia cepat sekali sampainya?" Gumam Xiao Zhan masih dengan tangan yang mengacak-acak isi lemarinya.

Setelah mendapatkan baju yang dirasa cocok untuknya, Xiao Zhan segera berlari ke kamar mandi untuk mengganti bajunya.

Mari kita tinggalkan Xiao Zhan yang sedang mempercantik- ralat, mempertampan diri untuk bertemu dengan calon suaminya.

.
.
.

"Silahkan di minum nak Yibo." Xiao Ziyuan bersikap seramah mungkin pada Wang Yibo. Meskipun enggan tapi ia tetap harus melakukannya, mengingat Wang Yibo ini penting demi kelangsungan perusahaan yang di pimpin oleh suaminya.

"Mn," Wang Yibo bergumam dingin, matanya melirik tanpa minat minuman yang disuguhkan untuknya. Apalagi dengan sepasang suami istri yang ada di depannya. Sikap sok ramah itu, Wang Yibo muak melihatnya. Ia sudah tau kebusukan dua orang di depannya itu, ayahnya sudah menceritakan semuanya. Bagaimana kedua orang itu dengan liciknya menguasai harta kekayaan milik ayah Xiao Zhan yang seharusnya itu menjadi milik calon istrinya- ekhem! Mengingat Xiao Zhan lah ahli waris yang sesungguhnya.

"Bagaimana perkembangan perusahaanmu nak." Xiao Fengmian mencoba sok akrab dengan Wang Yibo. Pria paruh baya itu berpikir ia harus pandai-pandai mengambil hati Wang Yibo agar ia mudah meminta bantuan lain pada pria Wang itu nantinya.

"Perusahaanku bukan urusan anda." Jawab Wang Yibo angkuh. Ia menatap tak suka pada Xiao Fengmian, merasa jika lelaki tua itu mencoba untuk ikut campur dengan urusan perusahaannya. Wang Yibo tidak suka itu, terlebih lagi yang bertanya adalah pria licik seperti Xiao Fengmian.

My Posesif Husband (YiZhan)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें