08 || Hadiah yang semesta titipkan

633 59 5
                                    

       SESUAI kesepakatan bersama kemarin, Bintang dan Alana kembali ke rooftop setelah bel istirahat berbunyi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

       SESUAI kesepakatan bersama kemarin, Bintang dan Alana kembali ke rooftop setelah bel istirahat berbunyi. Mereka duduk berdampingan sambil memegangi kotak bekal masing-masing yang di bawa dari rumah.

Namun meski sepakat membawa bekal masing-masing, Bintang tetap menyediakan satu kotak makan lainnya yang berisi cookies untuk mereka santap bersama setelah makan-makanan berat.

"Cookies ini lo beli atau buat sendiri?" tanya Alana sambil memperhatikan Bintang yang mulai membuka kotak merah jambu tersebut. "Keliatannya enak. Boleh coba ngga?"

Bintang mengangguk, "Boleh." Karena Bintang memang sengaja membawa cookies ini ke sekolah supaya Alana bisa mencicipinya.

Saat satu cookies habis, ekspresi Alana sudah memberikan jawaban yang sangat ingin Bintang pertanyakan. Bintang tersenyum sambil menyuruh Alana untuk mengambilnya kembali.

"Ini lo beli di mana? Gue juga mau beli buat stok di rumah. Enak banget, manisnya pas," ucap Alana sambil mengunyah cookies di mulutnya.

Melihat itu Bintang terkekeh, "Habisin dulu yang di mulut. Baru setelah itu gue jelasin."

Alana mengangguk, kemudian memasukan sisa cookies di tangannya ke dalam mulut. Sebab dia tidak sabar ingin tahu beli di mana cookies yang Bintang bawa hari ini.

"Pelan-pelan aja makannya," ucap Bintang.

"Udah selesai," jawab Alana.

"Itu masih ngunyah."

Alana menggeleng, kemudian membuka mulutnya menunjukkan pada Bintang bahwa cookies nya sudah habis dia telan. "Ayo kasih tau beli di mana cookies itu. Gue mau stok buat cemilan nonton drakor."

"Gue ngga beli di mana-mana. Gue juga ngga tau yang jual cookies seenak itu sampai lo pengen lagi dan lagi di mana. Soalnya itu cookies nya bunda yang bikin," jelas Bintang membuat Alana terkejut.

Dengan mata membola Alana bertanya, "Bunda lo yang bikin?"

Bintang mengangguk. "Enak ya?"

Alana mengangguk antusias. Sedangkan tangannya diam-diam meraih kotak merah jambu itu untuk mengambil cookies nya lagi. Membuat Bintang gemas sendiri karena Alana mengambilnya takut-takut.

"Gue bawa emang buat lo. Habisin kalau mau." Bintang memberikan kotak merah jambu itu kepada Alana membuat Alana memekik kegirangan.

"Ini beneran enak. Gue boleh minta resepnya ngga, Tang? Barangkali gue bisa bikin di rumah, terus lo cobain deh bikinan gue seenak bikinan bunda lo atau engga?"

"Emang lo tau cara buatnya?"

Alana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil mendelikkan matanya. Dia menggeleng sambil berkata, "Engga tau sih. Paling liat tutorial di aplikasi merah."

Jawaban Alana dapat Bintang duga.

"Kalau tutorial aplikasi merah membingungkan. Lebih baik minta ajarin sama bunda sekalian nyuri resep cookies nya di rumah. Mau ngga? Kalau mau nanti pulang sekolah langsung gue anter. Kebetulan bunda hari ini mau bikin lagi sekalian ada tetangga yang pesen."

Bulan dan BintangWhere stories live. Discover now