09 || Pukulan dendam

629 63 10
                                    

       KERJAAN ayah itu serabutan setelah di PHK oleh perusahaan lamanya yang dia tekuni empat tahun belakangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

KERJAAN ayah itu serabutan setelah di PHK oleh perusahaan lamanya yang dia tekuni empat tahun belakangan. Alasannya karena ayah sudah tidak maksimal kerjanya, jarang masuk ke kantor, sekalinya ke kantor, hanya membuat kerusuhan yang membuat atasannya lama kelamaan resah.

Setelah di PHK, ayah jadi pengangguran. Tidak ada penghasilan tetap yang dia dapatkan untuk menghidupkan keluarganya di rumah. Ayah juga sudah jarang memberi bunda atau anak-anaknya nafkah. Sekalinya memberi hanya sedikit dan tidak cukup untuk sehari-hari.

Bukannya bunda tidak bersyukur. Tapi setiap kali bunda meminta ayah untuk coba cari pekerjaan yang lain dan mendapatkan penghasilan yang lebih, ayah pasti marah. Ayah tidak suka diberi nasihat. Ayah tidak suka hidupnya di atur-atur. Padahal bunda hanya memberi saran. Toh kalau ayah bekerja, ayah bisa makan enak karena memberi nafkahnya cukup.

Sedangkan ini, seperti tidak tahu diri ayah akan marah-marah saat melihat meja makan lauknya hanya itu-itu saja. Tidak ada yang spesial seperti ayam, daging, atau seafood yang dulu sering bunda bikin. Padahal sudah bisa makan saja syukur. Di luaran sana ada yang sama sekali tidak bisa makan, tapi masih bisa mensyukuri hidupnya.

Tapi bunda beruntung saat Bulan tiba-tiba meminta izin untuk daftar menjadi penyanyi bersama Satria dan Regan setahun lalu. Walaupun sedikit, Bulan bisa sesekali memberi bunda uang untuk keperluan dapur, atau keperluan lainnya seperti air, listrik, pengecekan rutin Bintang serta obatnya.

Bunda sendiri tidak tinggal diam. Seperti hari ini, bunda membuat banyak cookies untuk orderan yang masuk. Namun saat proses pembuatan itu masih berjalan, ayah tiba-tiba pulang mengecek meja makan. Melihat hanya ada tempe, tahu, telur dadar dan sayur bening, ayah langsung menghampiri bunda dengan emosi yang meledak-ledak. Membuat Alana yang masih ada di sana membantu pembuatan cookies bunda jadi terkejut melihatnya.

"Om.." Alana hendak menahan ayah yang mulai mencengkeram baju depan bunda sambil membawanya menjauh dari dapur. Tapi Bintang lebih dulu menarik pergelangan tangannya menuju keluar rumah sambil menenteng tas sekolah Alana yang berada di ruang tengah.

Sesampainya di luar, Alana terheran-heran menatap ke arah Bintang. Namun belum sempat Alana bertanya, Bintang sudah lebih dulu menyuruhnya pulang. Sebab Alana tidak boleh tahu bahwa ayah dan bundanya seringkali bertengkar seperti itu. Alana tidak boleh mendengar kata-kata kotor ayah yang sudah sering kali Bintang dengar. Cukup dirinya saja yang mendengar itu semua. Orang lain jangan.

Saat Alana sudah pergi meninggalkan rumahnya, tiba-tiba ayah memanggil Bintang keras dari dalam. Entah apa yang akan ayah lakukan padanya nanti, Bintang berharap akan tetap baik-baik saja.

Namun ternyata dugaan Bintang salah.

Setibanya Bintang di dalam, ayah memukulnya beberapa kali menggunakan spatula kayu milik bunda. Alasan ayah memukul karena ayah tidak suka ada orang lain yang datang kerumahnya, apalagi perempuan. Tapi terlepas dari alasan itu, ayah memukul Bintang karena ayah memang tidak suka dengan kehadiran Bintang di rumah ini. Ayah memukul Bintang sekaligus untuk melampiaskan emosinya.

Bulan dan BintangWhere stories live. Discover now