Alufiru Amigdala Rindu

0 0 0
                                    

Judul : Alufiru Amigdala Rindu
Karya : Ajeng Nilam Sari
Asal Komunitas : Komunitas Arline Literacy

Isi:
Aku klandestin mencintaimu dalam waktu
Menggoreskan eulogi dalam setiap temu bersama pilu
Menanti dan terus merindukanmu dalam kagum rayu
Membancang asa yang dewana dalam dekapan atma nan kalbu
Mengusik hasrat hati memendam rasa ingin bertemu

Akulah sang perindu memahat temu di puncak kesunyian menderu
Berkelana sendu bersama sarayu malam kian merayu
Mengikis karat-karat rindu menumpuk berat di sudut-sudut kalbu
Merampungi rumpang balada puan yang tunanetra saksikan dalam mala;
Sedari album tak jua katup mengusaikan abad-abad menoreh sungkawa

Padamu sang bayu, bawalah rimpuh rinduku berlayar ke muara kisah dahulu
Mengukir kenang karib yang lama terpendar di titian waktu
Agar rimpuhan rinduku saban hari kian berdebu
Lantas kembali basah dalam pumpunan jejak dihari raya pertemuan yang syahdu
Bersama jejak rasa lestari yang anindya dalam jingganya bumantara yang mempesona

Segenap hasrat maha ramai bercengkerama dalam ingar alufiru amigdala
Pontang-panting merangkai amin yang menderu membara
Kentara sembab merupa gersang kemarau di pungkas tahun lalu menyisakan lara
Dan lengkara memungkari harap yang gemar bersemayam dalam amigdala
Kurebahkan diri pada lawa-lawa gulita agar tak satu pun pantau genang linang punca biram mata

Kini, aku tak ubahnya semata gelandang mengemis cinta
Mememarkan rupa-rupa malam dalam iras nan samar lantas menelungkup rindu pada serambi kalbu
Kecintaanku sekadar kais afeksi yang kau redam reja-reja kata
Saban malam, tak luput tuturmu pecuti hati sang pemikul rindu
Sonder menghirau, kau lelapkan nayam kala rindu mairat sisakan sendu

Aku memulai semuanya dengan cinta menolak benci walau kau tawarkan segudang luka
Meski kulminasi lara menikam rasa walau birama luka mengidungkan nestapa
Seperti daun terpisah dari ranting; berguguran
Tak pernah ia menyalahkan angin yang berhembusan
Tak pernah ia menyalahkan pohon yang bergerak perlahan hingga melebur bersama hujan

Titimangsa : Tegal, 14 Juni 2023

Bionarasi :
Nama Ajeng Nilam Sari. Penyuka puisi yang memiliki banyak makna dalam hidupnya. Sering bercerita lewat sajak untuk mengusir penat dalam hidupnya. Penyuka diksi yang indah yang kadang justru malah membingungkan. Penyuka segala jenis bunga.

Poetry Of Magical Event APSA 2023Where stories live. Discover now