19

422 52 1
                                    

"Hanbin," panggilnya lirih.

"Ada apa?"

"Kemarilah, peluk aku," Hanbin bingung. Apakah ia terlalu kasar dengan Matthew saat melakukannya sampai-sampai otaknya rusak atau bagaimana?

"Kenapa aku harus memelukmu?"

"Aku suka sentuhanmu. Peluk aku lebih lama, itu sangat membuatku nyaman," ucapnya lalu ia merentangkan tangannya. Hanbin tersenyum simpul lalu menuruti permintaan Matthew dan memeluk tubuh Matthew yang masih telanjang sementara Hanbin sudah mengenakan celananya.

"Maafkan aku sudah mengabaikanmu selama ini dan sudah memilih Jiwoong. Aku baru menyadari kalau kamu ini ternyata sangat tampan. Dan permainan ranjangmu sangat hebat," ucapnya dengan genit sambil meraba-raba dada Hanbin.

"Kau baru menyadarinya, heuh? Kalau begitu, kau mau jadi pacarku?"

"Tentu saja, aku mau. Aku juga ingin lebih di manja olehmu, Hanbin," ucapnya lalu mengecup pipi Hanbin sekilas.

"Aihh. Kamu ini benar-benar menggemaskan, Seok Matthew,"

"Hanbin. Aku kedinginan,"

"Ouh, Maafkan aku. Aku akan mengambilkan pakaian untukmu,"

"Kalau boleh bawakan tasku sekalian juga, ya?"

"Tas?" Hanbin memandang Matthew tajam.

"Ah. Jika kamu belum mempercayai aku kamu boleh menyimpan ponselku sesukamu. Tapi tolong ambilkan lipbalm, krim wajah dan skincare lainnya, lalu parfum di tasku ya? Aku harus merawat wajahku agar tetap cantik," jelasnya.

"Baiklah,"

Hanbin lalu kembali dan memberikan Matthew pakaian untuk di pakai dan barang pesannya tadi.

"Terimakasih, Hanbin,"

"Yasudah aku akan memasak dulu. Kamu pasti lapar,"

"Ahh...Nanti aja masaknya. Aku masih mau di peluk kamu, tubuhmu sangat bagus. Berotot hihi, jadi enak di peluk," ujar Matthew.

Hanbin terkekeh lalu menuruti permintaan Matthew. Sebelum itu Hanbin membiarkan Matthew melakukan skincare routine nya lebih dulu. Setelah selesai memakai skincarenya Matthew lalu menyemprotkan parfumnya, lalu menekan sebuah tombol di bawah botol parfum tersebut.

"Sudah. Sini," ujar Matthew lalu merentangkan tangannya minta di peluk. Mereka kembali dalam posisi awal dan saling mengobrol selama lima belas menit berlalu.

BRAKK!!

Terdengar suara gebrakan pintu dari depan tempat tinggal Hanbin.

"Sial! Apa yang terjadi?!"

Matthew berhasil mendorong Hanbin yang sedang lengah karena panik dan seketika ia menindih dan mengunci pergerakan Hanbin di lantai.

"SIALAN KAU!SEOK MATTHEW! APA YANG KAU LAKUKAN HAH?!"

"Diam Kau! Brengsek!!"

Pada hari Hanbin di tangkap kemarin sang polisi secara diam-diam memberikan alat pelindung pada Matthew untuk berjaga-jaga. Parfum samaran yang sebenarnya itu adalah alat pelacak jadi para petugas bisa segera datang ke lokasi untuk membantu para korban.

***

Dengan keadaan berantakan Matthew langsung pergi menuju rumah sakit karena operasi Jiwoong akan segera di lakukan. Matthew ingin sekali datang dan menunggu para dokter menyelamatkan Jiwoong lalu mendengar kata 'Operasi Berhasil' secara langsung dari Dokter yang menangani Jiwoong.

"Tante!"

"Omo? Matthew? Kamu kenapa? Kenapa berantakan sekali?"

"Jiwoong bagaimana, Tante? Sudah dimulai operasinya?" Matthew tidak mengindahkan pertanyaan Eomma Jiwoong dan hanya peduli dengan keadaan Jiwoong saat ini.

"Yang tenang, Matthew. Tarik napas dulu. Tarik..."

Matthew menurutinya lalu mencoba mengatur napasnya agar ia bisa berbicara lebih baik dan tidak berantakan.

"Sudah tenang?"

"Sudah, tante,"

"Bagus. Operasinya belum di mulai tapi Jiwoong sudah ada di dalam ruang operasi, tinggal menunggu Dokter yang memimpin operasi ini tiba beberapa saat lagi,"

"Bisakah aku masuk? Aku ingin berbicara dengan Jiwoong sebenta,r"

"Sayang sekali tidak bisa, ruangannya sudah di steril,"

"Ouh...Baiklah kalau begitu,"

"Semoga operasinya lancar ya, Matthew. Rencananya setelah ini Tante mau melakukan banyak hal dengan Jiwoong, melakukan hal-hal yang sebelumnya belum sempat Tante dan Jiwoong lakukan bersama karena tante terlalu sibuk dengan pekerjaan,"

"Pasti akan berjala lancar, Tante. Saya yakin Jiwoong akan merasa lebih baik setelah ini,"

"Terimakasih, Matthew,"

Setelah beberapa saat menunggu operasinya pun akhirnya di mulai. Matthew terus berharap kalau semuanya akan baik-baik saja. Semuanya akan lebih baik setelah operasi ini selesai. Matthew ingin cepat-cepat memberikan kejutannya pada Jiwoong. Matthew terus berpikir positif.

Setelah tiga jam operasi tanda ruang operasi sedang berjalan mati bertanda kalau operasi sudah selesai di lakukan. Matthew dan Jiwoong Eomma relfek seketika berdiri di depan pintu ruang operasi menunggu dokter memberikan hasil operasinya.

"Do-Dokter. Ba-bagaimana hasil operasi anak saya? Lancar kan dok?" tanya Jiwoong Eomma tergagap.

"Anak anda..."

To Be Continued...

- 21.06.2023 -







[✓] Rose Blossom | WoongMatt/Ppusamz ♡Donde viven las historias. Descúbrelo ahora