20

821 70 12
                                    

2 Years Ago...

Matthew kini sedang menangis terisak tapi tetap berusaha menahan suaranya agar tidak ada yang memperhatikannya. Ia sedang berada di area belakang sekolah SMA nya setelah teman-temannya selesai bermain dengan Matthew. Matthew kini tidak bisa melihat karena kacamatanya di ambil dan disembunyikan.

Pakaian dan seluruh tubuhnya berantakan karena sampah dan segala kotoran yang teman-temannya lemparkan padanya hari ini. Ini hari ulang tahunnya yang ke-16 namun justru menjadi hari yang amat tidak menyenangkan.

"Bangunlah," ucap pemuda dengan suara beratnya sambil mengulurkan tangannya.

Matthew mendongak melihat siapa yang datang namun ia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Matthew hanya terdiam tidak merespon ajakan orang tersebut.

"Ck. Ayolah, sebelum para pengganggu itu datang lagi," kini pemuda itu menarik Matthew bangun dan membawanya pergi dari sana.

"Dia mencoba menolongku?"

Pemuda itu lalu membawa Matthew menuju kamar mandi dan membantu membersihkan segala kerusuhan yang Matthew terima dari kejutan ulang tahun yang tidak di inginkannya tadi. Matthew hanya terdiam menunduk tidak mencoba mengenali siapa yang menolongnya.

"Maaf aku datang terlambat. Aku tidak berani menghadapi mereka semua," ujar pria itu.

"Kenapa kau melakukan ini?" tanya Matthew tanpa melakukan kontak mata sedikitpun, lagipula ia tidak bisa melihat dengan jelas wajah orang itu.

"Karena aku peduli,"

"Kenapa kau peduli kepadaku?"

"Karena aku orang yang baik hati,"

"Omong kosong. Tidak ada orang seperti itu,"

"Nah, sudah bersih,"

"Kau mengharapkan imbalan dariku kan? Kau sebenarnya komplotan dari mereka kan?"

"Kenapa kau berbicara seperti itu?"

"Jangan munafik! Aku tidak bisa mempercayaimu, katakan saja dengan jelas apa yang kamu inginkan dariku? Uang? Menjadikanku budak pesuruh?"

"Hei!"

"Mereka semua juga awalnya seperti itu! Bersikap baik dan mengakrabkan diri denganku sampai akhirnya aku dijadikan bahan mainan mereka! Aku hanya di manfaatkan! Tidak ada yang benar-benar tulus menolong orang seperti aku!"

"YAK! SEOK MATTHEW!!" bentak pria itu nadanya meninggi.

Matthew tersentak dan terkejut mendengar suara itu membentaknya, itu sama persis dengan orang-orang yang menganggunya selalu. Dengan penuh manik air mata Matthew menatap pemuda yang tampaknya lebih tinggi darinya itu meskipun ia tidak bisa mengenali wajahnya.

"Semua orang sama saja!" Matthew berlari keluar dari kamar mandi sambil berpegang pada tembok sebagai penuntunnya.

Pemuda yang menolong Matthew tadi hanya sanggup melihat Matthew pergi menjauh karena rasa bersalahnya membuat ia tidak punya keberanian untuk mendekati Matthew.

"Aku ini bodoh sekali, dasar Jiwoong!" gerutunya pada dirinya sendiri.

***

Kehidupan Matthew kembali seperti semula menjadi mahasiswa yang penuh semangat mendapatkan nilai terbaik dan tekun dalam melakukan pekerjaannya di Radio. Mendapatkan lebih banyak teman karena kepribadian Matthew yang ceria dan disukai banyak orang.

Kehidupannya juga kembali tenang setelah Hanbin benar-benar di tangkap dan di penjara atas tuduhan penculikan dan penyekapan.

"Matthew! Nanti kita ada acara penyambutan tamu di fakultas, kami minta tolong kamu yang menjadi MC di acara itu ya?"

"Baiklah, sunbaenim. Saya akan melakukannya, terimakasih sudah mempercayakan pekerjaan ini kepada saya,"

Setelah identitas Woohyun terbongkar Matthew menjadi lebih terkenal di kampus dan semakin banyak job di luar pekerjaanya sebagai pembawa acara-acara kecil di dalam dan di sekitar kampus. Semuanya benar-benar menjadi lebih baik untuk Matthew dalam kurun waktu satu tahun ini.

***

Matthew berjalan dengan perlahan di antara gundukan tanah dengan rumput hijau segar di area yang luas di siang hari itu. Ia mendekat pada satu gundukan yang terdapat nama orang yang sangat ia cintai sampai saat ini.

"Jiwoong. Aku datang, maaf sudah tahun aku tidak kemari. Aku awalnya masih belum bisa menerima kepergianmu yang tiba-tiba seperti itu. Padahal kamu bilang kamu akan sembuh dan kita akan nonton konser iKON bersama, tapi kamu malah membuatku pergi seorang diri dan membuat kursi di sebelahku kosong hari itu..."

"Maaf karena selama ini aku belum bisa menjadi teman yang baik untukmu. Meskipun waktu yang kita lalui hanya sebentar tapi semua kenangan yang sudah kita buat akan selalu aku ingat, Jiwoong. Terimakasih sudah membuatkan kenangan-kenangan yang sangat indah walaupun hanya sesaat..."

"Dan kejutan yang aku bilang waktu itu adalah. Iya, Jiwoong. Aku mau menjadi kekasihmu."

Walau sudah terlambat.

THE END.

- 21.06.2023 -


Hehe udah tamat nih xixi
Gimana ceritanya? Maafin ya :v
Makasih buat yang udah baca sampe akhir, Love You All 😘

Hehe udah tamat nih xixiGimana ceritanya? Maafin ya :vMakasih buat yang udah baca sampe akhir, Love You All 😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[✓] Rose Blossom | WoongMatt/Ppusamz ♡Where stories live. Discover now