06. TSA

2.1K 192 12
                                    

⚠️⚠️

jgn menyangkut pautkan cerita fiksi ini dengan kenyataan di dunia kita ya.
diiiii warning dlu huaaaaa, ga kok bkn cup cup atau mutilasi, ini yg bkin ting ting baksoooo gitu hehe. ngeriiii.

Sudah satu jam setelah Nabila pergi meninggalkan Danu dan Amara, Nabila pergi ke rooftop sambil menunggu temannya keluar kelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah satu jam setelah Nabila pergi meninggalkan Danu dan Amara, Nabila pergi ke rooftop sambil menunggu temannya keluar kelas. Nabila bahkan tidak melihat Danu datang menemuinya, apa laki-laki itu sudah mulai suka dengan Amara? Atau mereka berdua sekarang sedang bersenang-senang bersama? Nabila kesal memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di antara mereka.

"Bisa-bisanya dia lupa pulang sekolah mau ke Kak Tea!" Ucap Nabila dengan kilatan amarah di matanya. Teman-teman Nabila yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng. Nabila sudah bercerita soal Danu pada mereka.

"Lagian lo ngapain gengsi? Tinggal bilang jangan aja susah" ucap Esya.

"Hm makan tuh gengsi!" Ejek Azeya.

"Lo kalo bilang langsung ke Danu, pasti dia nurut kali Bil" ucap Rafi.

"Bener tuh, liat aja sebucin apa Danu sama Nabila." Ucap Neta.

"Danu aja rela ngorbanin apapun buat Nabila, fiks sih bucin banget" ucap Uni.

"Bucin, bucin pala lo meledak!" Ucap Nabila kesal.

"Kalo Danu bucin gak bakal dia deket sama banyak cewek" ucap Rafa bersuara akhirnya, laki-laki itu dengan santainya makan mie soto.

"Ya bener sih, tapi! Bedalah Danu kalo ke cewek-cewek di luaran sono sama ke Nabila" ucap Azeya.

"Udahlah, bukan urusan kita, jangan ikut campur" ucap Langit angkat suara.

"Diem noh, yang dibicarakan udah kesini" ucap Rayen menunjuk Danu yang baru tiba. Sejak tadi laki-laki itu sibuk memasukkan berbagai gorengan ke dalam mulutnya.

"Dari mana?" Tanya Rafa pada Danu yang baru saja duduk di sebelah Nabila

"Ruang guru" balas Danu

"Tumben lo mau menginjakkan kaki lo disono" ucap Rafi

"Gue nyari buku tahunan siswa, tiga tahun lalu." ucap Danu. Keadaan yang semula biasa saja menjadi diam dan fokus ke Danu.

"Apa yang lo dapetin?" Tanya Langit

"Di buku tahunan ada biodata siswa yang disobek" ucap Danu menatap mereka serius.

"Dari kelas mana aja emang?" Tanya Rayen

"Dari kelas unggulan satu ada tiga siswa sedangkan dari kelas reguler satu ada satu siswa, jadi totalnya ada empat biodata yang di sobek." Ucap Danu.

"Itu artinya mereka sengaja nyembunyiin identitas mereka?" Ucap Nabila

"Bener, gue sempat liat absen kelas dua belas unggulan sama kelas dua belas reguler" ucap Danu.

"Lo nemuin petunjuk di absennya?" Tanya Rafa

TRANSMIGRASI SECOND ANTAGONIST Where stories live. Discover now