Bab 5

132 25 0
                                    

Selamat membaca!







Jam menunjukkan pukul 3:24, aku masih terlelap dalam tidur nyenyak ku. Hanya saja handphone di bawah bantal ku berbunyi tiga kali, menandakan ada beberapa pesan masuk yang bertujuan untukku.

Entah tumben sekali, setelah mendengar suara notifikasi masuk aku langsung terbangun dari tidurku mencari keberadaan benda persegi itu.

'aloo'
'jiyyooo'
'morningg'

Dengan mata yang masih menyesuaikan cahaya yang masuk, aku mengetik balasan untuk pesan itu.

'aloo'
'morning too'

Tidak terlalu lama, dia sudah membalas pesanku.

'yey udah bangun anak kecil'
'ga tidur atau baru bangun?'

'baru bangun, kebangun gara-gara suara notiff'

'loh hahaha bisa gitu'
'saya alarm saja harus 3x baru bangun'

'masa sampai 3x'

'anw, notif siapa tuh tadi?'

'kamuu'

'berarti tiap pagi saya spam aja biar bangun hahaha'

'gaboleeeh yaa'

'iya deh ga saya spam'
'tapi saya bangunin'
'jangan tidur lagi kamu'
'nanti sekolah?'

Aku lebih dulu membalas pesan ke tiga nya,

'yaaaaaa'

Lalu pesan terakhirnya.

'iyaa'
'nanti masuk'
'malasss'

'bagus deh'
'siapin seragamnya'
'nanti pulang sekolah jangan lupa kabari saya'

'seragam dah jiyyo siapin dari semalam'
'okeiokei'

'pinter banget?'
'anak siapa si'

'anak bunda'

'ya masa ayahnya ngga di anggap'

'ayah engga hamil aku, ayah bagian kasi uang jajan'
'hehe'

'yah, masa bagian kasi uang jajan'
'suruh jadi hero saja'
'kaya di film film'

'ayah takut tinggi mana bisa jadi heroo'

'yaudah kamu saja yang jadi hero'

'engga bisa terbang'

'di bisain'
'kamu ga pengen terbang apa'
'saya pengen'

'ga pingin nanti nabrak pohon'

'belajar dulu'

'kamu saja yang belajar terbang, nanti jiyyoo yang liatin'

'nanti saya gendong aja'
'saya bawa terbang'

'jiyyoo itu beratt, kamu engga akan kuat'

'kamu kan masih kecil'

'gaaa yaaa'
'jiyyoo beshaarrrrr'

Aku melirik pada jam yang ada di pojok layar handphone ku. Sepertinya sudah waktunya untuk bersiap?

Aku mengabaikan handphone ku, bersiap untuk menjalani hari ku hari ini.

Hari ini aku ada ekstra sepulang sekolah, dan sekarang jam menunjukkan pukul 16:45. Sudah sore ternyata? Cepat sekali.

Aku berlari kecil menuju tempat ekstra ku. Aku menyempatkan diriku mebuka handphone sebelum ekstra dimulai. Dan aku menyadari tadi pagi Jevian belum membalas pesanku.
Aku bimbang, sebelumnya aku ada niatan untuk mengiriminya pesan lagi.

Hanya saja setelah melihat itu, aku ragu tapi ingin.

Di tengah keraguan itu, teman satu ekstra ku memanggil.

"Rain!" Dia mendekat padaku.

Aku mendongak menatapnya dari bawah.

"Apa?"

Dia mengusak rambutku.

"Baru dateng?"

Aku mengangguk, lalu berkata iya atas pertanyaannya. Dia duduk di sampingku. Kami pun berbincang sebelum ekstra dimulai. Dan aku melupakan niatku untuk mengirim pesan lagi pada Jevian.











Satu vote dari kamu sangat membantu buat aku semangat ngelanjutin cerita Rain, so please di pencet yaa tanda vote nya! Terimakasih!

Tunggu Rain di kelanjutan cerita yaa

Can I Be Your Boyfie? [Woongri]Where stories live. Discover now