8 : sang tunangan

2.9K 137 10
                                    


Typo bertebaran

.
.
.

Evelyn menatap heran orang di depannya ini.

Siapa yang berani duduk di sebelah bangkunya itu.

Dengan tak sopan, Evelyn melempar tasnya ke kepala pria yang sedang tertidur itu.

Pria itu bangun dan menatap Evelyn tajam.

"Awas itu kursi gue" Usir Evelyn.

"Di samping gue itu kursi lo" Jelas pria itu.

Pasalnya selama ini Evelyn merasa memang dia duduk sendiri karna kepribadian gadis ini.

Meja ini memang untuk dua orang, tapi dia tidak menyangka kalau seorang cowok yang duduk dengannya.

Oh sungguh merepotkan.

"E-evelyn?" Tanya cowok itu padanya, dia tidak bisa melihat jelas wajah gadis ini karna kacamatanya.

"Minggir" Tekan Evelyn.

"Ini juga tempat duduk gue Elyn" Ucap cowok itu.

"Menyebalkan" Gumam Evelyn yang memilih duduk, karna guru sudah masuk kelasnya.

Cowok di sampingnya ini terus saja menatapnya dan itu membuat Evelyn risih.

"Guru didepan" Ucap Evelyn dingin.

Cowok itu malah terkekeh dan membuat atensi murid terarah kenapah mereka.

I-itu Malvin senyum?

Langka cok

Manis bangett aaa gak kuat

Ucap siswi yang gerpesona dengan visual Malvin.

'Malvin? Ah kenapa gue bisa lupa sama male lead ini' batin Evelyn.

Sekarang dia tau siapa pria di sampingnya ini.

"Kenapa lo pake gituan huh?" Tanya Malvin ke Evelyn.

Evelyn hanya diam mengacangi Malvin.

'Dasar Elyn' batin Malvin.

.
.
.

Evelyn dan teman-temannya memasuki are kantin, termaksud Malvin yang bergabung.

Malvin juga salah satu anggota geng mereka.

Ibaratnya itu.

Geng mereka ini dikhusus untuk anak yang terkaya di sekolah ini.

Atensi semua murid mengarah ke mereka.

Kely yang berada di kantin pun menatap mereka.

'mereka terlahir sebagai permata' batin kely menatap ke enam murid paling berpengaruh di SMA SKY'SON High School ini.

Malvin malah menuju meja kely dan duduk di sebelah gadis itu.

Semua murid masih heran kenapa Malvin bisa berpacaran dengan gadis itu.

Evelyn menatap kely, tatapan itu seperti perintah sekarang.

Kely yang mengerti tatapan itu pun beranjak dan melangkah menuju Evelyn.

"Pesenin makanan gue" Perintah Evelyn.

"Anjirr ceritanya jadi babu lo nih si miskin" Ucap dion.

"Sekalian gue dong kel-" Ucapan vania terpotong oleh Evelyn.

"Dia babu gue bukan babu lo" Ucap Evelyn menatap dingin vania.

Vania terdiam dan memilih segera duduk.

It girl EvelynWhere stories live. Discover now