Suki+18

671 50 0
                                    

Hy guys!

Wah ngk lama nih ceritanya bakal tamat, tapi aku juga ngk tahu di chapter berapa.

Okay happy reading 💕

End aku mau bilang di setiap chapter akan ada sedikit perubahan, revisi dan tambahan kata, itu aja sih.

(ノ^_^)ノ

***

   Karin mengulumkan bibir, meletakan hati-hati sebuah coklat dan sebuah surat di lantai depan pintu kantor Sasuke. Hal itu mengundang perhatian seorang gadis sama berkacamata dengannya. Gadis itu berdiri di belakang Karin, menyilang tangan depan dada, kepalanya menggeleng tak habis pikir.

"Kau tidak akan berhasil."

Karin terkejut bukan main sampai berbalik, ekpresinya layaknya orang yang ketahuan menguntit atau melakukan kejahatan. Padahal gadis berambut merah itu tengah terkejut.

"Zuri!"

"Aku tak sengaja tadi melihat pak kepala direktur mencium seorang perempuan di depan, sepertinya perempuan itu datang kemari untuk mengantar." Mendorong pelan letak kacamatanya di pangkal hidung.

Karin mengambil coklat dan suratnya kembali. Hatinya seketika tercubit mendengar perkataan Zuri. Seakan tidak ingin percaya, tapi semangatnya tadi seketika berubah mendung.

Zuri membuang nafas pelan. Memang perkataannya terdengar jahat, tapi dia melihatnya sendiri ketika berlalu masuk kedalam lift. "Sebaiknya kau fokus bekerja saja Karin, kalau sampai pak kepala direktur datang, kau akan terkena masalah."

Karin menunduk lesu meremat coklat dan suratnya menuju arah lift. Zuri melihat kepergian Karin dengan tatapan prihatin, lengannya terangkat mengecek jam analognya. Giliran dirinya untuk masuk keruangan Sasuke. Dia harus mengecek jadwal hari ini untuk meeting berikutnya, sebab Zuri adalah sekretaris.

Karin bercermin menatap penampilannya di toilet perempuan dengan lesu. Sepertinya penantian lamanya tidak berjalan sesuai rencananya. Tapi dia masih ingin melihat siapa prempuan itu yang Sasuke cium? Setidaknya dia ingin memastikan dulu depan matanya baru dia akan percaya dengan perkataan Zuri. Jika semua sudah jelas, dia akan benar-benar menyerah meraih Sasuke, walau sebenarnya tidak semudah itu.

Dia sudah berusaha terlalu keras mencari di berbagai media dan sekolah Sasuke. Dia sudah mencari tahu terlalu jauh, namun tidak tahu bila Sasuke memiliki pasangan. Sepertinya dia terlalu buta, sampai orang-orang yang dekat dengan pemuda itu ia tak terlalu mencari tahu juga, selain yang dia sangat hafal marga laki-laki itu berasal dari kepala direktur pertama. Inisialnya I tapi tidak tahu kepanjangannya apa.

Keluarga Uchiha terlalu misterius, bahkan Suigetsu sedikit sulit mencari tahu lebih dalam tentang keluarga mereka melalui website rahasia. Sepertinya dia sudah keterlaluan mencari tahu sejauh itu, namun tak menemukan hasil yang jelas lebih banyak.

Suara pelan ketukan sepatu heels datang, mengundang perhatian Karin melalui pantulan cermin. Seorang gadis berambut merah muda bercepol sedikit berantakan mendekatinya, bukan lebih tepatnya menuju arah wastafel di sampingnya. Gadis itu meletakan tas mini mengambil lipstik lalu mengolesinya ke bibir. Jika di lihat lebih cermat serta detail semua barang terdapat pada gadis itu sangat mahal, kalau seseorang pandai menilai kualitas barang.

Karin melihat penampilannya, kemudian penampilan gadis berdress mahal itu yang kini mengatur rambutnya. Entah kenapa tiba-tiba dia merasa insecure sendiri. Karin merapikan jas, kemeja, dan roknya. Dia juga mengambil lipstik yang dia punya dalam saku jas untuk dia polesi ke bibir. Bodohnya kenapa juga dia ikut-ikutan merias diri. Dia seperti seorang gadis menyedihkan. Karin mengerucut bibir menoleh matanya ke perempuan itu.

Suki [Sasusaku] √Where stories live. Discover now