😈TWAALF😈

12 3 3
                                    

x Antrax Baru x

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

x Antrax Baru x

Ruangan yang tertutupi oleh barang-barang peninggalan di dalamnya, membuat Tianna harus ekstra untuk merapikan dan menjadikan ruangan tersebut menjadi miliknya untuk sementara ini.

Menganggap enteng dengan tinggal sendiri di markas, bukan ide yang bagus, karena akan beresiko tinggi kalau Tianna sedang lengah dan lokasi markas diketahui orang luar.

"Saatnya bekerja lebih keras," ujar Tianna sambil menata semua barang yang ia bawa dari rumah lamanya.

Saat sudah memulai menata, ketukan di pintu membuat kegiatan Tianna terhenti sejenak. Bukannya pesta sudah berakhir, dan yang lain juga meninggalkan markas. Lalu, siapa yang mengetuk?

Dengan segera, Tianna menyiapkan pistol di tangan kirinya, dengan perlahan ia membuka pintu.

"Astaga, kenapa lo masih di sini?"

Tianna langsung menutupi pistol yang ia genggam, agar tidak dilihat sama sosok di depannya. Jero Haider, Kakak Kipli yang mengadakan pesta untuk merayakan pelantikan Antrax baru.

"Maaf kak, saya diizinkan untuk tinggal di markas dikarenakan kondisi saya yang tidak memungkinkan untuk tinggal di luar, tapi tenang saja kalau keadaan sudah kondusif saya akan mencari tempat lain." Tianna tidak ingin disalahpahami oleh orang yang berkoneksi besar seperti Jero, ke depannya akan lebih memudahkan kalau ia tak cari masalah dengan keluarga Antrax.

Jero mengelus kepala Tianna dengan tawa ringan. "Hahaha... Tak apa kalau ingin tinggal selamanya di sini, lagipula lo sudah jadi anggota resmi."

Elusan singkat itu membuat Tianna heran, kenapa ia jadi tersentuh hanya karena elusan dari sosok di depannya ini? Sangat aneh dan membingungkan.

"Apa lo butuh bahan pangan untuk tinggal di sini? Soalnya markas ini jarang ada bahan untuk makanan berat, karena anggotanya nggak bisa masak dan lebih suka makanan cepat saji," tawar Jero.

Benar apa yang dikatakan orang didepannya ini, tadi hanya terdapat beberapa buah-buahan dan makanan ringan bekas dari pesta, dan untuk bahan masakan tidak ada sama sekali.

"Kalau urusan itu, biar saya yang akan mengurusnya kak, terima kasih atas perhatiannya." Tianna membalas dengan kalimat formal lagi, tentu Jero merasa aneh saat ada anak semuda ini berkata layaknya orang dewasa saat bekerja.

"Lo nggak perlu memakai bahasa formal itu untuk menghormati orang yang lo hormati, santai aja apalagi sama anggota lain atau yang lebih tua," celoteh Jero.

Tianna hanya mengangguk tanpa mengetahui, apakah ia bisa berkata dengan santai tanpa dipukul seperti dahulu?

"Kak, boleh aku bertanya?"

Aksi Jero yang langsung menarik Tianna untuk duduk di ruang tengah, membuat yang ditarik kaget bukan main, tenaga Jero sangat kuat walau Tianna tau lelaki itu sama sekali tidak memakai kekuatan saat menariknya.

ANTRAX {HOT CHOCO NAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang