Bab 21 : Cerpen : Koyo

674 137 19
                                    

Pada suatu malam yang indah dimana langit penuh bintang yang bersinar jedang jedung Seperti lampu disko, sebuah bangunan yang lantainya menempel pada butiran tanah yang tak terhitung jumlahnya berdiri kokoh sekokoh cintaku padamu, aseekkk.

Tepatnya di sebuah dorm yang dihuni oleh sembilan bujang random yang sudah pada lelah sehabis pulang fansgin, pak leader bergelar mama muda yang kini telah berganti julukan menjadi bapak bertanya kepada delapan anak monyetnya.

" Ada yang punya koyo ga? Minta dong."

Emak yang berada paling dengat dengan Lex pun menanggapi. "Gue sih ga punya, kenapa lo lex? "

"Pinggiang gue encok habis bikin video special love bareng iwan sama leo tadi." Ucap pak leader itu sambil menggosok pinggangnya.

Gyumin yang sibuk bermain game tiba tiba nimbrung, "Makanya ingat umur! Kapok kan sekarang."

"Mau dong! " seru Labid dengan semangat.

Gyumin, "Apa? "

"Pisang."

"Sejak kapan gue ngomongin pisang? "

Maknae yang suka memainkan alisnya berending membuat hati x-bliss meleot itu menatap hyungnya dengan bingung. "Lah tadi lo bilang kapok. "

"Itu pisang kepok bego! " kesal Gyumin pada anak singa satu ini. Pengen nampol tapi masih ada bapak leader sama emak, dia ga berani.

"Owh salah ye, ya udah lanjut ngelendot ke bang zayyan aja. " Dengan tanpa bersalah, Leo pergi meninggalkan Gyumin yang sedang mengabsen nama nama binatang karena kalah dalam bermain game. Salah siapa ni bocah satu ngeganggu.

"Udah bagus tadi pergi aja, pokoknya nanti gantian gue yang tidur bareng bang zayyan. " sirik Sing yang tengah memeluk lengan zayyan.

Tak mau kalah, Leo juga memeluk lengan zayyan yang satunya membuat sang empu sebal. Bagaimana tidak? Dia kan jadi tidak bisa makan mie gorengnya! Berani beraninya duo bokem ini mengganggu indomie wangja melakukan ritual!

"Enak aja! Gue yang tidur bareng bang zayyang! " semprot Leo.

"Tidur bertiga juga bisa. " ujar Beomsoo yang telah lelah dengan berisiknya duo bokem adu bacot memperebutkan hyung lukunya.

"Sempit dong! " keluh Zayyan.

"Yang penting tidur bareng, ketimbang pilih kasih bang. Adu bacotnya jadi tambah lama. " bujuk Davin.

"Hiih!"

Lex menatap jengah ke para manusia durjana yang telah memphpnya sampai suara deep bang iwan yang khas merebut atensinya.

Wain, "Bang gue punya satu, lo mau? "

Lex menatap laki laki ganteng di depannya dan merasa bahwa dia lebih ganteng saat ini. "Makasih ya win. " Bapak Lex mengambil koyo dengan senang hati.

Wain mengangguk, lalu mengulurkan tangannya. "Gapapa bang, dua singgit. Karena itu cuma satu jadi setengah singgit pun tak pa. "

"Ga ikhlas kali lo sama gue! "

Wain menatap leadernya dengan polos, " Ntar gue tekor dong bang. "

"Cuma satu pun! " keluh Lex.

"Makanya cuma setengah singgit bang. "

Lex : Dahlah anying

Serba Serbi XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang