32

19.1K 1.8K 146
                                    

Sebelumnya....

Terimakasih selama ini dukungan kalian. Padahal saya tahu masih banyak kekurangan, tapi dari dukungan kalian semua terimakasih banyak sudah menemani author hingga sejauh ini.

Maaf tidak bisa menjawab komentar kalian semua, namun saya pribadi mengucapkan terimakasih untuk dukungan dari @JanganKepo695 dan @JesicaBella8

Maaf tidak bisa menjawab komentar kalian semua, namun saya pribadi mengucapkan terimakasih untuk dukungan dari @JanganKepo695 dan @JesicaBella8

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rodolfo termenung dalam perjalanannya. Entah mengapa ia memiliki firasat yang tidak enak, atau karena ia akan meninggalkan Axinella selama sepekan ia jadi uring-uringan. Sedangkan Demond nampak mengasah pedangnya begitu tajam. Bahkan keempat anggota Death Zodiac saja keheranan saat pria tersebut berlatih dengan mereka setiap hari hingga petang. Terkadang, Demond berlatih sendirian hingga larut malam. 

"Aku sudah melihatmu beberapa hari ini terjaga." Ucap axinella menghampiri Demond yang tengah berlatih sendirian. Perempuan tersebut sudah memperhatikan Demond dari beberapa hari.

"Yang Mulia Permaisuri tidak tidur?" Ucap Demond menghentikan kegiatannya dan memberi Axinella penghormatan.

"Aku tidak bisa tidur. Sudah berapa hari aku tidak bertemu Kaisar, rasanya rindu sekali." Ucap Axinella menatap bulan purnama tanpa tahu pria itu menatapnya dengan rumit.

"Anda mau berlatih pedang?" Tawar Demond membuat Axinella bersemangat.

"Sudah berapa lama aku tidak melakukan latihan beladiri."

"Apakah kemampuan anda sudah hilang?"

"Kau meremehkanku?"

"Anda masih menyimpan pedang lain?"

"Masih, aku masih menyimpan Shadow Master." Ucap Axinella membuat Demond tersenyum misterius.

"Mari bertarung Permaisuri." Ajak Demond membuat netra Axinella berbinar.

Axinella mengambil senjata khusus yang ia simpan di tempat rahasia. Pedang panjang setipis samurai dengan desain Pedang Dzulfikar begitu menawan diterpa sinar rembulan. Aura Revina telah kembali membuat smirk tercetak di bibir Demond. 

"Revina." 

Perempuan tersebut terkejut membulatkan matanya. Ayunan pedang mereka terdengar nyaring membangunkan keempat anggota Death Zodiac. Mereka terpukau melihat tarian pedang Axinella yang memukau. Mengapa Permaisuri tersebut bisa sangat hebat bahkan mampu mengimbangi kehebatan Demond?

"Demian?"

"Hahahaha..." Pria tersebut tertawa disela-sela perlawanannya hingga membuat Axinella bergetar memegang pedangnya.

"Pegang dengan erat Permaisuri, atau kau akan kalah." Peringat Demond membuat Axinella kembali fokus menyerang.

Axinella berhasil melempar pedang Demond dan menodongkan pedangnya kearah pria tersebut. Gema tepuk tangan membuat Axinella mengalihkan pandangannya. Tanpa mereka sadari, mentari akan segera terbit. Demond terdiam menatap semburat kekuningan dan dengan berani menepuk bahu Axinella.

180 Degrees (END)Where stories live. Discover now