Ben Ik Verliefd?

755 107 12
                                    

"You can't say you hate me, then call me when you're hurt. Baby, you know that's not how this works"


Author POV

Chika yang ditahan oleh Zee pun menghentikan langkahnya. Chika kini berdiri berhadap hadapan dengan Zee. 

"Kak Chika" panggil Zee lagi

Chika menyilangkan kedua tangannya, "Paan"

"Ehh g-gue..ekhemm. Gue minta maaf ya kalau tadi Lulu agak gak sopan gitu"

Chika menatap kearah Zee tak paham, 

"Kan yang ngeledek gue itu Lulu. Kenapa jadi lo yang minta maaf ya?"

Zee hanya terdiam tak membalas ucapan Chika, "Lah iya, kenapa jadi gue yang minta maaf" batin Zee. Chika pun kesal karena pertanyaannya tidak di jawab dengan Zee.

"Gue buang buang waktu doang kalau ngomong sama orang yang punya telinga tapi gak di pake dengan bener!" ucap Chika kesal.

"Ehh m-maaf kak, gue-" Tanpa mendengar Zee untuk melanjutkan perkataannya, Chika berjalan melewati Zee. Ia seolah tak peduli akan hal yang diucapkan oleh Zee.

"Kak Chika" panggil Zee lagi, Chika yang mendengar itu membuang nafasnya kasar.

"Apasih!" balas Chika tanpa menoleh.

"Kenapa harus kasar banget sih kak! Gak bisa yah, kalau ngomong tuh santai aja?" tanya Zee 

Chika menoleh kearah Zee, "Mau gue kasar atau gak, bukan urusan lo! Paham lo?!" ucap Chika dengan suara yang kecil namun terdengar intimidasi.

Zee menggeleng gelengkan kepalanya pelan, kemudian ia berlari kecil menuju kantin kembali. Meninggalkan kakak kelasnya itu sendiri di koridor sekolah.

"Lah marah dia?" gumam Chika setelah melihat Zee pergi dengan ekspresi wajah yang tidak menyenangkan.

Skip

Bel sekolah berbunyi, para siswa dan siswi dengan tergesa merapikan barang barang mereka, memasukkannya kedalam tas mereka masing masing. Eli dan Lulu yang baru saja keluar dari kelas mereka melihat Zee dengan lemas berjalan menyusuri koridor sekolah. Mereka pun memilih untuk menghampiri Zee.

"Woi! Lo napa?" tegur Lulu

"Iya, lemes banget kelihatannya" ucap Eli

Zee hanya melirik sekilas kearah mereka berdua, kemudian memberikannya senyuman.

"Ada masalah Zee?" tanya Lulu

"Enggak, gue cuman gak enak badan aja" jawab Zee

"Ouhh, lo entar sampe dirumah banyakin istirahat aja" titah Eli yang dibalas dengan anggukkan kepala oleh Zee.

"Yaudah gue duluan yah, supir gue udah deket" pamit Zee ketika melihat chat dari supirnya mengatakan bahwa ia sudah dekat.

"Hati hati Zee"

Zee pun tersenyum kearah mereka berdua, kemudian berjalan mendahului Eli dan Lulu. Zee melangkahkan kakinya dengan gesit menuju gerbang sekolah. Ia berdiri sambil menunggu kedatangan supirnya itu. Namun entah kenapa supirnya itu tak kunjung datang. Zee pun berdecak kesal, "Katanya udah deket. Hufhh" gumam Zee.

Zee masih berdiri di tempat yang sama sambil sesekali mengecek handphonenya. 

"Hi"

Zee yang mendengar itu mengubah pandangannya kearah suara tersebut. Ia melihat seorang gadis cantik, kemungkinan kakak kelasnya. Freya Jayawardana, itulah nama yang tertera di seragamnya.

Thinking of HerWhere stories live. Discover now