Word verliefd of hart?

820 98 9
                                    

"Beautiful girls, all over the world. I could be chasin' but my time would be wasted. They got nothin' on you babe"

Author POV

Ada apa dengan dirinya? Ini bukan ketua OSIS yang Zee kenal. 

"Emang kenapa kalau gue deket sama kak Freya? Urusannya sama kak Chika apa"

"Yaa..gue...gue...." kata Chika terbata bata,

"Apa kak?"

"Yaa gue cuman gak mau, kalau Freya deket sama lo entar dia jadi gak fokus gituu, Sama kewajiban dia sebagai pengurus OSIS" jelas Chika,

"Emang ngaruh ya? Gue cuman pengen bersosialisasi dengan siswa siswa disekolah ini emang salah ya," kata Zee

Mendengar itu Chika langsung terdiam, ia menundukkan kepalanya. Zee yang melihat perubahan itu menghembuskan nafasnya kasar.

"Lo kenapa sih kak? Aneh banget akhir akhir ini"

Ucapan Zee tak dibalas sama sekali oleh Chika, dia masih dengan posisi yang sama.

"Kenapa belum pulang? Ada rapat OSIS?" 

Tak ada jawaban dari Chika,

"Kak Chika. Lo denger gue kan?"

"I-iya gue denger. Gak ada rapat OSIS, ini gue baru mau ngabarin nyokap gue"

Chika mulai menaikan kepalanya secara perlahan. Melihat Zee yang sedaritadi menatapnya. 

"Pulang bareng gue" kata Zee

"Gausa-"

"Sstttt...."

Jari Zee berhenti tepat didepan bibir milik Chika, pergerakan yang dilakukan oleh jari milik Zee itu membuat ucapan Chika terhenti.

"Gue gak butuh jawaban lo. Pulang bareng gue, tuh supir gue udah sampe"

"Tapi-"

"Ah lama" 

Zee meraih tangan kanan Chika, membawanya menuju mobilnya. Zee membukakan pintu untuk Chika.

"Masuk"

"Zee beneran gapapa?" tanya Chika 

"Gue bilang masuk"

Chika pun hanya menurut dan masuk kedalam mobil Zee, diikutin oleh Zee yang masuk kedalam mobil. Tanpa menunggu lebih lama, mobil Zee mulai bergerak keluar kawasan sekolah. Zee menanyakan alamat rumah Chika, dan meminta supirnya untuk ke alamat yang disebutkan terlebih dahulu.

"Ngapain sih lo pake mau nganterin gue pulang segala. Gue bisa sendiri. Gue gak butuh lo buat nganterin gue" ucap Chika yang dihiraukan oleh Zee,

"Gue kan jadinya gak enak" Lanjutnya.

"Udah diem berisik. Anggap aja ini sebagai balasan kemarin lo udah nganterin gue pulang"

Setelah itu Chika pun menurut untuk diam. Sepanjang perjalanan, mereka hanya berdiam diri. Tak ada yang memulai percakapan duluan. Hanya terdengar suara radio yang memutar berbagai jenis lagu.

Chika mengalihkan pandangannya yang sedaritadi menatap kearah luar jendela kearah Zee. Ponselnya berdering yang menandakan seseorang menelfonnya. 

"Hmm napa?" kata Zee setelah mengangkat telfonnya, telfon itu berasal dari Adel.

"Lo mau ikut gak? Hari ini ada race nih, dan lo ditantang sama temen gue buat balapan motor." 

"Dimana?" tanya Zee

"Ditempat yang biasanya kok. Jadi gimana, lo bisa ikut kan?"

Zee melirik sekilas kearah supirnya yang sedang fokus menyetir, " Iya gue usahain."

Thinking of HerWhere stories live. Discover now