Masa Lalu (3)

1K 131 1
                                    

Jangan tanya bagaimana Adis saat ini bisa duduk dibonceng tetangganya yang tadi pagi membuat sedikit kerusuhan dirumahnya.

Yang jelas begitu melihat Adis saat disekolah tadi, tetangganya itu langsung menyuruhnya menaiki motor dan membawanya pulang. Adis sebenarnya enggan bertanya perihal penting apa yang membuat tetangganya itu repot-repot menjemputnya. Tetapi karna dia juga penasaran akhirnya Adis memberanikan diri untuk bertanya pada Tara.

" Bang dirumah lagi ada apa bang sampe Adis suruh pulang segala? " Tanya Adis akhirnya dari balik tubuh Tara.

" Hemm nanti abang critain kalo udah sampe ya dis, yang penting abang minta tolong apapun yang terjadi nanti kamu harus bantuin abang. " Jawab Tara Sedikit menoleh kebelakang lalu fokus kembali mengendari motornya.

Diberi jawaban seperti itu bukannya lega adis malah tambah cemas dan penasaran alasan sebenarnya tara menjemputnya sampai ke sekolah.

Kenapa sih Tara ini tidak langsung to the point saja mengatakan kepada Adis, kalaupun berita buruk Adis gak akan Shock terus Pingsan diatas motor kok, dan kalau berita baik , Adis gak akan jingkrak-jingkrak diatas motor Tara yang lumayan butut ini.

Tak sampai 20 menit perjalanan dari sekolah Adis ke perumahan mereka, Adis dan Tara akhirnya sampai didepan gerbang perumahan. Setelah rumah keduanya sudah terlihat dari kejauhan Tara malah menghentikan motornya sejenak. Padahal, rumah mereka tinggal dua rumah lagi dari tempat ini.

" Bentar dis, abang nyiapin mental dulu. "
Ucap Tara saat ini, Adis melihat tangan Tara naik turun didepan dadanya membuat gerakan inhale exhale, seperti ibu hamil yang segera melahirkan.

Melihatnya melakukan hal itu, membuat Adis berspekulasi bahwa mungkin saja saat ini Adis akan dibawa ke medan perang oleh Tara sehingga Adis juga harus mempersiapkan mentalnya, walaupun Adis masih belum tau hal apa yang akan dihadapinya.

Setelah selesai dengan kegiatannya Tara kemudian melajukan kembali motor sampai depan rumahnya.

Disana sudah terlihat dua mobil yang terparkir dipinggir jalan dekat rumah Tara. Sepertinya, si empunya mobil ini berada di rumah Tara.

" Ayo dis ikut abang. " Ajak Tara setelah memarkir motornya.

Saat memasuki rumah Tara, perasaan Adispun menjadi tidak enak, rasanya seperti dipaksa untuk menjalani uji nyali.
Oke mungkin tidak seburuk itu, salahkan saja Tara yang bertingkah mencurigakan sehingga membuat Adis mempunyai perasaan negatif.

Perasaan negatif Adis didukung oleh pemandangan diruang tamu rumah Tara, yang mana terlihat beberapa orang yang duduk disana yaitu kedua orang tua Adis, tante Mira, seorang laki- laki paruh baya lalu seorang perempuan yang berpenampilan Err...Adis menjadi bingung bagaimana menjelaskannya.

Adis merasa penampilan perempuan ini seperti tokoh jahat yang sering muncul di sinetron kesukaan ibunya, kalau tidak salah judul sinetron tersebut " Cabe Merah dan Cabe Hijau". Tokoh yang dimaksud Adis adalah tokoh cabe merah yang selalu memakai pakaian berwarna merah persis seperti perempuan di depannya ini.

Raut yang tampak dari pandangan Adis setelah meneliti satu persatu wajah orang-orang yang duduk diruang ini, nampaknya mereka juga bingung dengan kehadiran Adis disini. Ibu Adis bahkan sempat bertanya pada Adis dengan gerakan bibir yang hanya dijawab adis dengan gelengan kepala.

Roda Yang Terhenti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang