25

118 10 11
                                    




Di sebuah Bangunan Tua terbengkalai, dinding dan lantai yang lembab serta aroma Debu yang cukup menyengat. Tiga Orang tak sadarkan diri tengah di ikat si sebuah kursi kayu. Dengan perban yang terpasang alakadarnya di kepala dua orang pria. Beberapa orang bertubuh kekar berpakaian serba hitam berdiri di masing masing sudut ruangan. Terdapat satu Pria yang berpakaian Jas rapi namun dengan warna senada Yaitu Hitam. Pria itu duduk dengan angkuh di sebuah sofa empuk yang memang disediakan khusus untuknya.

Ia tersenyum remeh melihat ketiga orang di depannya dengan keadaan yang cukup kacau. Sudah semalam ia menunggu tiga manusia itu sadar, namun hingga saat ini tak Terlihat tanda tanda mereka segera sadar.

"Svegliali Sergio, sciacquali con l'acqua.."
(Bangunkan mereka Sergio, Siram dengan Air)

Perintah itu keluar dari bibir pria yang duduk di sofa, segera salah satu pria berbadan kekar itu mengambil sebotol air lalu sesuai perintah ia menyiram ketiga orang tak sadarkan diri itu.

Byyuurr byuurr byuurr...

Sontak ketiganya terkesiap, Yang pertama Jace rasakan hanyalah sakit dan nyeri pada seluruh tubuhnya. Kepalanya masih berkunang kunang, namun ia berusaha mengerjapkan matanya, ia penasaran dengan suara Gelak tawa yang terdengar tidak asing di telinganya.

"Hahahaha finalmente anche voi ragazzi vi svegliate.."
(Hahahaha akhirnya kalian bangun Juga)

Jace mengenal suara itu, sangat mengenal, itu adalah suara Ayahnya, Robert. Jace berusaha sekuat tenaga untuk mengangkat kepalanya dan melihat Apakah benar itu adalah ayahnya.

"Si-siapa kkau.. " -Jungkook

Rupanya pria Jeon itu lebih dulu sadar, pria itu tentu kebingungan, apalagi dengan kondisinya yang tidak baik baik saja.

"Aa-ayahh... Kkauu.." -Taehyung

Kini Suara Taehyung menginterupsi, pria itu menyusul Jungkook dengan kesadarannya.

"Ciao Kim Taehyung Vante, come stai?"
(Hallo Kim Taehyung Vante, Apa Kabar?)

Jawab Robert di sertai senyuman mengerikan di wajahnya.

"Padre? Voi? Cosa ci hai fatto?" -Jace
(Ayah? Kau? Apa yang kau lakukan pada kami?)

Gadis itupun segera melayangkan pertanyaan kepada sang ayah saat kesadarannya telah kembali.

"Haii anakku sayang.. kau sudah sadar? Astaga aku merindukanmu nak.. " -Robert

Pria itu berucap tak bersungguh sungguh, Terlihat dari raut wajahnya yang penuh kebohongan.

"Kenapa ayah mengikat kami disini? Harusnya ayah membawa kami kerumah sakit, kami barusaja mengalami kecelakaan ayah" -Jace

"Hahahahah apa? Rumah sakit? Untuk apa kubawa kalian kerumah sakit jika yang membuat kalian kecelakaan adalah aku. Tapi lihatlah, aku masih memberikan sedikit bantuan dengan perban di kepala kalian, agar kalian tidak mati kehabisan darah. Bukankah itu sudah cukup?" -Robert

"Brengsekk.. apa ayah sudah gila? Kenapa ayah melakukan ini padaku? KENAPA.." -Jace

Teriak Jace emosi, bagaimana bisa ayahnya mengatakan itu dengan Teramat santai. Bagaimana bisa ayahnya mencelakai dirinya yang adalah anaknya sendiri.

"Ayah, setidaknya bawalah Jace kerumah sakit. Aku dan Jungkook tidak perlu, cukup Jace saja. Aku takut dia kenapa kenapa" -Taehyung

Mendengar ucapan kedua manusia di depannya itu membuat Robert semakin ingin tertawa. Bagaimana mungkin mereka masih belum paham kalau Robert telah mengibarkan bendera perang.

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Nov 26, 2023 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

Love And Revenge||JJK(M)~on goingTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon