Pengakuan

517 62 14
                                    

"Apa aku boleh meminjam bajumu?" Zhan bertanya setelah keluar dari kamar mandi. Menggunakan handuk hanya sampai pusar. Kebiasaan yang tentu tak mudah hilang.

"Eh ... Sayang, apa kau berniat menggodaku?"

"Oh, astaga!" Zhan berseru, lupa pada asetnya yang baru. Lekas saja ia berbalik memunggungi  Yibo. Mengulurkan tangan ke belakang. Meminta  Yibo untuk mengambilkan kaos untuknya.

Berjalan dengan buah dada rasanya beda. Setiap hari Zhan menjaga aset bawahnya agar tidak bergelantungan. Hari ini ia punya aset lain yang harus dijaga, memastikan gunung kembar yang ia bawa tidak erupsi.

Zhan benar-benar kewalahan dan kesal sekali. Menjadi perempuan ribetnya ampun-ampunan. Zhan harus mencari tubuhnya sendiri dan mencari cara untuk kembali ke sana. Ia tak betah berada di tubuh Yuna. Harus menyisir rambutnya yang panjang. Memakai make up yang tidak ia tahu caranya.

Di tempat  Yibo ada lipstik Yuna yang tertinggal. Barang itu yang harus Zhan pakai. Tanpa maskara, eyeliner, atau apapun itu. Tapi Zhan tak sudi memakai lipstik warna burgundy yang seperti warna bibir ibu tiri di drama televisi.
Ia meminta  Yibo membelikannya bedak bayi, lipgloss dan baby oil di supermarket terdekat. Karena itu yang biasa Zhan pakai diam-diam.

Sejarah baru tercipta hari ini. Tentang Yuna, primadona kampus yang selalu berpakaian terbuka. Memakai lipstik merah menyala, dan cara berjalan yang sangat sensual.

Menjadi Yuna yang natural, memakai kaos oblong dan celana kain yang ia pinjam dari  Yibo. Tidak memakai riasan tebal. Hanya mengandalkan bedak bayi dan pelembab bibir. Berjalan sedikit mengangkang dengan bahu tegap nyaris seperti binaragawan.

Yibo sampai berulang kali berdecak dalam hati. Bersyukur karena kekasihnya akhirnya menjadi wanita sederhana. Tidak menggoda para pria, dan ramah pada para wanita.

Setidaknya sampai mereka tiba di kelas, dan mendengar beberapa mahasiswa bergosip soal Zhan. Sebelumnya Yuna tak pernah tertarik pada pria itu. Tapi hari ini, mendengar nama Zhan disebut. Yuna langsung masuk ke dalam obrolan mereka untuk mencari tahu kabar terbaru tentang pria itu.

"Zhan overdosis minuman keras saat pesta ulang tahunnya dua hari yang lalu. Ia dirawat di klinik, tidak sadar sampai sekarang," jelas Bangchan yang langsung membuat Yuna menganga.

Ia langsung berbalik dari kerumunan, berlari pada  Yibo dan menyeret kekasihnya itu menuju parkiran.
"Kita harus menjenguk Zhan sekarang!"

.
.

Yibo benar-benar tidak mengerti jalan pikiran Yuna yang tiba-tiba memaksa  Yibo untuk mengantarnya ke rumah sakit tempat Zhan dirawat.

Ini terlalu di luar nalar, karena selama ini Yuna menganggap Zhan adalah saingan.

Yuna langsung berlari masuk ke lobi rumah sakit, bahkan sebelum  Yibo selesai membuka sabuk pengaman.  Yibo mengikuti langkah Yuna yang tergesa-gesa masuk ke lift. Memencet nomor lantai yang dituju. Setelah ia mendapat info dari Bangchan—sahabat Zhan—letak kamar Zhan dirawat.

Yuna tidak membuka pintu perlahan, tapi mendorongnya dengan keras. Seakan tak sabar untuk menemui Zhan di sana. Begitu melihat kedua orang tua Zhan duduk di sofa. Yuna langsung memeluk mereka. Menangis seperti anak gadis yang datang ke pelukan orang tuanya.

"Apa kau kekasih Zhan?" Ibu Zhan bertanya. Yuna mengangguk dan kembali memeluk perempuan paruh baya itu dengan erat.

Yibo yang melihat interaksi itu mencelos hatinya. Terlihat sekali kasih sayang Yuna pada kedua orang tua Zhan. Seolah mereka sudah saling mengenal sejak lama. Apa mungkin Yuna diam-diam menjalin kasih dengan Zhan di belakangnya.

Semua dugaan itu diperjelas, saat Yuna menghampiri tubuh Zhan yang terbaring. Mengusap-usap pipi dan rambutnya tanpa rasa sungkan.

Tepat di saat kesabaran  Yibo hampir meledak. Seorang perawat dengan nametag Dr. Park datang untuk memeriksa pasien. Meminta Yuna bergeser sebentar. Dengan antusias dan wajah khawatir yang tidak dibuat-buat Yuna bertanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 20, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Fucking CrocodileWhere stories live. Discover now