24

1.6K 89 2
                                    

"Jadi kapan daddy akan menjemput nya" Tanya Zaiden.

"Besok mungkin".

"Emang dia mau?" Tanya Aluna.

"Harus mau" Putus Allandrick, Kalau Ezza menolak tinggal di kurung saja dalam mension besarnya ini sampai dia mau kan gampang pikir Allandrick.

Aluna hanya ber oh ria saja membalas ucapan mutlak suaminya.

"Kalian beristirahat lah di kamar masing-masing"perintah Allandrick pada anak-anak dan istrinya.

Aluna dan Leo langsung pergi dari sana menuju kamarnya masing-masing. Leo jadi tak sabar menunggu hari esok.Zaiden masih diam di tempatnya.

Allandrick tau apa yang sedang putranya itu pikiran ia bangkit dari posisi dan menepuk pundak sang sulung.

"Masih belum ada petunjuk apapun selama 14 tahun ini tentang nya" Ucap Allandrick.

"Ku kira daddy melupakannya"Ucapnya sambil terkekeh pelan.

"Tak ada yang melupakannya dan tidak akan pernah.Beristirahat lah" Suruh Allandrick.

Zaiden bangkit dan berjalan ke luar dari sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Allandrick kembali kemeja kerjanya menatap bingkai kecil yang berisikan foto seseorang yang terselip di antara tumpukan berkas di meja kerjanya.

Tak mau larut dalam lamunannya Allandrick kembali mengerjakan tugas kantor nya.

......

Malam yang gelap telah terganti dengan langit cerah dengan sinar matahari yang hangat,pagi ini Allandrick sudah siap dengan baju kantor nya.

Ia dalam perjalanan menuju kantor seseorang, pandangannya menerawang keluar jendela menatap ramainya ibukota di jam-jam rawan seperti pagi ini.

Butuh waktu selama satu jum dari mension miliknya menuju tempat tujuan nya kali ini.

"Tuan kita sudah sampai" Ucap Edwin yang duduk di samping supir pribadi Allandrick.

Allandrick sadar dari lamunannya, ia menatap pintu mobil yang sudah di buka oleh salah seorang bodyguard nya ,tak mau membuang waktu Allandrick langsung keluar dari dalam mobil mewahnya tak lupa memakai kaca mata hitam miliknya.

Allandrick menatap bangunan 39 lantai itu dan nama dari perusahan itu sudah terpampang jelas di atas pintu masuk kantornys.

ZE'Z Corporation, perusahaan milik anak bungsunya menjadi tujuannya hari ini, dengan langkah tegas dan penuh wibawa Allandrick berjalan memasuki kantor tersebut di ikuti dengan para antek-antek nya.

Para karyawan yang melihat kedatangan salah satu keluarga orang terkaya di dunia itu menatap ke orang itu tapi sepersekian detik kemudian mereka kembali pada aktifitas nya masing-masing seolah sudah biasa bertemu dengannya, tak ada bisik-bisik heboh dari mereka, mereka hanya menunjukan sikap sopan santun dan berlalu begitu saja.

Mereka di tuntut untuk bekerja cepat, tepat, dan efisien saat semua tugas mereka selesai mereka bebas melakukan apapun asalkan tak merugikan perusahaan dan orang lain.

ZE'Z corporation menuntut pekerjanya mengutamakan logika dan fakta untuk mengurangi sesuatu yang sia-sia,contohnya apa dengan melihat orang terkaya di dunia mereka juga akan jadi kaya? Tidak kan? Untuk apa berdiri melihat mereka melintas sambil berbicara ini itu mereka tidak mendapatkan upah dengan itu so lebih baik memberikan sikap sopan santun dan melanjutkan tangung jawab masing-masing.

EZZA  [promise to be happy] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang