32

1.4K 93 28
                                    


♡𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ♡

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑉𝑜𝑡𝑒+𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛+𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤

★𝑇𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ★






Ezza menatap datar 5 orang pria berbadan kekar yang tiba-tiba masuk ke dalam kelas nya, membuat orang-orang yang ada di sana menatap ke arahnya begitu juga sahabat-sahabat nya.

"Siapa?" Tanya Ezza dingin.

"Saya Jek tuan muda,orang suruhan tuan besar" Ucap Jek sopan ia adalah ketua dari tim Alpha yang bertugas menjaga Ezza diam-diam.

"Maaf bila saya lancang tuan muda tapi saya boleh mengambil foto anda".

"Hm"dehem Ezza.

Jek benar-benar mengambil foto Ezza setelah itu mengirimkan nya kepada salah satu kontak di handphone nya.

"Saya akan berjaga di luar, Jika tuan muda membutuhkan sesuatu tolong panggil saya tuan".

"Ya".

Jek beserta antek-antek nya keluar dari dalam kelas Ezza tak lupa membungkuk sekilas di hadapan Ezza, mereka tak pergi hanya berjaga di luar pintu kelas Ezza sambil menunggu kedatangan Tuan besarnya.

Ezza menelusup kan kepalanya dalam lipatan tangan-Nya ia tiba-tiba saja merasa pusing.sedangkan ke lima sahabatnya masih sibuk dengan dunianya sendiri-sendiri.

Rafka, Farel, dan Felix yang sedang main game bersama Sagara yang sibuk dengan buku dengan handphone nya dan Vano yang asyik menatap keluar jendela entah apa yang pemuda itu lihat.

Kening Vano mengkerut saat melihat rombongan mobil hitam masuk ke dalam sekolahnya dan parkir di tempat khusus untuk guru dan staf sekolah yang kebetulan jendela kelasnya itu berhadapan dengan parkiran khusus dan lapangan sepak bola outdoor.

"Siapa?" Tanya Vano entah pada siapa membuat sahabat-sahabat nya yang lain juga menatap ke arah luar begitu pula dengan teman sekelasnya kecuali Ezza.

"Tuan Allandrick Elvander Walter" Ucap Farel saat Allandrick turun dari dalam mobilnya di ikuti oleh para bodyguard yang tak main-main banyaknya.

21 pria berbadan kekar dengan style hitam-hitam itu berjalan di samping kiri kanan Allandrick membuatnya jadi sorotan para siswa-siswi yang ada di sana.

Bisik-bisik juga mulai terdengar di kalangan siswa-siswi tak terkecuali yang ada di dalam kelas Ezza.

"Apakah ayahnya akan mengamuk?"Tanya Rafka pelan sambil menatap keempat sahabatnya itu.

"mungkin" jawab Vano.

"Bocah ini tertidur"Ucap Sagara menatap kearah Ezza.

"Biarkan saja nanti juga bangun sendiri"Balas acuh Felix.

Akhirnya kelas kembali tenang setelah Allandrick beserta anak buahnya masuk kedalam gedung sekolah.

Suara gelak tawa dan candaan mulai terdengar lagi di dalam kelas X Mipa A menjadikan suasana kelas yang seakan berubah menjadi pasar tradisional yang di penuhi pelanggan dengan suara-suara tawa dan candaan saling bersahut-sahutan.

Tapi,untuk keenam pemuda yang ada di sana hal itu seolah tak membuat mereka merasa terganggu justru mereka seolah memiliki ruang tersendiri yang membuat mereka tak terusik akan keributan di sekitar mereka, membuat mereka hanyut dalam dunianya sendiri-sendiri.

EZZA  [promise to be happy] Where stories live. Discover now