Nething

323 74 10
                                    

Mood Joshua sedang tidak bagus.

Itu yang bisa disimpulkan para member Seventeen, bukan tanpa alasan tapi sedari tadi Joshua hanya bersikap dingin, jika ditanya menjawab dengan ketus dan mudah sekali emosi. Entah apa yang terjadi, mereka memilih untuk tidak mendekati Joshua.

"Shua-hyung, gerakan mu belum terlalu detail. Kau mengangkat tangan terlalu rendah." Meskipun Hoshi tau bahwa mood Joshua sedang buruk, tapi yang ditekankan mereka selama proses latihan berbeda, serumit apapun masalah mereka harus tetap bersikap secara profesional.

Joshua sendiri hanya mengangguk, tak lama mereka kembali berlatih, akan tetapi Joshua tetap melakukan kesalahan yang sama secara berulang.

"Hao, kau benarkan gerakan Joshua-hyung!" Hoshi yang sudah greget dengan Joshua pun langsung menyuruh Minghao untuk mengoreksi gerakan Joshua.

"Tidak perlu! Aku bisa sendiri," Joshua berujar dengan sinis. Member lain hanya menatap itu dengan tatapan heran, terlihat jelas Joshua berkali - kali lipat lebih sinis kepada Minghao. Mereka menyadari itu, sejak dua hari yang lalu bahkan mereka tidak melihat Joshua dan Minghao bertegur sapa. Akan tetapi, jika dilihat dari sisi Minghao dia terlampau tenang atau mungkin tidak sadar?

"Kita istirahat dulu saja, 30 menit kembali lagi kesini." Scoups yang merasa suasana agak mulai panas dan tidak akan kondusif jika melanjutkan latihan akhirnya menyuruh mereka beristirahat sejenak. Para member hanya mengangguk dan mulai berpencar.

Joshua sendiri memilih untuk pergi ke toilet dan duduk dibalkon yang memang ada di gedung Hybe. Untung saja saat ini balkon terlihat sepi, Joshua bisa menenagkan pikirannya disini.

Pikirannya melayang kepada kejadian beberapa hari lalu, dimana Jisoo yang mengorek informasi mengenai Minghao pada dirinya, jujur saja ada perasaan tak nyaman saat membayangkan bahwa Minghao dan Jisoo akan menjalin hubungan, dia tidak rela. Sebenarnya Joshua merasa bersalah karena hal yang sebenarnya bukan masalah besar ini bisa berakibat buruk pada emosinya dan membuat membernya kesulitan. Tanpa sadar dirinya mengacak rambutnya frustasi.

"Kau ada masalah ya, hyung?" Joshua menoleh menemukan Dokyeom yang ikut duduk disebelahnya sembari membawakan secangkir americano. Joshua menerimanya.

"Bukan masalah serius," Joshua menjawab sekenanya.

Dokyeom hanya mengangguk - ngangguk kan kepalanya. "Kau tau, terkadang berbagi itu bukan hal yang buruk. Dari pada memendam sendirian kau bisa ceritakan masalahmu kepadaku hyung."

Dokyeom mode serius, Joshua bisa merasakannya. Jika Dokyeom sudah begini berarti efek yang ditimbulkan Joshua memang sudah menganggu para membernya, sampai membernya itu menemui dan berbicara kepadanya begini.

"Kyeom-ah, bagaimana perasaanmu saat orang yang kau sukai malah menyukai orang lain?"

Dokyeom tidak langsung menjawab pertanyaan Joshua, dia malah menatap Joshua dengan penuh selidik. "Kau sedang mendekati seseorang hyung?"

Joshua mengelengkan kepalanya. "Jawab saja!"

"Aku akan berusaha melupakanya dan membiarkannya bahagia, bagaimanapun itu masalah hati bukan?"

"Termasuk jika orang yang disukainya adalah orang terdekatmu sekalipun?"

Dokyeom semakin menyeritkan keningnya. "Hyung, bicarakan dengan jelas agar aku mengerti, jangan bermain filosofi seperti ini."

Joshua menghela nafas kasar. "Aku rasa Jisoo menyukai Minghao."

Dokyeom melotot terkejut, untung saja dia tidak sedang meminum minumannya, jika iya mungkin minumannya akan tersebur keluar.

SUNFLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang