3. Niskala Justin

272 42 13
                                    

Asteria sudah benar-benar lulus sekarang, akhirnya setelah berjuang selama beberapa bulan mengerjakan skripsi, Asteria lulus juga

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Asteria sudah benar-benar lulus sekarang, akhirnya setelah berjuang selama beberapa bulan mengerjakan skripsi, Asteria lulus juga. Meski Asteria punya Dosen Pembimbing yang amat menyebalkan sampai buat Asteria stress, Asteria lulus dengan nilai terbaik atau cumlaude , ya ada untungnya juga dapat Dospem seperti Jinan.

Memang sih 3 bulan stress nya tak tertolong, tapi semenjak Asteria menikah dengan suami palsu nya yang baru yaitu si tampan Vian, stress nya Asteria terhadap skripsi berkurang. Vian dengan pemikirannya yang dewasa serta sikapnya yang sangat romantis, buat Asteria tenang. Bahkan jika hari sudah memasuki hari Selasa dan Sabtu, mood Asteria jadi bagus terus, karena di hari itu ia akan bertemu Vian.

Karena sudah lulus dari Kuliahnya, Asteria butuh pemasukan lebih untuk hidup. Kini Asteria sedang berjalan memasuki sebuah Café yang tentunya sangat Aesthetic dan bagus untuk dijadikan tempat ngopi. Namun Asteria bingung, kenapa Café yang indah ini sangat sepi pengunjung? Hanya ada beberapa pelayan saja.

"Mbak Asteria ya?" sambut seorang pelayan yang membuat Asteria terkejut.

"Eh? Iya mas."

Pelayan tersebut tersenyum, "Ayo ikut saya mbak? Client mbak sudah menunggu." Ucap Pelayan tersebut tanpa bas abasi.

Meski masih kebingungan, Asteria berjalan mengikuti pelayan laki-laki tersebut. Asteria berpikir positif, mungkin Café yang indah ini lagi sepi yang datang dan pelayan laki-laki ini adalah orang suruhan Javas. Maka nya Asteria tanpa pikir panjang mengikuti pelayan tersebut.

Sepanjang perjalanan mengikuti Pelayan tersebut, Asteria udah kayak orang kampungan saja, soalnya Asteria terkagum-kagum oleh suasana Café yang semakin masuk ke dalam semakin indah saja, makanya daritadi Asteria lirik kanan – kiri sambal bergumam, "Wah".

'Dug!'

"Aduh!!!", Asteria meringgis tatkala ia menabrak punggung pelayan laki-laki tadi. "Duh maaf Mas!" ujar Asteria.

Bodo amat sih kalau si Mas Pelayan ini enggak maafin Asteria karena udah nabrak punggung nya, soalnya salah Pelayan itu sendiri sih, ngapain tiba-tiba berhenti? Harus nya kan pake aba-aba dulu.

"Enggak apa – apa, mbak." Jawab Pelayan itu disertai senyuman.

Pelayan tersebut membuka kan sebuah pintu, lagi-lagi Asteria kagum melihat isi ruangan yang baru saja Pelayan tersebut buka kan. "Silahkan masuk, mbak!"

"Baik mas, terima kasih ya."

Asteria masuk ke dalam ruangan itu, Asteria tersenyum senang, Asteria sudah sangat yakin bahwa klien nya kali ini akan bersifat seperti Vian. Soalnya manis banget ajak Asteria bertemu di Café yang sangat indah. Apalagi sebelum Javas menjelaskan siapa laki-laki ini, Asteria sudah terlebih dahulu menandatangi Kontrak, karena Asteria percaya bahwa Javas pasti memilihkan laki-laki yang setara seperti Vian. Duh Asteria enggak sabar ingin bertemu dengan laki-laki Bernama 'Samara' itu.

Hi, Husband!Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon