7. Perihal Cucu

250 34 14
                                    

"Mantu ku yang cantik sudah datang

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Mantu ku yang cantik sudah datang."

Sambutan hangat dari Liliana, Ibu dari Jinan kini mampu membuat Asteria bahagia. Setiap kali Asteria mengunjungi para mertuanya, Asteria selalu bersemangat. Menurut Asteria para Ibu mertuanya adalah Perempuan – Perempuan yang baik meskipun dengan karakter yang berbeda.

Liliana, Ibu Jinan selalu bertutur kata dengan baik dan lembut, selalu memanjakan Asteria, dan mampu membuat Asteria merasakan kembali bagaimana disayangi oleh seorang Ibu. Sedangkan Ibu dari Justin yaitu Diana, merupakan Ibu-Ibu yang gaul, bahkan Asteria dengan Ibu-nya Justin seperti Bestie saja, contohnya jika Asteria mengeluh tentang Justin, maka Diana akan setuju dengan Asteria dan berakhir Justin dimarahi oleh Ibu-nya. Namun berbeda dengan Vian, sayang sekali Ibu Vian sudah meninggal disaat Vian masih kecil, jika masih ada, mungkin Ibu-nya Vian yang akan jadi Ibu mertua Favorit Asteria. Ya bayangkan saja, anaknya juga sudah semanis itu, bagaimana dengan Ibu-nya? ada juga Papa-nya Vian, itu juga Asteria jarang bertemu karena Papa-nya Vian kini tinggal di Korea.

"Mama, apa kabar?" ujar Asteria kemudian memeluk Liliana yang kini berada di kursi roda.

"Kalau mantu ku yang cantik ini datang, sudah pasti mama baik – baik saja." Balas Liliana dengan mengelus sayang rambut Asteria.

Asteria tersenyum,"Ah mama bisa aja."

Kadang Asteria suka bertanya – tanya, apa benar Jinan anaknya Liliana? Soalnya Jinan sama Liliana beda jauh banget sifatnya. Liliana selalu bersikap manis, sedangkan Jinan? Duh mendekati manis saja jauh berbeda.

"Ekhem."

Asteria melepaskan pelukannya saat mendengar suara deheman Jinan, ya meski hanya deheman, Asteria sudah tahu artinya. Itu artinya bahwa Jinan mau mengatakan sesuatu. Sungguh istri yang pengertian sekali Asteria ini.

Benar saja, setelah Asteria melepaskan pelukannya dari Liliana, giliran Jinan yang memeluk Ibu-nya itu. "Romeo-nya mama, makin ganteng aja."

Berbeda dengan Asteria yang akan malu – malu jika di puji oleh Liliana, respon Jinan hanya biasa aja, bisa dikatakan tidak ada respon. Benar – benar kaku sekali.

"Kalian pasti capek banget ya harus mengunjungi Mama jauh sekali? Ayo makan dulu? Kebetulan Bi Ina sudah memasak."

Memang Jinan dan Liliana tidak tinggal bersama lagi. Liliana meminta pada Jinan ingin tinggal di sebuah pendesaan yang sejuk, sedangkan Jinan tinggal di Kota karena pekerjaannya. Bisa saja sebenarnya Jinan tinggal dengan Ibu-nya tapi Liliana yang memaksa Jinan untuk tetap tinggal di Kota, meskipun Liliana sudah tidak sesehat dulu. Liliana memilih tinggal bersama Bi Ina yang merupakan pembantu setianya.

"Gak kok ma, gak cape sama sekali dan gak lapar juga. Tapi karena mama dan bi ina udah masak, aku jadi lapar."

"Bohong. Saya sedari tadi dengar suara perut kamu, Asteria." Celetuk Jinan.

Hi, Husband!Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu