WAT - 8

5.2K 427 16
                                    

𝐖𝐞 𝐀𝐫𝐞 𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬!

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐟𝐨𝐫 𝐚𝐥𝐥❤

🐾🐾🐾


Acara camping refreshing yang diadakan selama tiga hari dua malam akhirnya selesai juga.

Saat ini seluruh siswa dan guru-guru sudah duduk di temlat duduk masing-masing untuk persiapan pulang.

Geo dan Faro lagi-lagi duduk satu tempat, namun di perjalanan pulang kali ini tempat duduk di bebaskan oleh para guru hingga regu Faro memutuskan untuk duduk berdekatan.

Oh ya, setelah kejadian Geo yang kambuh dan Faro yang berkata jujur membuat hubungan Geo dan Geng Faro membaik. Yah, meskipun masih sering nenyuruh-nyuruh Geo ini dan itu, mereka semua terlihat lebih baik pada Geo. Bahkan sekarang terkesan seperti mereka ada di circle yang sama.

"Kak Gege, mau ngemil nggak kak? Janu ada kripik singkong nih, mau?" tawar Janu si anak kelas 10 dari sela tempat duduk Geo.

Bisa dilihat anak itu tampak ragu, namun Faro yang tahu gelagat Geo tentu saja langsung menegur anak itu.

"Kalo mau ambil aja. Lagian Januar juga ikhlas kok nawarin lo." ucap Faro. Dan setelahnya Geo pun mencomot keripik itu dari wadahnya.

"Makasi ya Janu.."

"Sama-sama kak. Sans aja.."

Sepanjang perjalanan ini memang lebih banyak diisi dengan keheningan sebab rasa lelah dari para siswa, mungkin hanya regu Faro saja yang agak berisik. Mereka semua seperti tak pernah kehabisan tenaga, bahkan tak ada yang terlihat kelelahan sedikitpun.

Berbeda dengan anggota regunya yang terdengar sedikit grasak-grusuk, dia sendiri malah diam saja sembari memperhatikan jalanan. Kebetulan saat ini Faro duduk di sisi jendela, jadi dia bisa melihat-lihat ke luar.

"Huft, ngeliat jalanan bikin gue jadi ngantuk." keluh Faro sembari membenarkan duduknya.

Tadinya, ia berniat tidur dengan bahu Geo sebagai sandarannya seperti biasa. Namun, baru juga akan berbicara ia lebih dulu melihat Geo yang menunduk dan terkantuk-kantuk. Hal itu tentu mengundang kekehan Faro.

"Ge.. Ge.. Padahal lo bisa tidur ke gue. Tapi lo malah tidur kayak gitu.."

"Apa nggak pegel ya?" gumam Faro.

Dengan gerakan yang hati-hati Faro memindahkan kepala Geo ke pundaknya supaya anak itu bisa lebih nyaman. Geo sempat menggeliat ketika Faro selesai menempatkan kepala Geo di pundaknya, namun ternyata anak itu tak bangun. Dia hanya menyamankan tidurnya lagi di pundak Faro.

Melihatnya membuat Faro terkekeh. Rasanya sikap Geo saat ini sungguh menghiburnya. Padahal dulu Faro selalu saja tak suka tiap melihat anak itu karena wajahnya selalu mengingatkan Faro pada sosok Zeo.

"Ni anak lucunya kayak anjas." komentar Faro sembari tersenyum simpul.

Tanpa Faro sadari Arky ternyata memperhatikan kegiatan Faro dari sela tempat duduknya yang ada di depan Faro. Arky kemudian menatap kearah jalanan yang agak sepi itu.

Hati Arky merasa sedikit tenang ketika melihat bagaimana sahabatnya tersenyum seperti itu. Walaupun dahulu sempat begitu membenci Geo, tak menutup kemungkinan bukan jika nantinya Faro membuka hati untuk anak itu?

Lagian ia juga tak masalah dengan itu, asalkan Faro bahagia ia pasti akan mendukung apapun keputusan Faro nantinya.

"Andai Anjas dan Bian tau lo bisa senyum lagi. Mereka pasti bahagia juga Far.. Gue yakin mereka juga bakal bahagia kayak gue sekarang ini." batin Arky sembari dirinya tersenyum senang.

WE ARE TWINS! (End) Where stories live. Discover now