WAT - 21

3.1K 275 40
                                    

𝐖𝐞 𝐀𝐫𝐞 𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬!

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐟𝐨𝐫 𝐚𝐥𝐥❤

🐾🐾🐾




"KETERLALUAN LO GE!!" teriak Arky ketika baru saja dirinya menarik Geo kedalam mobil.

"Bisa-bisanya lo diem aja padahal cerita yang baru gue denger ini bikin gue takut.." Arky menunjuk tepat di wajah Geo.

Ia tak habis pikir dengen Geo yang bisa se-santai itu dengan keadaannya yang tidak bisa di bilang baik-baik saja.

"Umumnya penyakit seperti ini memang sangat sulit di prediksi. Terakhir ketika saya menangani seseorang dengan penyakit seperti ini, dia masih bisa bercanda dengan saya saat cek Up, namun esoknya pasien itu tak bangun lagi dan keluarganya mengirimkan pesan jika dia ditemukan meninggal dunia di kamarnya," jelas Denis pada Geo dan Arky.

"Lo kira gue, Faro, Deon, sama Gian tuh apaan? Ini bukan cuma penyakit flu yang bisa sembuh sendiri Ge! Lo denger kan tadi? Meninggal!"

"Lo bisa meninggal kapan aja!!"

Arky menutup wajahnya yang saat ini di penuhi air mata.

Bagaimana tidak? Arky sudah mengalami banyak kehilangan di hidupnya, begitupun ketiga sahabatnya. Jika mendengar kabar akan kehilangan lagi kira-kira bagaimana rasanya?

Yap. Tentu saja hancur.

"Gege nggak bilang karena Gege nggak mau kehilangan kalian. Keluarga Gege nggak pernah terima Gege karena Gege tuli sama bodoh, Gege cuma takut kalian nggak mau terima karena penyakit Gege ini.." ucap Geo dengan isak tangis. Geo hanya bodoh ketika belajar, ia bukan idiot yang tidak akan mengerti apa itu peduli dan tidak peduli.

Geo tahu betul, selama hidup dirinya hanya di terima sang Bunda. Itupun hanya setengah saja, sisanya Bundanya pun merasakan hal yang sama dengan keluarga lain.

Malu.

"Waktu kecil Gege nggak diajak Bunda sama Ayah ke ulang tahun Opa karena mereka malu punya Gege. Sejak saat itu Gege ngerti, keadaan Gege belum tentu bisa di terima sama semua orang,"

"Waktu Om Denis ngasih tau keadaan Gege rasanya Gege nggak bisa lagi berharap sama siapapun. Gege takut ditinggalin.. Gege takut nggak diterima siapapun." Geo berbicara dengan seluruh kekuatan dalam dirinya.

Tidak mudah menghadapi kenyataan dari hasil kesehatannya saat ini. Rasanya Geo ingin memberitahukan kepada keluarganya supaya mereka bisa memberikan kasih sayang pada orang sekarat macam Geo, tapi harapan Geo terlalu tinggi karena dia tak pernah sekalipun di terima. Dan dengan berita ini, bukankah dirinya bisa saja akan di buang?

"Salah kalo lo ngira kita nggak akan nerima lo. Lo itu udah jadi bagian dari kita. Lo udah jadi satu dengan circle kita Ge.."

Grep

Detik itu juga Arky memeluk Geo yang tampak tengah terpuruk. Tadi mereka berdua sudah mendengar detail keadaan Geo dari Denis, dan jujur Geo rasanya ingin meraung-raung saja.

Dia masih ingin hidup. Dia masih ingin mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Dia juga masih ingin bersama dengan Zeo kembarannya. Tapi, keadaannya berkata lain.

"Gege masih mau jadi anaknya ayah dam bunda, Gege juga masih mau jadi kembarannya Zeze dan juga bagian dari kalian. Tapi, tadi Arky denger sendiri kan?"

"Gege itu udah nggak berguna.."

"Hidup Gege cuma jadi beban orang lain.." ucap anak itu dengan tubuh yang bergetar karena tangis.

WE ARE TWINS! (End) Where stories live. Discover now