5-Explore THS

45 12 8
                                    

Happy Reading

2. Berkeliling lah ke seluruh penjuru Treasure High School dan tuliskan hal paling menarik yang kamu temukan!

Bertepatan dengan selesainya membaca pertanyaan kedua, terdengar suara yang menarik atensi mereka.

"Nomor satu nya sudah selesai?"

Pertanyaan tersebut sontak membuat para anggota IC tingkat X mengalihkan atensi dari tablet pada si pe nanya. Dia Ganesh. Entah bagaimana dia tiba-tiba berada di sana. Di belakang Averyl.

"Sudah, Kak," jawab mereka serempak.

"Kalau begitu, ayo! Langsung kerjakan nomor dua yang akan ditemani oleh saya dan empat rekan saya," ajak Ganesh seraya beranjak dari sana.

Bagaimana dia bisa tahu bahwa nomor dua nya keliling THS? Karena daftar kegiatan anak-anak X IC itu dibuat oleh Ganesh dan Loovany. Sementara sisanya di buat oleh anggota OSIS lain.

Diikuti oleh dua belas peserta MPLT dan empat rekan OSIS nya yang terdiri dari dua perempuan dan dua laki-laki. Hanya satu sosok laki-laki yang familiar di ingatan Ryuka. Tiga lain nya terasa asing karena memang baru pertama kali Ryuka melihat mereka.

Laki-laki yang familiar itu tentu saja Ryuka ingat! Dia yang meminta Ryuka untuk memberikan tas berisi kotak bekal pada Averyl pagi tadi. Dia Naresh Wiratama. Salah satu anggota OSIS pendamping tim IC.

Anggota yang baru bergabung dengan THS dan juga IC itu digiring mengelilingi satu sekolah. Mulai dari menelusuri gedung utama atau Golden, perpustakaan utama, lapangan-lapangan outdoor, UKS, hingga kini mereka berada di hadapan empat gedung besar nan tinggi.

"Seperti yang kalian ketahui, THS memiliki lima gedung besar. Pertama tadi Golden, lalu yang empat nya ada di hadapan kita," ujar Ganesh.

Setiap anggota OSIS pendamping diberi giliran untuk menjelaskan fasilitas-fasilitas yang ada di Treasure High School. Sekarang giliran Naresh untuk menjelaskan. Dia menyambung ujaran Ganesh, menunjuk gedung paling kiri.

"Itu adalah Lithe atau gedung ekstrakurikuler. Di sana terdapat berbagai macam tempat untuk ekskul. Ada swimming pool, lapangan indoor, ruang PMR, ruang kesenian, bahkan ruang OSIS juga sebenarnya ada di sana," jelas Naresh dengan nada ramah. Senyuman juga sempat terpatri di wajahnya. Dia tidak ingin memberikan first impressions yang tidak mengenakkan untuk para adik kelas nya.

"Kak! Di sini ekskul nya ada apa aja?" tanya Luna semangat. Harap-harap ada ekstrakurikuler dance.

"Kalo untuk itu nanti kalian bisa lihat sendiri ketika demo ekstrakurikuler di hari penutupan MPLT ya!" jawab salah satu anggota OSIS perempuan. Dari name tag nya, bisa disimpulkan dia di panggil Clarina.

Luna mengangguk mengerti. "Okay makasih, Kak!"

Clarina tersenyum. "Kalian seperti nya sudah tidak sabar ya untuk melihat demo tersebut?"

"Banget, Kak!" seru beberapa dari mereka membuat yang lainnya terkekeh pelan.

"Ditunggu aja, pokoknya kalian pasti bingung mau masuk ekskul apa. Soalnya waktu demo keren-keren semua!" sahut Naresh.

Satu teman laki-laki nya menepuk bahu Naresh. "Iya kayak lo! Galau, uring-uringan gak jelas beberapa hari bingung mikirin pengen masuk ekskul mana."

Ada ada saja. Semua yang mendengar sontak tertawa renyah. Hanya Averyl yang menyunggingkan senyum tipis. Dari tadi gadis itu juga memasang wajah datar. Tidak terlalu banyak mengeluarkan suara seperti yang lain.

Naresh yang melihat senyum tipis Averyl, sudut bibirnya ikut tertarik begitu saja. Percayalah, senyum Averyl walaupun terkadang tipis, kecil, atau hanya sekilas, tetap manis! Naresh saja tidak kuat!

99 Isn't 100 (On Going) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant