[ 18.] Masalah Baru

530 77 15
                                    

Happy reading◉‿◉

✯✯✯

Mata tajam, legam bak elang itu fokus pada layar didepannya. Sesekali bibir tebal, berwarna agak pink itu bergumam. Mengucapkan tiap kata yang tertera pada layar komputer.

Tangannya segera menekan mouse, kala menemukan jawaban yang tepat. Bibirnya sedikit tersungging, melihat kolom jawaban yang hampir terisi penuh. Dari 50 soal yang harus di kerjakan, hanya tinggal tersisa 5 soal lagi. Dalam kurun waktu kurang lebih 45 menit, cowok itu dapat menyelesaikan semuanya.

Setelah beberapa menit, hembusan napas terdengar jelas keluar dari hidung mancung nya. Magnesium, menekan kotak hijau yang menandai, bahwa jawabannya sudah terkirim.

Cowok gondrong itu menggerakkan lehernya kearah kanan-kiri, merenggangkan rasa pegal. Selama ia mengisi soal, Magnesium sama sekali tidak pernah menoleh. Mata dan kepalanya fokus ke depan. Padahal, cowok itu juga mendengar berbagai aktivitas diruangan ini.

Seperti, bisik-bisik seseorang meminta contekan, beberapa kali pulpen atau pensil yang jatuh, entah sengaja atau tidak. Robekan kertas kotretan. Kesalahan dalam sistem komputer beberapa siswa. Tapi, semua itu sama sekali tidak membuat atensinya berpaling.

Hingga kemudian suara grasak-grusuk orang-orang berlarian memecah fokus nya. Cowok itu menoleh kearah jendela dekat koridor kelas. Terlihat oleh mata legam nya, orang-orang berhamburan keluar dengan wajah panik.

"Gue takut, mending kita ke kelas aja."

"Sumpah, tadi bikin tegang."

"Kaget banget, kan!!"

"Gue lagi ngerjain, malah ada lemparan batu."

"Katanya, Selenium kena."

Kalimat terakhir yang mampu Magnesium dengar, membuat tubuhnya mematung.

"Ibu boleh tanya, kalian kenapa lari-lari begian?" Bu Lidia mencegat salah seorang siswi yang kebetulan berlari dekat pintu ruangan.

"Itu Bu, diruang fisika ada yang ngelempar batu kena jendela. Tapi, kita nggak tau siapa, pelakunya!!"

Guru kimia itu mengangguk, berjalan kembali ke dalam ruangan setelah mengucapkan kata terimakasih.

"Anak-anak, mohon ketenangan nya. Kalian, jangan ada yang keluar kelas dulu yah. Ibu akan cek keruangan sebelah," peringat Bu Lidia berusaha tetap tenang. Ia tidak mau anak muridnya ikutan panik.

Citt

Terdengar gesekan kursi yang di dorong. Selanjutnya semua mata menuju kearah Magnesium. Bu Lidia membulatkan kedua matanya, ketika seorang pemuda bertubuh jangkung itu melewati nya begitu saja.

"Magnesium, mau kemana kamu?" teriak wanita itu bertanya. Walaupun begitu, Magnesium tak menggubris nya. Pemuda jangkung itu, berlari cepat, membelokkan tubuhnya kearah ruang fisika.

Kedua kaki panjangnya melangkah cepat, tidak, ini sedikit berlari. Magnesium, dengan cepat masuk kedalam ruangan yang bertuliskan 'Tes Fisika.' Matanya menyusuri ruangan tersebut yang sedikit kacau. Murid-murid berhamburan hendak keluar, kursi-kursi yang jatuh, dan berbagai ransel yang berceceran dilantai.

Helium High School [HHS]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang