Bab 8

847 22 1
                                    

Sekarang jam menunjuk pukul 8.30 malam, semua penghuni Apartemen telah tidur. Genk Charming Angle beserta Sona, Shion, dan Tsubaki juga telah pulang. Tetapi Naruto tidak tidur, lebih tepatnya terbangun. Melihat para penghuni apartemen tertidur dia berpikir untuk kabur.

'Apa aku kabur saja ya?'

Kebetulan sekali jarak kamar dan pintu keluar jauh apa lagi kunci pintu keluar selalu menempel. Naruto membuka kunci pintu itu tetapi Naruto kesusahan sehingga sangat berisik. Karena kamar Yasaka paling dekat dari pintu keluar, Yasaka terbangun karena hal itu ia mengira ada pencuri. Bermodalkan tongkat golf ia keluar dari kamarnya. Setelah keluar kamar ia langsung melihat Naruto yang kesusahan membuka pintu.

"Hei apa yang kamu lakukan Naru? Kamu mau kabur ya?" Tanya Yasaka Curiga.

"E-Eh tidak kok ba-san Naru hanya mau mengunci pintu, tadi tidak terkunci soalnya." Alibi Naruto yang terkaget melihat Yasaka.

"Tidak usah berbohong! Ba-san sudah mengunci pintu itu. Sini kamu!!" Marah Yasaka.

Naruto berjalan kearah Yasaka dengan tertunduk karena takut dipukul menggunakan stik golf itu.

"Kamu ingin kabur kan?" Tanya Yasaka.

"Ti-tidak ba-san." Jawab Naruto ketakutan.

"Tidak usah berbohong kamu!" Yasaka marah dan mengangkat kepala Naruto menggunakan stik golf yang ia pegang. Dia melihat telinga dan hidung Naruto yang memerah.

"Telinga dan hidungmu saja memerah kamu pasti berbohong! Kamu pantas mendapat hukuman!" Lanjut Yasaka dan menurunkan kembali kepala Naruto.

Yasaka menarik Naruto ke kamarnya tapi ia lupa menutup pintu kamarnya. Yasaka mencari tali. Melihat Yasaka yang sibuk dia ingin mencoba kabur lagi, apalagi pintu keluar tadi sudah berhasil dibukanya. Dia berlari tanpa suara dan membuka pintu keluar. Naruto berhasil keluar tanpa Yasaka sadari. Dia lanjut pergi keluar. Saat di luar dia memutuskan untuk lari sejauh mungkin. Di perjalanan dia bertemu dengan Mikoto yang keluar dari supermarket, Mikoto yang melihat Naruto duluan langsung menyapa Naruto.

"Halo Naruto, kok kamu tidak pernah kelihatan lagi disini? Padahal ba-san terus mencarimu."

"Eh iya ba-san, Naru tersebar dan lupa jalan pulang." Bohong Naruto.

"Tubuhmu menggigil cuaca malam tidak bagus untuk anak kecil sepertimu, Ayolah Naru kamu mau ya tinggal bersama ba-san, ba-san punya 2 anak perempuan loh, pasti mereka senang punya teman bermain baru." Ucap Mikoto.

"Naru takut merepotkan ba-san."

"Siapa bilang? Malah ba-san senang punya anak laki-laki di rumah. Kamu mau kan?" Ucap Mikoto.

"Baiklah kalau tidak merepotkan, Naru mau saja." Ucap Naruto.

"Yey, kalau begitu mulai sekarang jangan panggil ba-san lagi tapi panggil ka-chan ya."

"I-iya ba eh ka-ka-chan."

Mikoto langsung memeluk Naruto dan menggeser gesekan pipinya ke pipi Naruto karena kegirangan memiliki anak baru. Tetapi Mikoto tiba-tiba terangsang.

'Kenapa aku terangsang ya? Ah sudah lah lebih baik aku ke stasiun untuk kembali ke Konoha, Pasti Satsuki-chan dan Itashi-chan senang aku membawa Naruto. (Mikoto janda cuy)

"Kalau begitu kita langsung ke konoha ya menggunakan Shinkansen." Ucap Mikoto.

"Shinkasen itu apa ba eh ka-chan?" Tanya Naruto.

"Itu adalah kereta cepat ayo kita segera ke stasiun."

Skip sudah sampai depan rumah Mikoto.

"Nah Naru-chan ini lah rumah ka-chan."

"Wah besar sekali ka-chan."

"Iya dong, ayo kita masuk Naru-chan!"

Mikoto langsung memanggil itashi untuk membuka gerbang. Itashi datang bersama Satsuki untuk membuka gerbang pagar.

"Yey ka-chan sudah pulang." Ucap girang Satsuki yang berjalan di depan Itashi.

Ketika sudah sampai depan pagar dia berhenti kegirangan karena kebingungan melihat Naruto.

Mereka sudah masuk kedalam rumah dan Satsuki serta Itashi selalu curi-curi pandang ke arah Naruto.

"Ka-chan dia siapa?" Ucap Satsuki menunjuk Naruto.

"Ah iya, Ini Naru-chan dia sekarang menjadi bagian keluarga kita." Mikoto menceritakan tentang pertemuannya

"Hai aku Naruto salam kenal." Ucap Naruto.

"Nama nee-san Uchiha Itashi panggil saja Ita-nee." Ucap Itashi(12 tahun).

Itashi cukup senang karena memiliki adik laki-laki. Melihat putri sulungnya  tidak bermimik aneh Mikoto hanya bingung karena setiap memegang Naruto pasti dia terangsang dan hal itu tidak terjadi pada putrinya. Tiba-tiba Satsuki memperkenalkan namanya.

"Kalau aku Uchiha Satsuki, umurku 10 tahun salam kenal." Ucap Satsuki agak bersemangat karena temannya hanya sedikit dan tidak memeliki teman laki-laki.

Mikoto dan Itashi sedikit terkejut melihat Satsuki yang biasanya dingin kalau bersama temannya apa lagi dengan orang baru.

"Aku Naruto umurku 8 tahun salam kenal Ita-nee Satsuki."

"Umurmu di bawahku kamu juga harus memanggilku nee-san." Ucap Satsuki Tidak terima dengan panggilan Naruto kepadanya.

"Baiklah Nee-san."

"Kalau begitu mari kita tidur sudah sangat malam dan besok Naru-chan ikut ka-chan ya kita akan daftar ke sekolah barumu. Kamu tidur sama ka-chan ya." Ucap Mikoto.

"Eh kalau begitu aku juga mau tidur di kamar ka-chan." Ucap Satsuki.

"Yasudah ayo."

Mereka masuk kedalam kamar Mikoto sedangkan Itashi ke kamarnya sendiri. Di dalam kamar Naruto dan Satsuki langsung naik keatas kasur sedangkan Mikoto mengganti baju di kamar mandi. Setelah selesai mengganti baju Mikoto keluar dan kamar mandi dan dia sedikit terkejut melihat putrinya tertawa bersama Naruto karena dia tahu bahwa Satsuki anak yang pendiam dan kalem.

"Baiklah ayo kita tidur." Ucap Mikoto mematikan lampu.

"Naru-chan sini peluk Nee-chan." Ucap Satsuki yang sudah memeluk Naruto duluan.

Naruto hanya menuruti saja dan memeluk Satsuki. Mikoto yang melihat tingkah mereka hanya tersenyum senang karena kehadiran Naruto membuat Satsuki lebih ceria.

TBC

Off dulu lemonnya bos kasian Naruto patah nanti titidnya

Jangan lupa vote dan follow




Naruto: TemptressWhere stories live. Discover now