Bab-13: Happy Wedding

424 54 9
                                    

Naruhina Alternative Universe

***

Hiashi dan Hanabi menatap takjub penampilan Hinata yang sudah siap dengan kimono dan riasan pernikahannya. Hiashi sampai meneteskan air mata harunya, Hinata sangat terlihat seperti istrinya saat mereka menikah dahulu.

"Astaga Nee-chan, kau sangat cantik!" seru Hanabi lalu menyerahkan bingkai foto mendiang ibunya kepada Hiashi.

Hinata melihat foto itu lalu tersenyum tipis dan Hanabi tiba-tiba menerjang tubuhnya dan diiringi isak tangis.

"Akhirnya Nee-chan, kau tidak akan menanggung beban yang berat lagi." ucap Hanabi yang masih memeluk Hinata erat.

Hinata menepuk-nepuk punggung Hanabi, "Hei kau tidak seperti biasanya," ucap Hinata dengan kekehan kecil.

"Semoga kau bisa bahagia dengan pernikahan ini Nee-chan, aku sangat berharap kau dan Naruto-nii bisa bersama selamanya." lanjut Hanabi ia melepaskan pelukannya tetapi sesegukkannya masih terdengar.

Hanabi sangat bahagia saat mendengar kabar jika Hinata menerima pernikahan perjodohan dari ayahnya. Hanabi sangat tau struggle yang dialami Hinata selama ini, bukannya ia tidak bisa membantu Hinata hanya saja Hanabi sadar dengan kemampuannya tidak akan setara dengan Hinata yang selalu berada di atasnya. Ia sungguh sangat berharap Hinata bisa bahagia di dalam pernikahan ini.

"Maafkan ayah Hinata karena ayah, kau terpaksa melakukan semua ini." ucap Ayahnya sesal, ia menggenggam erat bingkai foto Hikari.

"Ayah selalu berdoa untuk kebahagiaanmu Hinata, ayah berharap kau bisa manjalani pernikahan ini dengan semestinya. Ayah sangat percaya Naruto merupakan laki-laki yang sangat baik, semoga kau mau belajar menerimanya." lanjut Hiashi menatap Hinata penuh arti.

Hinata mengehela napasnya dalam diam. Semua orang mendoakannya untuk bahagia dalam pernikahan ini. Hinata ragu bahagianya bukan berada di pernikahan ini. Bahkan ia sendiri yang mengngajukan proposal pernikahan kepada Naruto.

Hinata mengambil foto mendiang ibunya, lalu mengelus foto tersebut. Ia sangat merindukan ibunya tapi ia tidak tega jika ibunya hadir di pernikahan palsu ini.

Ibu, maaf kan aku. Aku tidak mengerti bahagia itu bagaimana seperti apa yang orang katakan. Yang aku tahu kebahagiaan ku adalah sebuah kebebasan bu. Aku sungguh menginginkan itu bu, aku sangat lelah.

WEDDING PROPOSAL

Sedari tadi Naruto terus mengambil kesempatan untuk melirik Hinata yang berada di sampingnya. Bahkan saat kedatangannya ke ruang rias Hinata untuk menjemput Hinata menutu altar pernikahan, ia tidak berkedip sedikitpun.

Walaupun pernikahan mereka seluruh sesinya menggunakan cara tradisional karena Hyuga menjunjung tinggi adatnya dan ritual pernikahannya pun dilakukan secara privat, hanya mengundang kerabat dan kolega penting. Hinata masih tampak menawan dan mewah dengan balutan kimono berwarna putih dengan gradasi ungu tua.

Naruto benar-benar jatuh cinta dengan partner perjanjiannya itu. Hinata sangat cantik di matanya.

Bahkan ibunya, Khusina berseru seperti tidak tahu malu dan selalu mengatakan 'Cantik kan menantuku!' ke semua orang.

.

"Kau lelah?" bisik Naruto ke telinga Hinata. Semua rangkaian sesi pernikahan sudah mereka lakukan dan hari sudah menjelang senja, acara resepsi pernikahan sudah akan dimulai. Baik Naruto maupun Hinata sudah berganti menggunakan gaun dan jas pernikahan.

WEDDING PROPOSAL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang