9. Punishment

4.1K 410 10
                                    

Si kembar telah sampai di sebuah gedung perusahaan yang sangat besar di kota mereka. Lz Company perusahaan keluarga Lorenzo yang berdiri menjulang tinggi keatas.

Mereka berdua turun dari mobil mewah yang mereka kendarai dengan memasang kacamata hitam masing masing.

Menambah aura anak konglomerat old money semakin menguar. Haha bau uang.

Mereka berdua langsung saja masuk dan menuju lift. Selama perjalanan banyak pasang mata karyawan yang memandang mereka.

Berdecak kagum akan paras dan rupa mereka,juga tentang betapa beruntungnya menjadi anak konglomerat.

Walaupun mereka jarang datang ke perusahaan,tapi tetap saja siapa sih yang tidak mengenal mereka?

Itulah mengapa tidak ada yang berani menghambat atau mengganggu jalan mereka. Selain karena aura dingin yang mereka keluarkan.

Tapi, yang membuat mereka bingung. Mengapa si kembar membawa tas perlengkapan bayi. Dimana ada bayi? Pikir mereka.

Ketika memasuki lift khusus Ceo, si kembar hanya saling tatap dengan seringai yang mengerikan.

Ting!

Pintu lift terbuka, mereka sampai di lantai khusus Ceo dan langsung saja menuju pintu berwarna hitam dengan corak serigala putih.

Membukanya keras tanpa mengetuknya. Membuat penghuni yang berada di dalam ruangan kaget dan berdecak sebal.

“Ck, salah perhitungan kepala kalian bisa berlubang,boy.” Decak Derick sebal.

“Tak masalah,toh kami tinggal menembak Daddy balik saja kalau begitu. Gampangkan?” Cetus Dean menyebalkan.

Ya, di antara mereka berdua, Dean adalah yang paling menyebalkan walaupun hanya bersama keluarganya.

Derick mendengus mendengar ucapan kurang ajar anaknya. Tanpa mengalihkan tatapan dari berkas berkas yang dipegangnya dia bertanya.

“Kenapa?”

“Hanya ingin menemui kelinci pemarah kami dan menghukumnya.” ucap Dean main-main.

“Ingat, jangan terlalu keras menghukumnya.” Peringat Derick tajam sembari menatap kedua putra kembarnya.

Bukan begitu maksudnya, hanya saja si kembar itu sangat mirip dengannya walau lebih mirip Daniel dalam bentuk sifat.

Dia paham apa yang mereka maksud akan hukuman itu. Dia hanya tak ingin mereka menghukum kelincinya terlalu keras.

“Ya ya, Daddy tenang saja. Kami hanya akan sedikit saja menghukumnya. Ya kan Deon?” Ucap Dean menyeringai lebar membuat Deon juga menyeringai.

“Ya, tentu. Dimana kelinci kecilku Dad?”

“Dia ada didalam ruangan istirahat. Dia sedang tertidur sehabis makan.”

“Uh, benar-benar seperti kelinci. Makan lalu tidur dengan tenang tanpa tau ada serigala yang mengintainya Haha.

----

Mereka membuka pintu ruangan istirahat yang biasa digunakan ayah mereka secara perlahan.

Bisa mereka lihat ada buntalan yang sedang tertidur dengan nyenyak. Si kembar mendekat perlahan.

Mereka melihat si kelinci tidur dengan dua tangan terkepal keatas dan bibir kecilnya yang sedikit terbuka membuat mereka meneguk saliva.

Puas memandangi si kecil mereka langsung saja menyeringai dan melakukan hukuman untuk si kelinci.

Pelan-pelan Deon duduk dan mengangkat tubuh Moka diatas pangkuannya sementara Dean yang melepas dan memasang segala hal yang diperlukan.

[Tuan,Tuan! Bangun!!]

PERINGATAN!

PERINGATAN!

PERINGATAN!!

zero menyerah, Tuannya tertidur seperti orang mati. Bahkan dia tidak merasa ketika si kembar mulai memasangkan banyak alat alat keramat disekujur tubuhnya.

Si kembar hanya terkekeh mengerikan. Ketika Moka bergerak atau melenguh pelan maka mereka akan menepuk nepuk punggung atau pantatnya agar Moka kembali tertidur.

Biarkan saja untuk saat ini kelinci mereka tidur dengan nyenyak. Mereka tidak sabar bagaimana nanti reaksinya ketika bangun tidur nanti.

Deon kembali membaringkan Moka ketempat tidur perlahan.

Sementara Dean menatap puas hasil karyanya. Ia memotret Moka sebanyak mungkin dengan ponselnya lalu menyimpan kembali ponsel itu dikantongnya.

Si kembar lalu ikut merebakan diri disisi kanan dan kiri sembari memeluk erat adik kecil mereka.

Mereka akan ikut tidur. Sebelumnya mereka mengambil satu kecupan dibibir adik mereka yang tampak menggoda.

Satu hal yang terlintas dipikiran mereka.

Manis.

Deon mengecupnya sekali lagi.

Cup.

Dean juga kembali mengecup bibir cherry itu. Bedanya, ia agak sedikit melumatnya perlahan. Menyesapi rasa manis susu disana.

Enjoying your punishment Bunny~

Setelahnya mereka ikut tertidur menyelami alam mimpi bersama.

----

Moka bangun ketika merasakan tubuhnya terasa pegal. Ia berusaha bangun.

Tapi, terasa ada yang mengikat dirinya. Ia mengedarkan padangan matanya ketika menyadari sesuatu.

“Akh apa-apaan ini?!” Serunya setengah berteriak. Kan bisa mampus dia kalo teriak kenceng, bisa bisa mati dia karena membangunkan para titisan setan.

Tapi,beneran anjir. Sumpah serius. Dia gak lagi mimpikan?

Dia dipeluk kembaran titisan setan dan...

Dibedong?

Wanna Punch My SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang